scholarly journals PENGARUH PEREGANGAN (STRETCHING) TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMENORE

2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 130
Author(s):  
Sherkia Ichtiarsi Prakasiwi

Dismenore merupakan masalah ginekologis yang paling umum dialami wanita, khususnya remaja. Prevalensi dismenore primer di Indonesia cukup tinggi yaitu 60-70% dan 15% diantaranya mengalami nyeri hebat yang umumnya terjadi pada usia remaja. Solusi non farmakologis dipandang lebih aman, salah satunya adalah peregangan yang bertujuan untuk membuat otot dan persendian menjadi fleksibel dan elastis. Hal ini disebabkan karena meningkatnya kadar endorphin, epinephrine, dopamine dan serotonin yang dihasilkan oleh otak akibat olahraga. Tujuan Penelitian: Menganalisis pengaruh peregangan terhadap penurunan tingkat nyeri dismenore pada santri putri di Pondok Pesantren As Salafiyyah Yogyakarta. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan jenis quasi experiment dengan design Two Group Pre-test and Post-test. Sampel penelitian adalah santri putri berjumlah 30 responden pada kelompok kontrol dan 30 responden pada kelompok intervensi. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling, teknik analisis univariat menggunakan uji statistik distribusi frekuensi, analisis bivariat menggunakan uji statistik Mann Whitney dan multivariat menggunakan uji statistik regresi linier dengan menggunakan software SPSS. Hasil : Ada pengaruh peregangan terhadap penurunan nyeri dismenore dengan nilai p value = 0,00 < ɑ (0,05) dan dimana nilai rata-rata sebelum diberikan peregangan rata-ratanya 5,13±3,99 dan setelah diberikan peregangan rata rata nyerinya turun menjadi 0,13 ± 1,60, hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat nyeri dismenore sebelum dan setelah diberikan peregangan.  Kesimpulan: Peregangan terbukti dapat menurunkan nyeri dismenore hingga 4,597 kali.Dysmenorrhea is the most common gynecological problems that women especially adolescent. The prevalence of primary dysmenorrhea in Indonesia is quite high, 60-70% and 15% of them experienced severe pain that usually occurs in adolescence. Non-pharmacological solutions is considered more secure, one of them is stretching, so that in any exercise aimed at making the muscles and joints become flexible and elastic. This is due to increased levels of endorphins, epinephrine, dopamine dan serotonin produced by exercise induced brain. Objective: To analyze influence of stretching on decrease pain on dysmenorrhea in women students in Pondok Pesantren As Salafiyyah Yogyakarta. Methods: This study used a quasi-experiment with design types two group pre-test and post-test. Samples were female students were 30 respondents in the control group and 30 respondents in the intervention group. The sampling technique is purposive sampling, analytical techniques univariate statistical test frequency distribution, bivariate analysis using statistical test Mann Whitney and multivariate linear regression using statistical tests using SPSS software. Results: There influence of stretching on decrease pain on dysmenorrhea with p value = 0.00 <ɑ (0.05) and the average value before being given stretch averaged 5.13 ± 3.99 and after given stretch of average pain decreased to 0.13 ± 1.60, it indicates that there are differences in the level of pain of dysmenorrhea before and after a given stretch. Conclusion: Stretching is proven to decrease the pain of dysmenorrhea up to 4,597 times.

2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 52-67
Author(s):  
Anggi Vina Hariyati ◽  
Cahyaningrum ◽  
Adil Zulkarnain

