scholarly journals PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION UNTUK MEMBANTU MENURUNKAN KECEMASAN PADA IBU MENYUSUI SELAMA POSTPARTUM

2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 38
Author(s):  
Nevy Norma Renityas ◽  
Ika Agustina

ASI (Air Susu Ibu) merupakan bahan makanan utama bagi bayi usia 0-6 bulan dimana ASIakan memenuhi kebutuhan nutrisi (Rahayu et al.2015; Pollard, 2015 dalam Saraung et al 2017).Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan air susu ibu (ASI)dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks menghisap untuk mendapatkan dan menelan susu.Stres dan cemas sering ibu alami dalam menyusui terutama dialami pada ibu postpartum satuminggu setelah melahirkan. PMR(Progressive Muscle Relaxtation) adalah teknik yang bermanfaatuntuk mengurangi stres dan kecemasan di tubuh kita dengan cara menegangkan dan mengendurkanotot secara perlahan-lahan. Latihan ini dapat membantu ibu menyusui untuk segera merasa rileks.Desain penelitian yang peneliti gunakan adalah eksperimental jenis posttest only-nonequivalentcontrol group design sampel diambil dari ibu post partum di Puskesmas Ponggok Kabupaten Blitaryang memenuhi criteria inklusi yaitu kelompok perlakukan dan kelompok control. Pengambilansampel dengan cara purposive sampling, jumlah populasi 92 ibu post partum dan sampel48 responden yang terbagi atas kelompok perlakuan dan control di Puskesmas Ponggok KabupatenBlitar. Instrument penelitiannya berupa Post Partum Specific Anxiety Scale (PSAS) dan PittsburghSleep Quality Index (PSQI) (Fallon et al., 2016). Hasil penelitian ini menunjukkan adapengaruh yang signifikan Progresive Muscle Relaxation terhadap kecemasan ibu menyusui diPuskesmas Ponggok Kabupaten Blitar ditunjukkan dengan dan nilai (p-value = 0,001) < ( α = 0,05).

2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 161-167
Author(s):  
Ainun Mardhiah ◽  
Riska Maulidanita ◽  
Winda Agustina

THE EFFECTIVENESS OF LACTACTION MASSAGE ON COLOSTRUM EXPENDITURE             IN THE PUBLIC MOTHER Background :Breastfeeding immediately after delivery provides many benefits for mothers and children. Breast milk that comes out for the first time contains colostrum which is highly nutritious and has antibodies that can protect newborns from disease. Based on the Demographic and Health Survey (IDHS), it is stated that more than half of children (57%) received breast milk within 1 hour after birth and 74 percent of children started breastfeeding within 1 day after birth.Purpose :Knowing to analyzing the effectiveness of lactaction massage on colostrum expenditure in postpartum mothersMethods:The research design used a pre-experimental design with a pretest-posttest control group design. Place of fresearch in the Medan City clinic in 2020.The population and sample in this study were all postpartum mothers on the first-third day totaling 24 people using purposive sampling technique. Comparison of 1: 1, where 12 respondents were intervened with lactaction massage and 12 respondents were the control group. The data that has been collected is processed by computer. Then analyzed the data, namely: Univariate and bivariate analysis using the Wilcoxon test with a significance level of 95% (0.05).Results: There is a difference in the average value of colostrum expenditure before and after the lactaction massage from 0.00 to 5.00. Wilcoxon test results obtained p value = 0.007 <0.05.Conclusion: There is the effectiveness of lactaction massage on colostrum expenditure in postpartum mothers.Suggestion: it is advisable to mothers who give birth to know complete information about the importance of giving colosrum to newborns. Keywords : Colostrum Expenditure, Lactaction Massage,Post Partum ABSTRAK Latar belakang: Pemberian ASI segera setelah melahirkan memberikan banyak manfaat bagi ibu dan anak. ASI yang keluar pertama kali mengandung kolostrum yang bergizi tinggi dan memiliki antibodi yang dapat melindungi bayi baru lahir dari penyakit. Berdasarkan Survei Demografi Dan Kesehatan (SDKI) menyatakan bahwa lebih dari separuh anak (57%) mendapatkan ASI dalam periode 1 jam setelah lahir dan 74 persen anak mulai disusui dalam 1 hari setelah lahir.Tujuan penelitian: untuk menganalisis efektifitas lactaction massage terhadap pengeluaran kolostrum pada ibu nifas.Metode: Desain penelitian menggunakan metode pre eksperimental design dengan pretest-posttest control group design. Tempat penelitian di klinik Kota Medan Tahun 2020. Populasi dan sampel seluruh ibu nifas hari pertama-ketiga berjumlah 24 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Perbandingan 1:1, dimana 12 responden diintervensi lactaction massage dan 12 responden sebagai kelompok kontrol. Data yang telah dikumpulkan, diolah dengan komputer. Kemudian menganalisis data yaitu: Analisis univariat  dan bivariat dengan menggunakan uji t test dengan tingkat kemaknaan 95% (0,05).Hasil: Terdapat perbedaan nilai rata-rata pengeluaran kolostrum sebelum  dan  setelah  tindakan lactaction massage  0,00  menjadi  5,00.  Hasil  uji wilcoxon diperoleh nilai p = 0,007 < 0,05.Kesimpulan: Terdapat efektifitas lactaction massage terhadap pengeluaran kolostrum pada ibu nifas.Saran: Peneliti selanjutnya untuk meneliti variabel lainnya terkait lactaction massage dan pentingnya pemberian kolostrum pada bayi baru lahir. Kata Kunci: Pengeluaran Kolostrum, Lactaction Massage,Nifas


