Creep rupture behaviour and recrystallisation in HR6W and Haynes alloy 230 cold bent boiler tubing for ultrasupercritical steam boiler applications

2007 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 235-240 ◽  
Author(s):  
J. P. Shingledecker
2007 ◽  
Author(s):  
J.P. Shingledecker ◽  
D.B. Glanton ◽  
R.L. Martin ◽  
B.L. Sparks ◽  
R.W. Swindeman
Keyword(s):  

2007 ◽  
Author(s):  
J.P. Shingledecker ◽  
D.B. Glanton ◽  
R.L. Martin ◽  
B.L. Sparks ◽  
R.W. Swindeman
Keyword(s):  

Author(s):  
B. J. Hockey ◽  
S. M. Wiederhorn

ATEM has been used to characterize three different silicon nitride materials after tensile creep in air at 1200 to 1400° C. In Part I, the microstructures and microstructural changes that occur during testing were described, and consistent with that description the designations and sintering aids for these materials were: W/YAS, a SiC whisker reinforced Si3N4 processed with yttria (6w/o) and alumina (1.5w/o); YAS, Si3N4 processed with yttria (6 w/o) and alumina (1.5w/o); and YS, Si3N4 processed with yttria (4.0 w/o). This paper, Part II, addresses the interfacial cavitation processes that occur in these materials and which are ultimately responsible for creep rupture.


1960 ◽  
Vol 46 (9) ◽  
pp. 982-987
Author(s):  
Ryuichi Nakagawa ◽  
Yasuo Otoguro

2017 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 131-138
Author(s):  
Hermanto ,SP

Pada umumnya petani jamur dalam melakukan proses sterilisasi masih menggunakan alat sederhana berupa bejana dari drum bekas yang dipanaskan dengan tungku/gas elpiji, sehingga suhu tidak tercapai (< 100 oC), waktu pemanasan terlalu lama (6-8 jam) dan lebih 30% terkontaminasi oleh jamur liar. Tujuan dari modifikasi alat ini adalah mengetahui suhu dan tekanan yang optimal pada proses sterilisasi media tumbuh jamur (Baglog), sehingga  kontaminasi jamur liar dapat berkurang, kapasitas produksi dapat ditingkatkan dan waktu sterilisasi baglog dapat dipersingkat. Metode yang digunakan  adalah pertama melakukan desain gambar alat, kemudian pembuatan alat, uji coba dan unjuk kerja alat. Modifikasi Alat, terdiri dari 2 (dua) Unit yaitu Boiler dan Sterilisator. Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai terbentuk air panas atau steam, kemudian digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Unit  boiler yang digunakan tipe  Water Tube Boiler, tipe ini  air umpan boiler  mengalir melalui pipa–pipa masuk ke dalam bejana. Air yang tersikulasi dipanaskan oleh gas pembakar membentuk steam pada daerah uap dalam bejana. Unit  boiler terbuat dari  plat baja tebal 3,5 mm, tinggi 125 cm dan diameter 57 cm, dilengkapi dengantermometer,presure gauge,savety valve,kran pengalir uap panas. Bagian dalam bawah terdapat pipa pemanas air dari pipa schedule 1 inch, yang dipasang horizontal 20 buah. Di bagian samping dipasang pipa kaca tebal 5 mm untuk memantau level air. Kaki dari besi baja Kanal U/ UNP  tinggi 30 cm. Sterilisator atau autoklaf ; alat pemanas tertutup untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (1210C, 15 lbf/in2) selama kurang lebih 15 menit. Suhu yang tinggi inilah yang akan membunuh microorganisme. Unit sterilisator dari plat stainless steel tebal 2 mm, tinggi 150 cm dan diameter 120 cm. Bagian dalam diberi plat stainless steel vorporasi tebal 1,3 mm dan rak dorong dari kawat stainless steel setinggi 27 cm. Bagian atas dipasang   termometer. Kaki dari baja siku  setinggi  50 cm. Hasil uji coba unjuk kerja alat diperoleh  kapasitas stelisator 350-500 baglog, suhu  berkisar 100-120 0C tekanan 1,5-1,9 bar, waktu tercapainya suhu pada alat 2-3 jam.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document