Anemia is one of the public health problems that need more attention of the female because they experience menstruation and they are in the growth phase. From the data of Semarang City Health Office  in 2011, it is shown the incidence of anemia in adolescents aged 10-19 years old are 68.24%. The prevention effort of the case is by measuring hemoglobin and prescribing blood supplement. The objective of the study is to find out the effect of Fe tablets on Hemoglobin in Semarang Merchant Marine Polytechnique students. The objective of the study is to find out the effect of Fe tablets on Hemoglobin in Semarang Merchant Marine Polytechnique students. This research used pre-experimental design with the two group pretest posttest. The population in this Study were all Merchant Marine Polytechnique Semarang at the 4th semester of female students  amounting to 50 with the total respondents 34 respondents taken with purposive sampling technique. The data were collected by performing Hemoglobin examination. The results of the study show that the average Hemoglobin before being prescribed Fe on the intervention and control group was 11.29 g/dl. After being prescribed Fe to the intervention group, it is found the average increased to 13.69 g/dl, while in the control group it is found averaged 11.72 g/dl. Bivariate Analysis uses an independent t test, the value of t is 6.136 with a p-value of   0.000. It shows that the p-value is 0,000 <((0.05), this indicates that there is a significant difference in the decrease in Hemoglobin levels in the population after being prescribed blood supplement between the intervention and control groups in The Semarang Merchant Marine Politechnique Students. It is suggested that the female adolescents to consume more iron-containing foods or consume Fe supplements such as Fe, during menstruation. ABSTRAK  Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang perlu khusus nya pada remaja  putri yang perlu mendapatkan perhatian khusus karena remaja putri mengalami mestruasi tiap bulan dan dalam masa pertumbuhan . Hasil Data Dinas Kesehatan Kota Semarang tahun 2011.  Kejadian anemia pada remaja usia 10-19 sebanyak 68,24%. Untuk menangani masalah tersebut pencegahan yang dilakukan yaitu dengan cara mengukur hemoglobin dan pemberian suplemen tablet tambah darah . Penelitian ini bertujuan untuk melihat Pengaruh Pemberian Tablet Fe Terhadap Hemoglobin Pada Taruni Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat Pengaruh Pemberian Tablet Fe Terhadap Hemoglobin Pada Taruni Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang. Jenis penelitian ini menggunakan  pre-eksperimen design dengan rancangan Two group pretest posttest. Populasi dalam penelitian iniadalah seluruh taruni politeknik ilmu pelayaran semarang semester 4 berjumlah 50 taruni dengan jumlah sempel 34 responden dengan tehnik pengambilan sempel purposive sampling. Pengambilan data dengan melakukan pemeriksaan Hemoglobin.  Penelitian menunjukan bahwa rata-rata Hemoglobin sebelum diberikan pada taruni kelompok intervensi  dan  kontrol sama yaitu  11,29 g/dl.  Dan setelah diberikan pada kelompok intervensi  rata-rata meningkat menjadi 13,69 g/dl, sedangkan  kelompok kontrol rata-rata sebesar 11,72 g/dl. Analisis bivariate Menggunakan uji t independen, didapatkan nilai t hitung 6,136 dengan p-value sebesar 0,000. Terlihat bahwa p-value 0,000 <a (0,05), ini menunjukkan bahwa ada perbedaan secara signifikan penurunan (selisih) kadar Hemoglobin b pada taruni sesudah diberikan tablet penambah darah antara kelompok intervensi dan kontrol pada taruni Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang.  Hendaknya bagi remaja putri lebih banyak mengomsumsi makanan yang mengandung zat besi atau mengomsumsi suplemen yang mengandung besi seperti Fe terutama saat mestruasi


2021 ◽  
pp. 142-148
Author(s):  
Noferiana Widiyawati ◽  
Fransisca Anjar Rina Setyani ◽  
Emmelia Ratnawati

