Since the fishing ground is getting farther from the coastal waters, Fish Aggregating Device is needed as auxiliary fishing gear. Light is one of the auxiliary gear to attract fish gathering in the fishing ground. The use of underwater light has the potential to make the fish be in the target locality. Fish distribution underwater can be detected using a fish finder. Both technologies was applied to the partnership fishermen in Malalayang Satu Timur, Manado Bay, who have got impact of the coast reclamation. The technological implementation of yellow and red LED-sourced light underwater can be automatically turned on through automatically charged solar. In fishing operations, together with the partnership fishermen, the underwater light and the fish finder were put on the 3x4 m raft. Results revealed that the use of these technologies gave the economic advantage obtained that the catch has increased from the average before using the underwater light of 150 kg / trip to 400 kg / trip, after using this technologic underwater light.The average fishermen's income increased from the previous Rp 1,439,500 / trip to Rp. 4,020,000 / trip, after using of underwater light. The fish finder observation showed that the fish migration to the fishing ground was highly affected by the light color as well.Keywords: Light, fish behavior, Manado.ABSTRAKDengan semakin bergeser daerah penangkapan yang semakin jauh dari wilayah pesisir, maka diperlukan alat bantu penangkapan. Cahaya merupakan salah satu alat bantu penangkapan yang membuat ikan terpikat untuk berkumpul di suatu lokasi penangkapan. Penggunaan lampu dalam air memiliki keunggulan untuk memikat ikan karena berada langsung di lokasi ikan. Distribusi ikan yang berada di sekitar lampu dalam air dapat dideteksi dengan menggunakan fish finder. Kedua tipe teknologi ini diterapkan ke nelayan mitra di kelurahan Malalayang Satu Timur yang merupakan salah satu lokasi di Teluk Manado yang terkena dampak reklamasi di Teluk Manado. Penerapan teknologi alat bantu cahaya dua warna kuning dan merah bersumber dari lampu LED dalam air dan dapat dinyalakan secara otomatis dengan bantuan panel surya dan control charge otomatis. Dalam kegiatan penangkapan, bersama nelayan mitra, alat bantu lampu dalam air dan fish finder diletakan dirakit berukuran 3x4 m2. Keunggulan ekonomis yang diperoleh nelayan adalah jumlah hasil tangkapan mereka meningkat dari rata-rata sebelum menggunakan lampu sebanyak 150 kg/trip menjadi 400 kg/trip, setelah menggunakan lampu LED dalam air otomatis. Pendapatan nelayan rata-rata sebelum menggunakan lampu LED dalam air tenaga surya otomatis, sebesar Rp 1.439.500/trip menjadi Rp. 4.020.000/trip, setelah menggunakan lampu LED dalam air otomatis. Pengamatan dengan fish finder menunjukan bahwa migrasi ikan ke daerah penangkapan sangat dipengaruhi oleh penggunaan warna lampu kuning dan merah.Kata kunci: Lampu, Tingkah laku ikan, Manado