ABSTRAKSetelah Perang Dingin berakhir, AS mulai menguasai dunia baik dari segi ideologi maupun pengaruh lainnya. Asia Timur merupakan salah satu medan peperangan antara ideologi liberal dan komunis, yang sampai saat ini ketegangan antar negara masih terjadi. Situasi yang tidak pasti dan tidak stabil membuat AS sebagai pemenang perang serta aliansi dari Jepang dan Korea Selatan, ikut campur dalam mengatur pemetaan keamanan di kawasan tersebut. Ketidakstabilan muncul saat negara-negara di kawasan berusaha untuk melakukan military build-up untuk mengimbangi kekuatan negara lain, konflik-konflik internal antar negara, serta provokasi senjata nuklir Korea Utara yang tidak hanya mengancam kawasan tetapi juga AS. Untuk menghadapi ini, AS perlu meningkatkan perannya dalam menjawab ketidakstabilan keamanan di kawasan Asia Timur.Kata kunci: ketidakstabilan, keamanan regional, aliansi militer.ABSTRACTAfter The Cold War ended, US started to dominate the whole world with its ideology and other influences. East Asia is one of the battlefields between Liberal and Communist Ideology, which is until now; the tense is still felt among the countries. The uncertain and unstable situation made US as a victor and close alliance to Japan and South Korea to intervene in setting security map in the region. Instability emerges when the countries within region try to build their military up (military buildup) to offset one another, internal conflicts between countries, and nuclear provocation by North Korea, which is not only threatening region but also the US existence in the region. To encounter these challenges, US needs to increase its role in settling instability in East Asia.Keywords: instability, regional security, military alliance