Konstipasi adalah satu masalah yang sering terjadi pada pasien kritis yang dirawat di Ruang ICU. Hasil penelitian menunjukkan bahwa massage abdominal digunakan sebagai terapi komplementer untuk mencegah konstipasi dan mempermudah serta memperlancar pengeluaran feses. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh massage abdominal terhadap pola defekasi pasien yang dirawat di Ruang ICU RS Panti Rapih Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi eksperimental post test only non equivalent control group. Teknik sampling menggunakan purposive sampling, yaitu sampel harus memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan oleh peneliti. Jumlah sampel yaitu 36 pasien yaitu pada kelompok intervensi (n=18) dan kelompok kontrol (n=18). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor pola defekasi pada kelompok intervensi (1,33), lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol (0,67). Hasil uji statistik menggunakan uji non parametrik Mann-Whitney didapatkan hasil p-value 0,025 (p<0,05), sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh massage abdominal terhadap pola defekasi pada pasien yang dirawat di Ruang ICU RS Panti Rapih Yogyakarta. Terapi  komplementer dengan teknik massage abdominal dapat menjadi salah satu metode untuk mengatasi masalah konstipasi pada pasien yang dirawat di ICU. Constipation is a problem that often occurs in critically ill patients admitted to the ICU. The results showed that abdominal massage was used as a complementary therapy to prevent constipation and facilitate and expedite expenditure. The purpose of this study was to determine the effect of abdominal massage on the pattern of defecation of patients treated in the ICU room at Panti Rapih Hospital, Yogyakarta. This study uses a post-test only non-equivalent control group quasi-experimental research design. The sampling technique used purposive sampling, namely the sample must meet the inclusion and exclusion criteria that have been determined by the researcher. The number of samples was 36 patients, namely in the intervention group (n=18) and the control group (n=18). The results showed that the average score of the pattern of defecation in the intervention group (1.33) was higher than the control group (0.67). The results of statistical tests using the non-parametric Mann-Whitney test showed a p-value of 0.025 (p<0.05), so it can be ascertained that there is an effect of abdominal massage on the pattern of defecation in patients treated in the ICU room at Panti Rapih Hospital, Yogyakarta. Complementary therapy with abdominal massage techniques can be a method to overcome the problem of constipation in patients treated in the ICU.


Masker Medika ◽  
2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 8-14
Author(s):  
Renda Natalina Pratama ◽  
Ria Gustirini ◽  
R.A Aminah Maya

Pendahuluan: Masa postpartum sangat penting, karena sering terjadinya komplikasi antara lain infeksi genetalia. Beberapa faktor penyebab terjadinya infeksi adalah kurang nutrisi, kurang menjaga kebersihan diri atau perineum, kurang istirahat, kurang mobilisasi dan olah raga serta karena peningkatan frekuensi berkemih yang dapat menimbulkan infeksi di sekitar genetalia. Tujuan penelitian: ini adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruh latihan kegel terhadap frekuensi BAK pada ibu postpartum di Praktik Mandiri Bidan Husniyati Palembang. Metode penelitian: ini adalah quasi eksperimen dengan disain post test only non equivalent control group yaitu pengukuran dilakukan setelah kelompok intervensi diberikan perlakuan, kemudian hasil pengukuran atau observasi dibandingkan dengan hasil observasi pada kelompok kontrol, dengan variabel terikat adalah frekuensi BAK dan variabel bebas adalah latihan kegel. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik purposive sampling, terdiri dari 30 ibu postpartum yang dibagi dalam 2 kelompok: kelompok latihan kegel; kelompok kontrol. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian: dari hasil uji statistik Kendall’s tau, tidak ada pengaruh latihan kegel terhadap frekuensi berkemih ibu postpartum di PMB Husniyati Kota Palembang dimana p value 0,063 (> 0,05).   The postpartum period is very important, because frequent complications include genetal infection. Some of the factors causing infection are lack of nutrition, lack of personal hygiene or perineum, lack of rest, lack of mobilization and exercise as well as due to increased frequency of urination which can cause infection around genetalia. The purpose of this study was to analyze how the effect of Kegel exercises on the urinate frequency in postpartum mothers in the PMB Husniyati Palembang. The method in this study is a quasi-experimental design with a post-test only non-equivalent control group that is the measurement carried out after the intervention group is given treatment, then the measurement or observation results are compared with the results of observations in thecontrol group, with the dependent variable being the frequency of BAK and the independent variable is the kegel exercise. The research sample was taken using a purposive sampling technique, consisting of 30 postpartum mothers divided into 2 groups: the kegel exercise group; control group. The analysis used is univariate and bivariate analysis. The results of Kendall's statistical test results know, there is no effect of Kegel exercises on the urinate frequency of postpartum maternal at PMB Husniyati Palembang where p value is 0.063 (> 0.05).


