scholarly journals Penguatan Desain Dakwah Masjid di Era Milenilal melalui Android

2019 ◽  
Vol 19 (2) ◽  
pp. 131
Author(s):  
Jasuri Jasuri ◽  
M. Ardhi Khalif ◽  
Edi Daenuri Anwar

<p>Dedication work with the title "Design Da'wah Mosque in Millennial Era through Android" uses a community based research (CBR) model, namely by providing assistance in making mosque website design, website management and website content management in eight mosques in Central Java. The meeting point of da'wah that is carried out in the mosque either through recitation, or other forms of activity can be well documented via the internet and can be accessed by Muslims at large. The need for revitalization of the Da'wah Mosque Strategy, revitalization in question is the Da'wah Mosque Strategy is carried out massively, recorded, and uploaded on the mosque website. By uploading it on the website of the mosque, all people in need can download study materials and can see / listen at any time. Of the eight mosques, only two mosques have websites, the Baiturahman Mosque in Semarang and M asjid Agung in Central Java. This assistance resulted in a pretty good design. The website that has been designed by the mosque admin is good with menus and wicets relating to the activities of the mosque preaching. The mosque website is filtered in one "dakwah online" application. Users can enjoy the da'wah of the mosques from the eight mosques in real time effectively and efficiently.</p><p> </p><p>Pengabdian dengan topik “Desain Dakwah Masjid di Era Milenial melalui  Android” ini menggunakan model <em>community based research</em> (CBR), yaitu dengan melakukan  pendampingan pembuatan desain website masjid, pengelolaan website dan manajemen konten website pada delapan masjid di Jawa Tengah. Titik temu dakwah yang dilaksanakan di masjid baik melalui pengajian, maupun bentuk-bentuk kegiatan yang lain bisa didokumentasi dengan baik melalui internet dan dapat diakses oleh umat islam secara luas. Perlu adanya revitalisasi Strategi dakwah masjid, revitalisasi yang dimaksud adalah Strategi dakwah masjid dilakukan secara masif, terdata, dan diunggah dalam website masjid. Dengan diunggah dalam website masjid maka semua masyarakat yang membutuhkan bisa mendownload bahan-bahan pengajian dan bisa melihat/mendengarkan setiap saat. Dari delapan masjid dimaksud hanya dua masjid yang sudah memiliki website yaitu Masjid Baiturahman Semarang dan Masjid Agung Jawa Tengah. Pendampingan ini menghasilkan desain yang cukup baik. Website yang telah di desain oleh admin masjid sudah baik dengan menu dan <em>wicget</em> yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan dakwah masjid. Website masjid tersebut ter<em>sharing</em> dalam satu aplikasi “dakwah online”. <em>User</em> bisa memenikmati dakwah masjid dari delapan masjid tersebut secara realtime dengan efektif dan efisien.</p>

