PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA KONTEKSTUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA DAN JENIS KELAMIN
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir siswa dalam memecahkan masalah matematika kontekstual ditinjau dari kemampuan matematika dan jenis kelamin pada materi persamaan linear dua variabel (SPLDV) kelas VIII. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek diambil dari 50 siswa yang diberikan tes kemampuan matematika. Melalui hasil tes, diperoleh enam siswa dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang masing-masing jenis kelamin terdiri dari tiga kategori kemampuan matematika, tinggi, sedang dan rendah sebagai subjek penelitian. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa siswa laki-laki dan perempuan berkemampuan matematika tinggi melakukan semua tahap proses berpikir, yaitu menerima, menyimpan, mengolah, dan memanggil kembali informasi pada setiap tahap pemecahan masalah. Siswa laki-laki berkemampuan matematika sedang tidak memanggil kembali informasi saat memahami masalah, tidak mengolah informasi saat melaksanakan rencana penyelesaian, dan tidak melakukan tahap memeriksa kembali. Sedangkan siswa perempuan tidak memanggil kembali informasi saat memahami masalah dan tidak mengolah informasi pada tahap memeriksa kembali. Siswa laki-laki berkemampuan matematika rendah saat memahami masalah melakukan proses menerima, menyimpan, mengolah, dan memanggil kembali informasi, dan pada tahap memeriksa kembali melakukan proses memanggil kembali informasi . Sedangan siswa perempuan tidak memanggil kembali informasi saat memahami masalah, dan tidak mengolah informasi saat merencakan penyelesaian. Urutan tahapan dan proses berpikir yang dilakukan masing-masing siswa berbeda. Dengan adanya perbedaan tersebut, guru diharapkan dapat mengenali proses berpikir dan urutan yang dilakukan siswa serta dapat menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan proses berpikir siswa pada masing-masing kategori kemampuan matematika dan jenis kelamin, sehingga siswa dapat meningkatkan kemampuan berpikir matematika. Kata Kunci: Proses Berpikir, Pemecahan Masalah Kontekstual, Kemampuan matematika, Jenis Kelamin