2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 34-43
Author(s):  
Sitti Umrah ◽  
Sri Ramadhany ◽  
Muhammad Tamar ◽  
Fenita Purnama Sari Indah ◽  
Ernawati

Menarche for young women is a sign that the fertile period has started. Some young women when experiencing menarche feel afraid and feel anxious. this is due to the adolescent's understanding that menstruation is a disease, and its impact is that it can cause anxiety. This study aims to analyze the use of multimedia video learning media about menarche towards the attitudes of students in readiness to face menarche. This research is a quasy experiment (Noneequivalent Control Group Design). The research was conducted at SD Inpres 1 and SD Inpres IV Tamalanrea, Makassar City from January to February 2020. A total of 48 grade V students were divided into two groups, namely 24 in the control group (lecture method) and 24 in the intervention group (multimedia video learning media and lectures) were selected based on purposive sampling technique. Data were analyzed using the Wilcoxon test. The results of statistical tests showed that in the control group (p-value 0.001 <0.05) and the intervention (p-value 0.001 <0.05) there were significant differences in attitudes after being given the intervention of multimedia video learning media about menarche. The conclusion in this study is the use of multimedia video learning media and lectures can improve the attitude of young women in readiness to face menarche. However, students are more interested in the use of multimedia video learning media   Keywords: Media, Video Learning, Multimedia, Lectures, Attitudes ABSTRAK   Menarche bagi remaja putri adalah pertanda masa subur sudah dimulai. Sebagian remaja putri ketika mengalami menarche merasa takut dan merasa gelisah. hal ini disebabkan karena pemahaman remaja tersebut berpandangan bahwa haid adalah penyakit, serta dampaknya adalah dapat menimbulkan kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisisi penggunanaan media video learning multimedia tentang menarche terhadap sikap siswi dalam kesiapan menghadapi menarche. Penelitian ini merupakan quasy eksperimen (Noneequivalent Control Grup Design). Penelitian dilakukan di SD Inpres 1 dan SD Inpres IV Tamalanrea Kota Makassar pada bulan januari sampai februari 2020. Sebanyak 48 orang siswi kelas V dibagi menjadi dua kelompok yakni 24 orang kelompok kontrol (metode ceramah) dan 24 orang kelompok intervensi (media video learning multimedia dan ceramah) yang dipilih berdasarkan teknik purposive sampling. Data dianalisis dengan uji Wilcoxon. Hasil uji statistic menunjukkan pada kelompok control (p-value 0.001<0.05) dan intervensi (p-value 0.001<0.05) didapatkan perbedaan sikap yang signifikan setelah diberikan intervensi media video learning multimedia tentang menarche. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Penggunaan media video learning multimedia dan ceramah dapat meningkatkan sikap remaja putri dalam kesiapan menghadapi menarche. Namun siswa lebih tertarik dengan Penggunaan media video learning multimedia   Kata Kunci :Media Video Learning Multimedia,Ceramah, Sikap


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 83
Author(s):  
Harmawati ., ◽  
Dwi Christina Rahayuningrum

