ABSTRACT
Diarrhea is cause the number one of a death in the world. The united Nation Children’s Found (UNICEF) thinks about every 30 second there one a child die because diarrhea. Diarrhea disease still be a problem for society healthy in Indonesia well reviewed of morbidity and mortality ant the mark of deaths and “Kejadian Luar Biasa (KLB)” that caused. Accrodin to WHO the mark of diarrhea illness 2010 is 411 patients per 1.000 population. The digit of death diarrhea is 14% from the digit of death over all. The purpose of this research to know a connection between education and mother economic status with toodler (children under 5 years old) diarrhea case at Puskesmas Sekip Palembang in February 2014. Desaign of this research to survey analitic by do coloser Cross Sectional in Accidental Sampling tehnic which one the variable who get research, include education and mothers economic status. The sampel in this research in 33 mothers who come by bring their toodler to MTBS Puskesmas Sekip Palembang at February 2014. Each variabel who get research, then get analysis by use analysis Chi-Square by decisios X² table (3,481). The result of this research show that the respondent by diarrhea as many is 15 respondent (45,5%) and didn’t diarrhea 18 respondent (54,5%). This of high education 13 repondent (39,4%) and less education is many as 20 respondent (60,6%), the respondent based to the high economic status as many as 13 respondent (39,4%). From statistic test Chi-Square show that, there a connection between education with diarrhea case in X² count = 4,313, and there a connection between mothers economic status with case diarrhea at X² count= 4,917. From the results of this study are expected to further improve health education, especially regarding the incidence of diarrhea in infants to mothers who have young children understand more about the incidence of diarrhea.
ABSTRAK
Diare adalah penyebab nomor satu kematian di dunia. The United Nations Children’s Fund (UNICEF) memperkirakan bahwa setiap 30 detik ada anak meninggal karena diare. Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia baik ditinjau dari angka kesakitan dan angka kematian serta kejadian luar biasa (KLB) yang ditimbulkan. MenurutWHO angka kesakitan diare pada tahun 2010 yaitu 411 penderita per 1000 penduduk. Angka kematian diare 14% dari angka kematian balita secara keseluruhan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pendidikan dan status ekonomi ibu dengan kejadian diare pada balita di Puskesmas SekipPalembang pada bulan Februari Tahun 2014. Desain penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional dalam teknik Accidental Sampling dimana variableyang diteliti meliputi pendidikan dan status ekonomi ibu. Sampel pada penelitian ini adalah 33ibu yang datang membawa anak balitanya berobat ke MTBS puskesmas Sekip Palembang pada bulan FebruariTahun 2014. Masing-masing variabel yang diteliti kemudian dianalisa dengan menggunakan analisis Chi-Square dengan ketetapan X² Tabel (3,481). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa responden dengan diare sebanyak 15 responden (45,5%) dan tidak diare 18 responden (54,5%), responden berdasarkan pendidikan tinggisebanyak 13responden (39,4%) dan pendidikan rendah sebanyak 20 responden (60,6%), responden berdasarkan status ekonomi tinggi sebanyak 20 responden (60,6%) dan yang status ekonomi rendah sebanyak 13 responden (39,4%). Dari uji statistik Chi-Square menunjukkan ada hubungan antara pendidikan dengan kejadian diare pada X²hitung= 4,313, dan ada hubungan antara status ekonomi ibu dengan kejadian diare pada X²hitung= 4,917. Dari hasil penelitian ini diharapkan agar lebih meningkatkan penyuluhan kesehatan khususnya tentang kejadian diare pada balita agar ibu yang mempunyai balita lebih memahami tentang kejadian diare.