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 72
Author(s):  
Utami Dwi Yusli ◽  
Nurullya Rachma

Kecemasan lansia di panti wreda cenderung meningkat setiap hari.Kondisi ini dapat mengakibatkan ketidakmampuan berlebihan dan gangguan pada kualitas kehidupan lebih lanjut pada lansia. Terapi musik gamelan adalah salah satu alternatif terapi pada lansia dengan kecemasan, terutama kecemasan ringan sampai sedang yang sangat mudah untuk dilakukan dan tanpa efek samping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi Musik Gamelan Jawa terhadap kecemasan pada lansia di Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pucang Gading Semarang. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan quasi experiment design dengan rancangan pretest-postest one group design. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 40 responden. Pengambilan data menggunakan lembar kuesioner Geriatric Anxiety Scale (GAS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh terapi musik gamelan jawa terhadap tingkat kecemasan Lansia di Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pucang Gading Semarang dengan nilai p value 0,000. Terapi musik gamelan dapat menjadi salah satu alternatif intervensi keperawatan yang dapat dilakukan oleh para caregiver di panti wreda untuk dapat diimplementasikan kepada lansia dengan masalah kecemasan. Kata kunci: Musik gamelan, lansia, kecemasan Abstract The effect of javanese gamelan music therapy intervention on elderly anxiety level. Elderly anxiety level in nursing homes tend increase every day. This condition can lead to excessive incompetence and further interference in quality of life. Gamelan music therapy is an alternative therapy management in the elderly with anxiety. It can control mild to moderate anxiety level which is very easy to do without side effects. The purpose of this study was to determine the effect of javanese gamelan music therapy intervention on elderly anxiety level at Elderly Social Services Home of Pucang Gading Semarang. The method of this study was quantitative used quasi-experimental design with pretest-posttest one group design. Sampling technique used was purposive sampling with 40 respondents as the sample. Retrieving data using a Geriatric Anxiety Scale (GAS) questionnaire sheet . The results show that there was a significant influence of Javanese gamelan music therapy on anxiety level of the Elderly at Elderly Social Services Home of Pucang Gading Semarang with p value of 0.000. Gamelan music therapy can be an alternative nursing intervention and can be done by the care giver in a nursing home for  elderly with anxiety problems.  Keywords: Gamelan music, elderly, anxiety


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 25-32
Author(s):  
Eka Nadya Rahmania ◽  
Jum Natosba ◽  
Karolin Adhisty