ABSTRAKNyeri Gout yang timbul pada umumnya muncul secara tiba-tiba. Salah satu tindakan untuk mengatasi Artritis Gout secara nonfarmakologi yaitu dengan jus sirsak. Sirsak mengandung asam malat dan antioksidan yang dapat menurukan kadar asam urat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jus sirsak terhadap kadar asam urat pada penderita Artritis Gout di wilayah kerja Puskesmas Lolo Kabupaten Kerinci Tahun 2020. Jenis Penelitian adalah Quasy Eksperimen dengan rancangan Two Grup Pretest dan Posttest Design. Dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Lolo pada bulan September-Novemebr tahun 2020. Populasi penderita Arthritis Gout berjumlah 160 orang. Pengambilan sampel: teknik Purposive Sampling berjumlah 16 orang. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi, data di olah secara komputerisasi. Analisis univariat menggunakan mean dan analisis bivariat menggunakan uji independent t-test. Hasil analisa univariat di dapatkan rata-rata kelompok Intervensi pretest 10,84 mg/dl dan posttest 6,41 mg/dl dan rata-rata kadar asam urat kelompok kontrol pretest 9,94 mg/dl dan posttest 6,89. mg/dl Sedangkan Hasil analisa bivariat kelompok intervensi di dapatkan nilai p-Value=0,002 ( < 0,05 Kesimpulan dari hasil penelitian adalah ada pengaruh pemberian jus sirsak terhadap perubahan kadar asam urat pada penderita Arthritis Gout. Di harapkan pihak puskesmas dapat memberikan informasi kesehatan tentang manfaat buah sirsak kepada masyarakat sebagai salah satu cara untuk menurunkan kadar asam urat pada pasien Arthritis Gout, dan pihak puskesmas juga dapat menerapkan secara langsung kepada masyarakat cara pembuatan jus sirsak.Kata Kunci : Sirsak, Kadar Asam Urat, Arthritis Gout ABSTRACTGout pain that appears generally appears suddenly. One of the non-pharmacological measures to treat Gouty Arthritis is soursop juice. Soursop contains malic acid and antioxidants which can reduce uric acid levels. The purpose of this study was to determine the effect of soursop juice on uric acid levels in Gouty Arthritis sufferers in the work area of Puskesmas Lolo, Kerinci Regency in 2020. This type of research is a Quasy Experiment with a Two Group Prestest Design and a Posttest Design. Held in the work area of Lolo Puskesmas in September-November 2020. The population of people with Gouty Arthritis is 160 people. Sampling: purposive sampling technique amounted to 16 people. Collecting data using observation sheets, the data is processed computerized. Univariate analysis used mean and bivariate analysis using independent t-test.The results of the univariate analysis showed that the pretest and posttest intervention group had an average of 6.41 mg/dl and the pretest and posttest uric acid levels of the control group were 9.94 mg/dl and 6.89 mg/dl. Meanwhile, the results of the bivariate analysis of the intervention group showed p-value = 0.002. ( < 0,05 ). The conclusion from the research results is that there is an effect of giving soursop juice on changes in uric acid levels in Gouty Arthritis sufferers. It is hoped that the health center can provide health information about the benefits of soursop fruit to the community as a way to reduce uric acid levels in Gout Arthritis patients, and the puskesmas can also apply directly to the community how to make soursop juice.Keyword : Soursop, Uric Acid Levels, Athritis Gout. 


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 451-455
Author(s):  
Adie Mulyadi Prawira Kusumah ◽  
Muhammad Taufik Daniel Hasibuan

Change of position is a position setting given to reduce friction on the skin so that it will reduce the chance of decubitus ulcers. This study aims to determine the effect of position changes in preventing pressure sores in patients undergoing treatment at Aminah Hospital Ciledug Tangerang. The population in this study were patients who were treated at Aminah Hospital Ciledug Tangerang and the sample studied was 44 people who were taken by using purposive sampling technique. The research method used is quasi-experimental, with a pre-test post-test with control group non randomization and data analysis using the Mann Whitney test. From the results of statistical tests using Mann Whitney, p value = 0.001, this indicates that there is an effect of changing position in preventing decubitus. The results of this study are expected to be input and can be applied by health workers (nurses) in providing nursing care to patients who experience prolonged bed rest, and it is recommended at least every 2 hours.   Abstrak Perubahan posisi merupakan pengaturan posisi yang diberikan untuk mengurangi gaya gesek pada kulit sehingga akan menurunkan peluang terjadinya luka dekubitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan posisi dalam mencegah dekubitus pada pasien yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Aminah Ciledug Tangerang. Populasi didalam penelitian ini adalah pasien yang di rawat di Rumah Sakit Aminah Ciledug Tangerang dan sempel yang diteliti sebanyak 44 orang yang diambil dengan cara menggunakan teknik Purposive sampling. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi experiment, dengan desain pre-test post-test with control group non randomization dan analisa data menggunakan uji Mann Whitney. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan Mann Whitney di dapatkan p value = 0.001, hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dari perubahan posisi dalam mencegah decubitus. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan dan dapat diterapkan oleh petugas kesehatan (perawat) didalam pemberian asuhan keperawatan kepada pasien yang mengalami perawatan tirah baring yang lama, dan direkomendasikan minimal setiap 2 jam sekali.


