Evaluasi Sistem Tanggap Darurat Kebakaran Dan Preparedness (Kesiapan) Sebagai Langkah Penanggulangan Kondisi Darurat Kebakaran Di Rumah Sakit 3m Plus Tembilahan
Kasus kebakaran di Rumah Sakit masih tergolong tinggi dan ini sangat merugikan baik untuk pihak Rumah Sakit maupun pengunjung atau pasien yang berobat. maka diperlukan sistem tanggap darurat yang baik dalam menghadapi situasi darurat terutama kebakaran, maka dari itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem tanggap darurat kebakaran serta bagaimana implementasi prosedur operasional tanggap darurat (emergency response and preparedness) Rumah Sakit 3M Plus. Jenis Penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan kualitatif analitik. Analisa yang digunakan adalah triangulasi sumber, metode dan data. Data yang disajikan dalam bentuk matriks dan narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem tanggap darurat seperti simulasi kebakaran, sarana penyelamatan, dan kesesuaian penerapan APAR masi perlu dievaluasi dan perlu dibenahi kembali agar menjadi sebuah tindakkan yang tepat sewaktu terjadinya kebakaran. Serta masih ada beberapa yang belum sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) maupun permen PU. Sistem proteksi pasif seperti titik kumpul, pintu darurat, tangga darurat tidak memadai. Fire cases in the hospital are still high and this is very detrimental to both the hospital and visitors or patients who seek treatment. Therefore, a good emergency response system is needed in dealing with emergency situations, especially fires, therefore the purpose of this study is to determine the fire emergency response system and how to implement emergency response and preparedness procedures for 3M Plus Hospital. This type of research is observational with a qualitative analytic approach. The analysis used was the triangulation of sources, methods and data. Data presented in the form of a matrix and narrative. The results showed that emergency response systems such as fire simulations, rescue facilities, and suitability of the application of APAR still need to be evaluated and need to be reorganized so that they become an appropriate action when a fire occurs. And there are still some that are not in accordance with the Indonesian National Standard (SNI) and PU candy. Passive protection systems such as gathering points, emergency exits, emergency stairs are inadequate.