AbstrakKajian ini ditujukan untuk mengeksplorasi capaian pelaksanaan rehabilitasi terumbu karang melalui kolaborasi terumbu buatan dan transplantasi karang di Kecamatan Bungus Teluk Kabung Kota Padang. Program ini diinisisasi oleh CSR PT. PERTAMINA (Persero) MOR I – Teluk Kabung berlandaskan fakta bahwa kondisi terumbu karang di daerah ini mulai mengalami degradasi lingkungan yang diakibatkan oleh perubahan alam dan ulah tangan manusia yang tidak bertanggung jawab. Metode yang digunakan pada program ini dilihat dari 2 aspek, yaitu pembuatan media substrat dan pengambilan biofisik sebagai pendukung ekologi manfaat terumbu buatan. Hasil rehabilitasi terumbu karang melalui kolaborasi terumbu buatan dan transplantasi karang menunjukkan beberapa hal, antara lain: (1) terumbu buatan banyak ditumbuhi biota lainnya seperti, biofulling dan teritip dan lili laut; (2) di sekitar terumbu buatan, dijumpai rekuitment karang-karang yang mulai berkembang dengan ukuran yang masih kecil dan meningkat percent covernya dari 1,33% menjadi 2,19%; (3) keberadaan ikan pada terumbu buatan semakin meningkat; dan (4) terumbu buatan dihuni oleh ikan-ikan berekonomis tinggi seperti kerapu,bibir tebal, dan sering dijumpai gerombolan ikan ekor kuning sehingga tujuan utama terumbu buatan terpenuhi yaitu sebagai fishing ground masyarakat di sekitarnya. Berdasarkan data itu, dapat disimpulkan bahwa program rehabilitasi terumbu karang melalui kolaborasi terumbu buatan dan transplantasi karang di Kecamatan Bungus Teluk Kabung Kota Padang berhasil dilakukan dengan baik sebagai upaya menjaga kelangsungan ekosistem laut di sekitar terumbu karang.Kata kunci: Rehabilitasi, Terumbu Karang, Terumbu Buatan, Transplantasi Karang, Teluk KabungAbstractThe aims of the study is to explore outcomes resulted from the implementation of the coral reefs rehabilitation combining attempts in transplanting artificial reefs and coral in Sub-District of Bungus Teluk Kabung at Padang City. The initiative was taken in place supported by the CSR of PT. PERTAMINA (Persero) MOR I – Teluk Kabung based on the fact that the condition of coral reefs in this area began to experience environmental degradation caused by natural changes and irresponsible human hands. The method used in this program is seen from two aspects, namely the manufacture of substrate media and biophysical retrieval as an ecological support for the benefits of artificial reefs. The results of the rehabilitation of coral reefs through collaboration of artificial reefs and coral transplants show several things, including: (1) artificial reefs are overgrown with other biota such as biofulling and barnacles and sea lilies; (2) in the vicinity of artificial reefs, a number of coral reefs began to develop with a small size and the percentage cover increased from 1.33% to 2.19%; (3) the presence of fish on artificial reefs is increasing; and (4) artificial reefs inhabited by high-economic fish such as groupers, thick lips, and often found yellow-tailed fish hordes so that the main purpose of artificial reefs is fulfilled, namely as fishing ground for the surrounding community. Based on these data, it can be concluded that the coral reef rehabilitation program through collaboration of artificial reefs and coral transplants in Bungus Teluk Kabung District, Padang City was successfully carried out as an effort to maintain the sustainability of marine ecosystems around coral reefs.Keywords: Rehabilitation, Coral Reefs, Artificial Reefs, Coral Transplants, Teluk Kabung