Kanker serviks merupakan masalah global terkait penyakit tidak menular yang dapat menyebabkan kesakitan hingga kematian pada wanita. Penderita kanker serviks umumnya mengalami keluhan nyeri dan kecemasan yang dapat mempengaruhi kualitas hidup. Salah satu bentuk penerapan perawatan paliatif dengan kualitas hidup sebagai prioritas pengobatan untuk pasien dengan penyakit kronik seperti kanker serviks ialah Progressive Muscle Relaxation. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh Progressive Muscle Relaxation terhadap nyeri dan kecemasan pasien kanker serviks. Jenis penelitian ini ialah penelitian kuantitatif dengan pra eksperimental dalam klasifikasi one group pretest and posttest design. Sampel penelitian berjumlah 16 orang responden kanker serviks yang diambil dengan teknik purposive sampling. Hasil analisis skala nyeri dan skor kecemasan menggunakan uji paired t-test dan uji alternatif wilcoxon menunjukkan bahwa Progressive Muscle Relaxation dapat menurunkan skala nyeri dan skor kecemasan dengan p-value=0,000. Progressive Muscle Relaxation dapat merangsang sistem saraf parasimpatis yang akan mengontrol aktivitas dan mempengaruhi neurotransmitter yang mengantarkan ke sistem saraf pusat. Stimulus tersebut dapat memacu pelepasan hormon endorphin yang menimbulkan ketegangan otot berkurang sehingga tubuh menjadi relaks dan energi positif akan muncul. Energi tersebut akan menghambat jalur ujung-ujung saraf yang menimbulkan nyeri dan kecemasan sehingga tidak dapat diinterpretasikan oleh tubuh. Mekanisme tersebut dapat mengatasi keluhan nyeri dan kecemasan pasien kanker serviks. Progressive Muscle Relaxation dapat dijadikan sebagai intervensi mandiri khususnya perawatan paliatif bagi pasien kanker serviks guna beradaptasi dengan keluhan nyeri dan kecemasan.


2019 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 61
Author(s):  
Didi Kurniawan ◽  
Reni Zulfitri ◽  
Ari Pristiana Dewi

Nyeri merupakan keluhan paling sering terjadi pada pasien kanker. Nyeri pada kanker payudara terjadi karena kerusakan ujung-ujung saraf reseptor akibat adanya peradangan atau terjepit oleh pembengkakan. Penanganan nyeri kanker membutuhkan terapi non farmakologis yang efisien dan mudah diterapkan, salah satunya yaitu Progresive Muscle Relaxation (PMR). Penelitian pre-ekperimental ini menggunaan desain one group pre test - post test. Sampel penelitian ini adalah pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di ruang Dahlia RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau periode perawatan bulan Januari sampai Maret 2019 sebanyak 20 responden yang dipilih dengan teknik purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi. Pengumpulan data diperoleh secara langsung dari responden dengan menggunakan alat ukur Comparative Pain Scale (CPS). Analisis data melalui dua tahapan, yaitu univariat dan bivariat dengan menggunakan uji t-dependen. Hasil penelitian didapatkan nilai rata-rata skala nyeri kanker payudara sebelum diberikan intervensi adalah 6,50 dan nilai rata-rata sesudah diberikan intervensi adalah 1,35. Hasil analisis bivariat menunjukan bahwa t = 17,596 dan p-value = 0,001 sehingga terdapat pengaruh intervensi PMR terhadap kualitas nyeri kanker payudara dengan kemoterapi. PMR disarankan dapat digunakan sebagai terapi nonfarmakologis untuk menurunkan nyeri yang dialami pasien kanker payudara


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 164-170
Author(s):  
Dewi Nurlaela Sari ◽  
Aay Rumhaeni

ABSTRAK Sectio caesarea merupakan tindakan alternatif dalam proses persalinan untuk menyelamatkan ibu dan janin. Ibu Bersalin dengan operasi sectio caesarea dilakukan pembedahan pada dinding abdomen dan dinding rahim. Dampak yang paling sering muncul dirasakan oleh postpartum dengan post operasi sectio caesarea adalah  nyeri. Nyeri akan berdampak pada bounding attachment terganggu, mobilisasi terbatas, Activity Daily Living (ADL) terganggu serta berpengaruh  terhadap Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Asuhan yang diberikan terbatas pada terapi farmakologi dibandingkan  non farmakologi. Foot massage adalah salah satu terapi non farmakologi yang dapat membantu menutup gerbang di posterior horns dari sumsum tulang belakang dan memblokir bagian dari nyeri ke sistem saraf pusat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh foot massage terhadap skala nyeri pada klien post operasi sectio caesarea di RS AMC. Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimen dengan pendekatan one group pre test post test design. Jumlah sampel yang digunakan berjumlah 27 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Numeric Rating Scale (NRS) dan prosedur kerja foot massage. Responden dilakukan foot massage selama 20 menit selama 2 hari. Data di analisis dengan menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari setengah klien post operasi sectio caesarea berada di skala nyeri 6 sebelum dilakukan foot massage dan hampir setengah memiliki skala nyeri 3 sesudah dilakukan foot massage dan didapatkan nilai p value = 0.000, sehingga disimpulkan ada pengaruh foot massage terhadap skala nyeri pada klien post operasi sectio caesarea. Diharapkan rumah sakit dapat menjadikan foot massage sebagai salah satu alternatif manajemen non farmakologi dalam penanganan nyeri.   Kata kunci: Foot Massage; Post Partum; Nyeri; Sectio Caesarea      