2019 ◽  
Author(s):  
Yusama Hia

perawat dengan dokter merupakan salah satu elemen penting dari praktik kolaborasi dalam pelayanan kesehatan. Komunikasi yang terjalin baik antara dokter dan perawat diharapkan dapat menjadi sarana untuk menyampaikan hal - hal penting, menjalin diskusi, memutuskan secara bersama-sama serta dapat meminimalkan hambatan-hambatan yang ada dalam pemberian perawatan kepada pasien. Model teknik komunikasi SBAR (Situation Background Assessment Recommendation) membantu perawat untuk mengorganisasi cara berfikir, mengorganisasi informasi, dapat memudahkan penyampaian pesan serta berdiskusi saat berkomunikasi dengan dokter. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah penerapan komunikasi SBAR dapat meningkatkan kemampuan perawat dalam berkomunikasi lisan dengan dokter. Rancangan penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan pre-post test with control group. Jumlah sampel sebanyak 18 peserta pada kelompok intervensi dan 18 peserta pada kelompok kontrol yang diambil dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol tidak terjadi peningkatan yang signifikan pada kemampuan pearwat dalam berkomunikasi dengan dokter ditunjukkan dengan p value 0,430 ,sedangkan pada kelompok intervensi ada peningkatan yang signifikan setelah diberikan intervensi dengan nilai p value 0,000. Penelitian ini menemukan bahwa penerapan komunikasi SBAR dapat meningkatkan kemampuan perawat dalam berkomunikasi dengan dokter


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 139-144
Author(s):  
Widiyanti Sarimunadi ◽  
Bunga Tiara Carolin ◽  
Rosmawaty Lubis

ABSTRACT: SEFT THERAPY (SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE) FOR ANXIETY IN DEALING WITH LABORBackground: If the concern and anxiety of pregnant women is not handled seriously, it will have an impact and influence on physical and psychological aspects, both on the mother and the fetus. Pregnant women who experience anxiety in the face of labor are afraid of being operated on, afraid of spending a lot of money, fear of not being able to care for their babies properly, fear of their baby dying, fear of pain during delivery. One of the techniques for dealing with anxiety is SEFT therapy.Objective: to determine the effect of Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) on anxiety in dealing with labor process.Methodology: this research is a quasi-experimental design with pre and post-test with control group design. The sample in this study was 25 trimester III pregnant women. The sampling technique was using purposive sampling technique. The research instrument used the DASS 42 questionnaire. The results of the data normality test were normally distributed so that the data were analyzed using the paired t-test.Results: The results showed that the average score of maternal anxiety before therapy was 13.48 (moderate) while after therapy was 7.88 (normal). The bivariate test results obtained p value 0,000.Conclusions: Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) can overcome the anxiety of pregnant women in facing labor.Suggestions: It is hoped that this therapy can be applied in the practice of midwifery to care for pregnant women, especially pregnant women who experience trauma or have anxiety in their pregnancy. Keywords: anxiety, pregnant women, spiritual emotional freedom technique. ABSTRAK Latar Belakang: Kekhawatiran dan kecemasan pada ibu hamil apabila tidak ditangani dengan serius akan membawa dampak dan pengaruh terhadap fisik dan psikis, baik pada ibu maupun janin. Ibu hamil yang mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan disebabkan karena ibu takut dioperasi, takut akan mengeluarkan biaya yang banyak, takut tidak bisa merawat bayinya dengan baik, takut bayinya meninggal, takut kesakitan saat persalinan. Salah satu teknik untuk menghadapi kecemasan adalah denga terapi SEFT.Tujuan: Mengetahui pengaruh Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) terhadap kecemasan dalam menghadapi persalinan.Metodologi penelitian: Penelitian ini merupakan quasi-experimental dengan rancangan pre and post test with control group design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 25 ibu hamil trimester III. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner DASS 42. Hasil uji normalitas data berdistribusi normal sehingga dianalisis data menggunakan uji paired t-test.Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukan bahwa skor rata-rata kecemasan ibu sebelum terapi 13,48 (Sedang) sedangkan sesudah terapi menjadi 7,88 (normal). Hasil uji bivariate didapatkan p value 0,000.Kesimpulan: Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) mampu mengatasi kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan.Saran: Diharapkan terapi ini dapat diaplikasikan dalam praktik kebidanan perawatan ibu hamil khususnya ibu hamil yang mengalami trauma atau mempunyai kecemasan dalam kehamilannya. Kata kunci: Kecemasan, ibu hamil, Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 61-70
Author(s):  
Ni Made Suarti

