Da’wa that done by Da’i in Indonesia can not be detached from the efectivity of rethorical use. By shape the form of narration, choosing the nuances of the exact word meaning, also choosing the linguistic and interested word, will help da’i to get the interesting programmatic, so that can made and influence audiences to listen. The research method of this writing is descriptive qualitative analyziz. The data that used is a form of rethoric in the programmatic of oral da’wa of all da’i in Jakarta, West Java, and central Java. The research sources are the programmatic of oral da’wa that located in the published book and also recording. The collective data method are; reading, and repeatedly listening into the da’wa subject of da’i. Analyziz data technic are; understanding and interpretation. The result of this research is that in generally, the da’i used the literature linguistic style in delivering the subject of da’wa in shaping the proverb (amsal) and hikmah, whether came from Arabic or Indonesia. The linguistic that used by da’i, came from Al-Qur’an, Al-Hadist, wise word and from qaol Ulama dan Hukama. The style of rethorical that used by KH.Zaenuddin MZ is to change belief, and in this term the da’i can change the attitude of audience. In a rethorical that used by Aa Gym is to inform, because many educational information that been accepted by aim to explain the things that has not known before. Meanwhile, the rethorical of UJE (Jefry alBukhory) has the unique style from other, because supported by his good voice while chanting the verse of Al-qur’an. Also, the rethorical style that used by Ahmad al Habsyi and Wijayanto that has similarity from the subject point, that used the beautiful style of locution by amtsal and hikmah---Dakwah yang dilakukan oleh para da’i di Indonesia tidak dapat terlepas dari efektifitas pemanfaatan retorika. Dengan menata bentuk-bentuk tuturan, memilih nuansa makna kata yang tepat serta memilih gaya bahasa dan kata mutiara yang menarik akan lebih sempurna bagi penutur untuk mendapatkan wacana yang menarik sehingga mampu mempengaruhi pendengar. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif analisis. Data yang digunakan berupa bentuk retorika dalam wacana dakwah lisan para da’i di DKI, Jawa Barat, dan Jawa tengah. Sumber data penelitian berupa wacana dakwah lisan yang terdapat dalam buku-buku yang telah diterbitkan dan rekaman. Teknik pengumpulan data, meliputi: membaca dan mendengarkan secara berulang-ulang materi dakwah para da’i. Teknik analisis data, meliputi: pemahaman,dan interpretasi. Hasil temuan, bahwa secara umum para dai menggunakan gaya bahasa sastra dalam menyampaikan materi dakwahnya dalam bentuk peribahasa (amsal) dan kata mutiara (hikmah) baik berasal dari bahasa Arab maupun bahasa Indonesia. Gaya bahasa yang digunakan oleh para dai mayoritas bersumber dari Al Qur’an, Al-Hadist, kata-kata bijak dari qaol Ulama dan Hukama. Bentuk retorika yang sering digunakan oleh KH. Zaenuddin MZ adalah to change belief, dan dalam hal ini penceramah mampu mengubah sikap. Sedangkan bentuk retorika yang digunakan oleh Aa Gym adalah to inform (pendidikan) karena banyak informasi pendidikan yang diterima dengan bertujuan untuk menjelaskan hal- hal yang belum diketahui sebelumnya. Retorika UJE memiliki gaya khas dari yang lainnya, karena didukung suaranya yang merdu menjadi pengikat hati ketika melantunkan cinta Allah dan Rasulnya. Demikian juga bentuk retorika yang digunakan oleh Ahmad al Habsyi dan ustadz Wijayanto ada kesamaan dari sisi materi, yaitu menggunakan style gaya bahasanya yang indah dengan amtsal dan Hikmah