AbstrakAlergi makanan merupakan reaksi imun yang terjadi setelah paparan terhadap makanan tertentu. World Allergy Organization (WAO) melaporkan 22% penduduk dunia menderita alergi dan terus meningkat setiap tahun. Data tahun 2014, diperkirakan kasus alergi makanan terjadi pada 5% dewasa dan 8% pada anak-anak. Alergi makanan adalah bagian dari reaksi hipersensitivitas, yakni hiperesponsivitas imunologik terhadap antigen spesifik, dapat berasal dari makanan atau mikroorganisme patogen maupun produknya. Alergi makanan menunjukkan gejala klinis lokal ataupun sistemik. Perkembangan ilmu pengetahuan mengarahkan perubahan paradigma dari pencegahan alergi yang berupa tindakan menghindari alergen ke arah desensitisasi dan induksi aktif toleransi imunologik. Imunoterapi dibuat berdasarkan hubungan dengan alergen spesifik. Sebagai dasar teori yaitu dengan melakukan peningkatan paparan secara bertahap seorang penderita dengan alergen yang spesifik, maka diharapkan akan terjadi suatu proses desensitisasi atau peningkatan toleransi terhadap alergen tersebut. Oral imunoterapi melibatkan makanan yang merupakan alergen dan dikonsumsi bertahap dengan peningkatan dosis. Sebagian besar protokol oral imunoterapi meliputi fase eskalasi, diikuti dengan peningkatan dosis dan dosis maintenance. Optimasi imunoterapi dapat dilakukan dengan modifikasi protokol seperti dosis, durasi, probiotik dengan imunoterapi, ataupun modifikasi dengan alergen multipel.Kata kunci: alergi makanan, imunoterapi AbstractFood allergy is immunologic reaction after food exposures. World Allergy Organization (WAO) reported 22% worldwide have allergy and keep increasing. In 2014, food allergy been speculated 5% in adult and 8% in child. Food allergy is a part of hypersensitivity, as hyperresponsiveness in immune system with spesific antigen from food. Food allergy can manifest as local or systemic. New paradigm in food allergy treatment, shifted from avoid the allergen to desensitization and tolerance. In patient with gradual exposure with spesific allergen, desensitization and tolerance been expected. Oral immunotherapy involve food consuming and increased the doses. It consist of escalation, increasing doses and maintenance. For optimizing immunotherapy, it can been modified with dosage, duration, combined with probiotic or with multiple ellergen. Keywords: food allergy, immunotherapy