Diabetes melitus (DM) adalah penyakit multisistem kronis yang berhubungan dengan produksi normal insulin, insulin terganggu, atau keduanya. Penyakit ini  membutuhkan perawatan berkelanjutan sehingga membutuhkan pengelolaan diri klien dan dukungan untuk mencegah komplikasi jangka panjang, salah satunya adalah dengan senam diabetes. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan post test only non equivalent control group. Sampel penelitian adalah 38 orang untuk masing-masing kelompok kontrol dan kelompok intervensi, diambil dengan purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan penurunan kadar gula darah antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol 3 minggu setelah penelitian (p value 0.000 <0.05 dan minggu ke 6 setelah penelitian (p value 0.000 <0.5) dibandingkan kadar gula darah awal. Senam diabetes  yang teratur penting dilakukan untuk mengendalikan kadar gula darah selain tetap mengkonsumsi obat hypoglikemik oral dan makan sesuai dengan yang telah diprogramkan.


2020 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 929-939
Author(s):  
Vitria Komala Sari ◽  
Widya Ningsih ◽  
Riska Nelda Putri

: Pembengkakan payudara sering kali diasosiasikan dengan terlambatnya atau kurang seringnya menyusui, atau pengosongan payudara yang tidak efektif. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas kompres daun kubis dan breast care dalam mengurangi pembengkakan payudara pada ibu nifas. Salah satu penanganan secara non farmakologis dapat dilakukan dengan perawatan payudara tradisional (kompres panas dikombinasi dengan pijatan) dan daun kubis. Desain penelitian Quasi experiment dengan Pre-test post-test nonequivalent control group design. Sampel berjumlah 20 orang yang dipilih secara Purposive Sampling, terbagi 10 kelompok intervensi dan 10 kelompok kontrol. Data dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Tigo Baleh pada bulan Maret – April 2019. Berdasarkan analisa Univariat diperoleh hasil pengurangan pembengkakan payudara pada kelompok yang diberikan kompres daun kubis dan breast care yaitu sebelum (mean 5,5 dan SD 0,527) dan sesudah (mean 1,4 dan SD 0,516). Sedangkan pada kelompok yang diberikan breast care saja yaitu sebelum (mean 5,6 dan SD 0,516) dan sesudah (mean 2,8 dan SD 0,632). Hasil analisis Bivariat terdapat perbedaan rata-rata pengurangan pembengkakan payudara setelah diberikan kompres daun kubis dan breast care dengan mean 6,10 dan p-value = 0,0005.   Kata Kunci    : Pembengkakan Payudara, Daun Kubis, Breast care  


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document