KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, KEPUASAN KERJA, DAN KOMITMEN AFEKTIF PADA KARYAWAN PERUSAHAAN BIDANG KONSTRUKSI MILIK PEMERINTAH DI MEDAN
Affective commitment is a commitment that comes from within and it needs quite some time to develop. Organizations need to ensure that their employees have strong affective commitment. Transformational leadership style can help employees to feel valued and develop strong commitment. On the other hand the positive atmosphere inside the organization will also enrich the positive experience of employees which in the end will increase the affective commitment. This study analyses the effect of transformational leadership and job satisfaction on employee’s affective commitment. We study one of the state companies in Medan using 72 participants. The explanatory method and path analysis are used to explain relationships and influences between variables. The results of the study prove that transformational leadership style and job satisfaction simultaneous and partial have effects in improving the quality of employee affective commitment. Business organizations need to apply transformational leadership styles and develop human resources program that can enhance job satisfaction. By carefully focus on these two elements, the organization is expected to be able to increase employee affective commitment. Keywords—Transformational Leadership, Job satisfaction, Affective Commitment Abstrak Komitmen afektif adalah komitmen yang muncul dari dalam diri sendiri dan dibangun seiring berjalannya waktu. Organisasi perlu memastikan bahwa karyawan mereka memiliki komitmen afektif yang kuat. Unsur kepemimpinan khususnya yang bersifat transformasional diyakini dapat membuat karyawan merasa dihargai dan pada akhirnya memiliki komitmen yang kuat. Di samping itu, suasana dalam organisasi yang menyenangkan akan memperkaya pengalaman positif karyawan yang juga berdampak pada peningkatan komitmen afektif. Penelitian ini menganalisis pengaruh kepemimpinan transformasional dan kepuasan kerja terhadap terbentuknya komitmen afektif karyawan di salah satu perusahaan negara di Medan. 72 Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Metode eksplanatori dan analisis jalur digunakan untuk menjelaskan hubungan dan pengaruh antar variabel. Hasil penelitian membuktikan bahwa gaya kepemimpinan transformasional dan kepuasan kerja memiliki pengaruh simultan dan parsial terhadap peningkatan kualitas komitmen afektif karyawan. Organisasi bisnis perlu mengaplikasikan gaya kepemimpinan transformasional serta mengembangkan program sumberdaya manusia yang bisa meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Dengan mengoptimalkan kedua unsur ini, organisasi diharapkan mampu meningkatkan komitmen afektif karyawan. Kata kunci—Kepemimpinan Transformasional, Kepuasan Kerja, Komitmen Afektif