DESAIN PILOT PLANT DAUR ULANG AIR LIMBAH DI INDUSTRI MIGAS Studi Kasus Kilang Minyak RU-VI Balongan PT. Pertamina (Persero)
Sejalan dengan pertumbuhan penduduk yang sangat pesat dan meningkatnya pencemaran air tanah maupun air permukaan, serta distribusi sumber air untuk konsumsi pemakaian air yang tidak merata telah menyebabkan ketidak-seimbangan antara pasokan dan kebutuhan akan air. Oleh karena itu, menjadi perhatian yang penting dalam melakukan upaya-upaya dalam hal penyediaan sumber air. Salah satu alternatif yang banyak mendapat perhatian di banyak negara di dunia adalah menggunakan teknologi daur ulang air limbah sebagai sumber air baku untuk penyediaan air bersih. Industri migas merupakan salah satu industri yang mempunyai kebutuhan akan air bersih yang besar, khususnya kilang minyak. Pemakaian air di kilang minyak tersebut cukup besar yaitu sebesar 1.400 m3 perjam, apabila air hasil buangannya dapat di daur ulang sebesar 10% atau lebih saja maka kebutuhan air bersih akan dapat dihemat. Tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan desain instalasi daur ulang air di suatu kilang minyak. Konsep yang umum dari daur ulang adalah melakukan pengolahan air limbah untuk dijadikan air bersih, dengan menggunakan kombinasi proses pra-pengolahan (preliminary treatment), pengolahan primer (primary treatment), pengolahan primer lanjutan (advanced primary treatment), pengolahan sekunder (secondary treatment), dan pengolahan tersier (tertiary/advanced treatment). Dengan kombinasi proses tersebut dapat mengolah air limbah sampai menghasilkan air olahan dengan kualitas sebagai air minum. Hasil dari kegiatan ini adalah diperolehnya desain pilot plant instalasi daur ulang air limbah di industri migas dengan kapasitas 9 m3/jam. Kata kunci: pencemaran air, air limbah, desain daur ulang air, kilang minyak