Author(s):  
Sayid Ali Rahmat ◽  
Marungkil Pasaribu ◽  
I Wayan Darmadi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran berbasis masalah   terhadap keterampilan berpikir kritis siswa   pada materi gerak di kelas X SMA Negeri 6 Sigi. Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan nonequivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 6 Sigi. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan sampel penelitian adalah kelas Xa sebagai kelas eksperimen dan kelas Xb sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian berupa tes kemampuan berpikir kritis serta lembar observasi yang telah divalidasi oleh validator dan telah diuji coba lapangan. Analisis data yang digunakan statistik inferensial yaitu uji normalitas, homogenitas, uji hipotesis (uji t 2 pihak).  Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data hasil penelitian, diperoleh nilai keterampilan berpikir kritis siswa  pada pretest untuk kelas eksperimen yaitu 21.32, dan untuk kelas kontrol yaitu 20.29 sedangkan untuk standar deviasinya masing – masing 6.89 dan 8.87. Untuk posttest nilai rata – rata kelas eksperimen 53.24 dan untuk kelas kontrol 42.79 sedangkan untuk standar deviasinya masing – masing 16.87 dan 17.33. Nilai P-value hasil uji hipotesis diperoleh lebih kecil dibandingkan dengan nilai α atau 0,014 < 0,05 serta nilai t hitung > t tabel atau 2,51 > 1,66 sehingga H1 diterima dan H0 ditolak. Hasil ini menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan  model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada materi gerak di kelas X SMA Negeri 6 Sigi.   Kata Kunci: pembelajaran berbasis masalah, keterampilan berpikir kritis


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 223-227
Author(s):  
Hidayatun Nufus

Tahun 2018 Jumlah kematian bayi sebanyak 199 bayi dari 19.353 Kelahiran Hidup, atau dengan kata lain angka AKB Kabupaten Jombang tahun 2018 sebesar 10 per 1.000 KH. Keberhasilan ini dikarenakan adanya beberapa pogram akselerasi AKB di jalankan dengan serius diantaranya adalah program IMD (inisiasi menyusui dini) dan ASI eksklusif. ASI bermanfaat untuk menjaga ketahanan tubuh bayi karena mengandung zat anti infeksi. Diharapkan semua ibu bisa memberikan ASI eksklusif pada bayinya, tetapi ketika saat kontrol hari ke 7 , 50 % ibu sudah membawa botol dengan susu formula untuk bayinya. Oleh karenanya dibutuhkan usaha yang intensif untuk membantu ibu nifas normal agar menyusui bayinya, salah satunya dengan pijat oksitosin yang dapat membantu produksi ASI. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu post partum normal. Metode penelitian ini menggunakan desain quasy eksperimenT dengan rancangan penelitian eksperimen semu atau dengan rancangan non randomized posttest without control group design. Pengambilan sampel dengan purposive sampling. Sampel berjumlah 50 orang ibu post partum normal yang dibagi dalam 2 kelompok, yaitu 25 responden pijat oksitosin dan 25 responden  tanpa pijat oksitosin Hasil menunjukkan usia rata-rata ibu 20-35 tahun (92,5%), multipara (70%). Berdasarkan hasil analisis dengan uji statistik chi-square didapatkan bahwa nilai t hitung 9,22 > t tabel 3,84 dengan demikian Ho ditolak dan H1 diterima.Simpulan mayoritas produksi ASI pada ibu post partum normal adalah cukup dan ada perbedaan antara produksi ASI ibu post partum setelah mendapatkan pijat oksitosin dan tidak. Pijat oksitosin adalah salah satu cara untuk memperlancar dan meningkatkan produksi ASI. Pijat oksitosin merupakan salah satu contoh intervensi mandiri bidan dan dengan mudah dipilih dalam penatalaksanaan  merangsang produksi ASI Kata kunci : Pijat oksitosin, Produksi ASI


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 51
Author(s):  
Fiki Wijayanti ◽  
Natalia Devi Oktarina