Author(s):  
Eka Zuni Lusi Astuti

Youth is a potential resource in development. However, youth can be toxic as a substitute for various social deviations or tonics as agents of change in development. Youth has a pioneering in the village. Youth Studies Center (YouSure), Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada prepares these youth empowerment opportunities by developing Sipkades (Sistem Informasi Potensi Kreatif Desa). Based on community-based research, this paper aims to describe the implementation of the Sipkades carried out by the YouSure Community Service Team in Brosot Village, Galur District, and Sidorejo Village, Lendah District, Kulon Progo Regency, Daerah Istimewa Yogyakarta. This paper emphasizes several things. First, youth empowerment in the social, cultural and economic fields needs to be supported by digital literacy. Second, digital literacy skills can contribute to village development through the use of the internet. In this digital age, youth cannot be separated from digital technology. If it does not support digital literacy skills, digital technology brings a bad effect on youth. Sipkades try to empower youth digital literacy so that they are asked to build their villages through the use of digital technology. Using community empowerment strategies by community-based resources management approach, Sipkades encourages young people to optimize their village resources and promote it through the internet—the slogan is thinking globally, act locally.Pemuda merupakan sumber daya potensial dalam pembangunan. Namun demikian, pemuda dapat menjadi toxic sebagai pelaku berbagai penyimpangan sosial atau tonic sebagai agen perubahan dalam pembangunan. Pemuda harus menjadi pelopor perubahan di desa. Youth Studies Centre (YouSure), Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gajah Mada menangkap peluang pemberdayaan pemuda ini dengan mengembangkan Sipkades (Sistem Informasi Potensi Kreatif Desa). Melalui Community Based Research, tulisan ini berusaha mendeskripsikan implementasi Sipkades yang dilaksanakan oleh Tim Pengabdian Masyarakat YouSure di Desa Brosot, Kecamatan Galur, dan Desa Sidorejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tulisan ini menekankan pada dua aspek penting sebagai temuan penelitian. Pertama, pemberdayaan kepemudaan di bidang sosial, budaya dan ekonomi perlu disertai dengan gerakan literasi digital. Kedua, dengan keterampilan literasi digital pemuda dapat berkontribusi pada pembangunan desa melalui penggunaan internet. Pada era digital ini, pemuda tidak dapat dilepaskan dari teknologi informasi. Sipkades berupaya memberdayakan pemuda agar melek digital sehingga berpartisipasi membangun desa melalui pemanfaatan teknologi informasi. Menggunakan startegi pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan pengelolaan sumberdaya berbasis komunitas, Sipkades berupaya mendorong pemuda supaya mampu mengenali potensi lokal desa—slogan yang tepat “think globally, act locally.  


2007 ◽  
Author(s):  
Bret Kloos ◽  
Greg Townley ◽  
Patricia Ann Wright ◽  
Jean Ann Linney

2012 ◽  
Author(s):  
Tania Israel ◽  
Alise Cogger ◽  
Kristin Conover ◽  
Audrey R. Harkness ◽  
Jay N. Ledbetter

2020 ◽  
Vol 48 (2) ◽  
pp. 164-182
Author(s):  
Robert Garfield McInerney ◽  
Calla Kainaroi ◽  
Jeremy Northup

2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 213-223 ◽  
Author(s):  
Untung Rahardja ◽  
Qurotul Aini ◽  
Desy Apriani ◽  
Alfiah Khoirunisa

Seperti yang kita ketahui saat ini , Indonesia sudah memasuki era revolusi 4.0 yang mana pada era tersebut memiliki pengaruh besar terhadap perubahan yang terjadi di semua bidang. Termasuk dalam bidang pendidikan khususnya, perubahan yang terjadi di dunia pendidikan saat ini begitu pesat dengan ditinggalkannya metode belajar yang masih menggunakan cara konvensional. Mengerjakan tugas dengan buku, komunikasi tatap muka, mengumpulkan assignment dalam bentuk hardcopy, yang tentunya akan menyebabkan banyak kerugian dalam jangka waktu tertentu, seperti banyak assignment yang lama tertimbun dan sulit untuk ditemukan ketika dibutuhkan. Metode tersebut tentunya dianggap sebagai cara yang membosankan dan membuang banyak waktu, di mana mahasiswa tidak dapat mengeksplorasi dalam proses pembelajaran yang akan memakan waktu lama untuk melakukan pencarian manual untuk jumlah file yang telah dikumpulkan. Pada saat ini penerapan metode pembelajaran dengan konsep menata banyak laporan pengerjaan assignment dalam sebuah website content management system. Metode pembelajaran ini dibuat untuk memaksimalkan cara menata laporan assignment mahasiswa guna efisiensi manajemen waktu, oleh karena itu metode pembelajaran ini dapat diterapkan sebagai manajemen pendidikan di pendidikan tinggi. Diharapkan dengan adanya metode ini dapat meningkatkan manajemen waktu dalam belajar sehingga memotivasi untuk mengeksplorasi kemampuan dalam proses pembelajaran yang ada. Kata kunci: Management, Content Management System, Assignment


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document