Plant spacing is a factor influencing the growth of oil palm plants. Plant spacing is done to get an area for plant growth, to avoid a sun and nutrients competition for each oil palm plant, and to make it easier maintenance. This study aimed to see the growth and production of oil palm at different planting distances. This research was carried out at the Oil Palm smallholder Plantation located in Suko Awinjaya Village, Sekernan District, Muaro Jambi Regeny, 64 kilometers (representing 8×8 m spacing) and 69 kilometers (representing 9×9 m spacing). This research was conducted in March-April 2019. The design of the experiment was carried out as an unformatted trial and the location was porpusively chosen as there were a uniform plants in that location. Sampling determination of the locations was based on spacing differences e.g. Planting distance 8 × 8 m (P1), Planting distance 9 × 9 m (P2). The Systemic Sampling method was used in this study. The parameters observed were plant height, stem circumference, weight of fresh fruit bunches (FFB), productivity, light intensity, air temperature, air humidity (%). A measured agronomic each observed parameter was analyzed by Independent t test (significant level of 5%). The result showed that the oil palm plantations with 8x8 m distance planted give a higher growth and a smaller stem circumference than the 9x9m. While a higher both of Fresh Fruit Bunch Weight and productivity were obtained at a 9x9 m spacing than those at 8x8 m planted distance. Keywords: Spacing, Productivity, Oil Palm AbstrakJarak tanam merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman kelapa sawit. Pengaturan jarak tanam adalah untuk mendapatkan ruang tumbuh bagi pertumbuhan tanaman guna menghindari kompetisi memperebutkan unsur hara dan matahari dari setiap tanaman kelapa sawit, serta mempermudah dalam pemeliharaan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pertumbuhan dan produksi kelapa sawit pada jarak tanam yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat yang terletak di Desa Suko Awinjaya, Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi kilometer 64 (mewakili jarak tanam 8×8 m) dan kilometer 69 (mewakili jarak tanamn 9×9 m). Penelitian ini pada bulan Maret – April 2019. Rancangan Percobaan di lakukan dengan tidak terformat, dan lokasi dipilih secara sengaja karena pada lokasi tersebut terdapat tanaman yang diteliti dan seragam. Penentuan lokasi pengambilan sempel berdasarkan perbedaan jarak tanam yaitu: Jarak tanam 8×8 m (P1), Jarak tanam 9×9 m (P2) Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode Sistemik Sampling. Parameter yang diamati adalah Tinggi tanaman, Lingkar Batang, Berat Tandan Buah Segar (TBS), Produktivitas, Intesitas Cahaya, Suhu Udara, Kelembaban Udara (%), Tindakan Agronomi. Setiap parameter yang diamati dilakukan analisis Independent t test pada taraf α 5 %. Tanaman Kelapa sawit yang ditanam pada jarak 8x8 m memberikan hasil pertumbuhan yang lebih tinggi dan lingkaran yang lebih kecil dibandingkan dengan jarak tanam 9x9 m. Berat Tandan Buah Segar dan produktivitas yang lebih tinggi didapatkan pada jarak tanam 9x9 m dibandingkan dengan yang ditanam pada jarak 8x8 mKata kunci : Jarak Tanam, Produktivitas, Kelapa sawt