ABSTRAK Imunisasi merupakan salah satu cara memberikan kekebalan tubuh pada anak untuk mencegah penyakit. Pemberian imunisasi melalui suntikan dapat menimbulkan efek secara langsung yaitu rasa nyeri pada anak. Nyeri yang disebabkan oleh suntikan imunisasi jika tidak dikelola akan mengakibatkan dampak negatif pada aspek emosional pada anak seperti menangis dan ketakutan. Salah satu intervensi yang dapat dikembangkan dalam menerapkan perawatan atraumatik saat pemberian imunisasi pada anak adalah terapi dekapan ibu. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis efektifitas terapi dekapan ibu terhadap nyeri pada bayi yang dilakukan imunisasi di Puskesmas Lerep. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah  Preeksperimen design dengan rancangan pretest-post test control group design. Metode Pengambilan sampling menggunakan Purposive sampling dengan jumlah sampel pada kelompok kontrol sejumlah 30 bayi dan kelompok intervensi 30 bayi. Dalam penelitian ini ada 2 variabel yang diukur yaitu variabel Nyeri dan pemberian terapi dekapan ibu. Variabel nyeri diukur menggunakan instrument FLACC Pain Assessment Tools. Sedangkan variabel terapi dekapan ibu diukur dengan melakukan observasi saat pemberian imunisai. Uji statistik yang digunakan adalah dengan  t test-independent. Hasil yang didapatkan adalah  p value 0,0001. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa ada perbedaan selisih rata-rata nyeri pada kelompok intervensi dan kontrol (p<0,05). Diharapakan Tenaga Kesehatan di Puskesmas menerapkan tindakan atraumatic care pada bayi yang akan dilakukan imunisasi dengan cara mengikutsertakan ibu dalam kegiatan imunisasi yaitu dengan dekapan ibu. Kata Kunci : Nyeri, Bayi, imunisasi dan dekapan ibu


2022 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 157-167
Author(s):  
Siti Rohimah ◽  
Novia Puspita Dewi

Hipertensi merupakan faktor penyebab utama kematian akibat stroke dan jantung coroner. Salah satu faktor yang mempengaruhi tekanan darah adalah aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas fisik jalan kaki terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Sindangkasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen pre-test post-test control group design. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling lansia  hipertensi derajat 1 dan diperoleh 30 responden yang terbagi menjadi 2 kelompok. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan tensimeter. Analisis data menggunakan  paired t-test. Hasil penelitian menunjukan adanya penurunan rata-rata tekanan darah sistolik pada responden kelompok intervensi sebesar 15 mmHg, sedangkan untuk penurunan rata-rata tekanan darah diastolic sebesar 13 mmHg. Pada kelompok kontrol terjadi penurunan rata-rata tekanan darah sistolik sebesar 4,3 mmHg dan penurunan rata-rata tekanan darah diastolik sebesar 4 mmHg. Hasil analisa data  menggunakan uji Independen Sample T-test didapatkan nilai signifikan p-value kelompok intervensi = 0,000 dengan ? = 0,05 .Karena p-value < 0,05 maka ada pengaruh aktivitas fisik jalan kaki terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Sindangkasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis Tahun 2021. Kesimpulan penelitian ini adanya pengaruh aktivitas jalan kaki selama 30 menit terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik pada lansia hipertensi.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 24
Author(s):  
Yohanes Eko Anugrahanto ◽  
Natalia Ratna Yulianti ◽  
Wati Windayani

Teknik bercerita merupakan aktivitas penyampaian cerita secara lisan yang dapat memberikan pengalaman menyenangkan dalam sebuah aktivitas pembelajaran. Namun saat ini teknik bercerita belum terlalu umum diterapkan dalam menstimulasi perkembangan motorik halus anak. Teknik bercerita juga belum pernah diterapkan di TKN Kintelan Semarang dalam menstimulasi motorik halus anak. Padahal dalam pelaksanaannya teknik bercerita dapat disisipkan aktivitas atau permainan yang dapat merangsang perkembangan motorik halus anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik bercerita terhadap peningkatan motorik halus anak usia 4 – 6 tahun di TKN Kintelan Semarang. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yang menggunakan desain pre-eksperimental dengan pendekatan pretest-posttest one group design. Sampel berjumlah 34 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Uji normalitas data  menggunakan uji Shapiro-wilk, dan uji statistik menggunakan uji Wilcoxon. Hasil uji Wilcoxon didapatkan p-value delay pretest-posttest adalah 0,000 dan p-value caution pretest-posttest adalah 0,000 yang berarti p < 0,05 yang memiliki makna bahwa terdapat pengaruh teknik bercerita terhadap peningkatan motorik halus anak usia 4 – 6 tahun di TKN Kintelan Semarang.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document