Faktor resiko kadar kolesterol darah pada pasien rawat jalan penderita jantung koroner di RSUD Meuraxa
Coronary heart disease generally occurs due to an increase in irregular cholesterol levels. Blood cholesterol is influenced by several factors, including genetic, gender, diet, obesity, and excessive coffee drinking. This study aims to determine the factors that influence blood cholesterol levels in outpatients with coronary heart disease at Meuraxa Regional Hospital. This study is a descriptive-analytical Case Control design, conducted in patients with coronary heart disease as many as 45 cases and 45 controls in May 2017 Data analysis using Chi-Square test. Diet data was collected using food recall, genetic data, sex collected by interview using questionnaires, nutritional status data collected through body mass index (BMI) measurements and cholesterol data collected through blood tests. Bivariate analysis showed a significant relationship between coffee consumption and total cholesterol levels with OR 2.768 (p = 0.033). There was no significant relationship between coffee consumption with HDL, LDL, and triglycerides (0.292; 0.088; 0.125). There was no significant correlation between genetic, gender, diet and nutritional status with levels of total cholesterol, LDL, HDL, and Triglycerides.T here is a significant relationship between coffee consumption and total cholesterol levels in patients with coronary heart disease, so it is necessary to limit coffee consumption for people with coronary heart disease.Penyakit jantung koroner umumnya terjadi karena peningkatan kadar kolesterol yang tidak teratur. Kolesterol darah dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya genetik, jenis kelamin, pola makan, obesitas, serta minum kopi yang berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol darah pada pasien rawat jalan penderita jantung koroner di RSUD Meuraxa. Penelitian deskriptif analitik berdesain Case Control, yang dilakukan pada pasien penderita jantung koroner sebanyak 45 kasus dan 45 kontrol pada bulan Mei 2017. Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Data pola makan dikumpulkan dengan menggunakan food recall, data genetik, jenis kelamin dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuisioner, data status gizi dikumpulkan melalui pengukuran indeks massa tubuh (IMT) dan data kolesterol dikumpulkan melalui pemeriksaan darah. Analisis bivariat menunjukkan ada hubunganyang signifika konsumsi kopi dengan kadar kolesterol total dengan OR 2,768 (p= 0,033). Tidak ada hubungan yang signifikan konsumsi kopi dengan HDL, LDL dan trigliserida (0,292; 0,088; 0,125). Tidak ada hubungan yang signifikan genetik, jenis kelamin, pola makan dan status gizi dengan kadar kolesterol total, LDL, HDL dan Trgliserida. Ada hubungan yang signifikan konsumsi kopi dengan kadar kolesterol total pada penderita jantung koroner sehingga perlu kiranya pembatasan konsumsi kopi bagi penderita jantung koroner.