The paper is aimed at describing a language variation, that is Ulakpatian Bonai isolect in Riau Province. This is a kind of historical linguistic study which is objected to describe a phonological inovation process of denasalisation among nasal phonemes at final positions or at close ultimate sillables in an isolect used by Bonai tribe in Ulakpatian, Rokan Hulu District, Riau Province. Analysis of inavation is based on protomalayic (PM) which is reconstructed by Adelaar.The research applicates top-down method of anaysis which are gaining the results by deductive process. Data of this research are oral speech of Bonai people based on 200 Swadesh words. The data are gathered by conversational and listening methods which applied several techniques. The results of the analysis are presented by formal and informal methods. The research findings reveal that the language of the tribe shows three kinds of denasalisation of phonological innovation at final position which have changed the nasal phonemes of *PM to unnasal ones in isolek Bonai Ulakpatian: (*PM > BU) , i.e. 1) PM *n/-# > []/-#, 2) PM *m/-# > [p]/-#, dan 3) PM * /-# > [g]/-#.Abstrak Makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan sebuah variasi bahasa, yaitu isolek Bonai Ulakpatian yang terdapat di Provinsi Riau. Kajian ini merupakan kajian linguistik historis yang memaparkan proses inovasi fonologis denasalisasi yang terjadi pada fonem-fonem nasal yang berada pada posisi akhir atau silabe ultima tertutup dalam sebuah isolek yang digunakan oleh suku Bonai di Desa Ulakpatian, Kabupaten Rokan Hulu. Analisis inovasi fonologis tersebut didasarkan pada protomalayik (PM) yang direkonstruksi oleh Adelaar. Kajian ini menerapkan mentode analisis top-down yang bersifat deduktif. Data penelitian merupakan data tuturan masyarakat suku Bonai yang mengacu pada 200 kosakata dasar yang dijadikan rujukan dalam penjaringan data kebahasaan. Data dikumpulkan dengan penerapan metode cakap dan metode simak dengan menggunakan teknik pancing dan teknik rekam. Data dideskripsikan secara fonetis dengan simbol IPA. Hasil penelitian disajikan dengan metode formal dan informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolek Bonai Ulakpatian memiliki tiga bentuk inovasi fonologis denasalisasi pada posisi akhir beberapa fonem nasal *PM menjadi taknasal pada isolek BU (*PM > BU) , yaitu 1) PM *n/-# > []/-#, 2) PM *m/-# > [p]/-#, dan 3) PM * /-# > [g]/-#.