Increasing productivity and sugar yield of sugarcane are required to meet the increasing demand for sugar. Biostimulants application is one of the effort to increase the productivity and rendement of sugar, especially at drought stress conditions. The purpose of this study was to determine the effect of biostimulants on the performance of sugarcane var. Kidang Kencana known susceptible to drought stress. The research was conducted in the greenhouse with several biostimulant treatments i.e. P0: Control, P1: Citorin-R, P2: Citorin-R and Citorin-S (1x spray) P3: Citorin-R and Citorin -S (2x spray), P4: Citorin-R, Citorin-S (1x spray) and Humic Acid, P5: Citorin-R, Citorin-S (1x spray), Humic Acid and Mycorrhiza, P6: Citorin-R, Citorin-S (2x spray), Humic Acid and Mycorrhiza. All treatments were subjected with drought stress started from 4 months after planting. The biostimulant treatments resulted in better growth and yield on treated-biostimulan compared to these of control. The best treatment for the vegetative growth and the productive parameters was P6. The plant height, stems diameter, segment number, weight, and sap volume at P6 were respectively 32.2%, 5.5%, 24.0%, 53.2% and 44.7% higher than the control. The best treatment for the sugar yield was P5 and the productivity parameters was P6 respectively, 42.5% and 70.5% higher than the control. The best treatments contained Citorin biostimulant. Humic Acid and Mycorrhiza which increased growth and sugar yield of Kidang Kencana sugarcane at drought stress conditions.[Keywords: drought stress Kidang Kencana variety, plant biostimulant, productivity, sugar yield]. AbstrakPeningkatan produktivitas dan rendemen gula tanaman tebu diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gula yang terus meningkat. Aplikasi biostimulan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas dan rendemen gula khususnya pada kondisi tercekam kekeringan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian beberapa produk biostimulan terhadap produktivitas tanaman tebu varietas Kidang Kencana yang rentan cekaman kekeringan. Penelitian dilakukan di rumah kaca dengan perlakuan beberapa perlakuan biostimulan pada tanaman tebu, yaitu P0: Kontrol, P1: Citorin-R, P2: Citorin-R dan Citorin-S (1x semprot) P3: Citorin-R dan Citorin-S (2x semprot), P4: Citorin-R, Citorin-S (1x semprot) dan Asam Humat, P5: Citorin-R, Citorin-S (1x semprot), Asam Humat dan Mikoriza, P6: Citorin-R, Citorin-S (2x semprot), Asam Humat dan Mikoriza. Seluruh perlakuan diberi kondisi cekaman kekeringan pada 4 bulan setelah tanam. Perlakuan biostimulan memberikan pengaruh serta hasil yang lebih baik dibandingkan dengan kontrol baik fase vegetatif maupun produktif. Perlakuan terbaik selama fase vegetatif hingga 5 bulan setelah tanam adalah P6. Tinggi batang panen, diameter batang panen, jumlah ruas batang, bobot batang dan volume nira pada P6 meningkat 32,2%, 5,5%, 24,0%, 53,2% dan 44,7% lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol. Perlakuan terbaik untuk parameter rendemen gula adalah P5 dan produktivitas gula adalah P6, masing-masing 42,5% dan 70,5% lebih tinggi dibandingkan kontrol. Perlakuan terbaik tersebut mengandung komponen biostimulan yaitu Citorin, Asam Humat dan Mikoriza yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan rendemen gula tanaman tebu Kidang Kencana pada kondisi cekaman kekeringan. [Kata kunci: cekaman kekeringan, varietas Kidang Kencana, biostimulan tanaman, produktivitas, rendemen gula].