Komposisi Minyak Atsiri dan Aktivitas Antimikroba Rimpang Temu Putih dan Jahe Gajah sebagai Fitobiotik Pakan Unggas
ABSTRAK Imbuhan pakan unggas dapat berasal dari bahan herbal yang mengandung berbagai komponen aktif yang bermanfaat bagi pertumbuhan ternak.Temu putih dan jahe gajah dapat dimanfaatkan sebagai imbuhan pakan karena mengandung minyak atsiri yang dapat berperan sebagai agen antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komponen penyusun minyak atsiri dan aktivitas antimikroba pada rimpang temu putih dan jahe gajah. Penelitian dilakukan dengan percobaan in vitro menggunakan temu putih dan jahe gajah yang diolah menjadi bentuk ekstrak minyak atsiri temu putih dan jahe gajah sebagai materi uji komposisi penyusun minyak atsiri serta bentuktepung dan enkapsulasi sebagai materi uji aktivitas antimikroba. Komposisi minyak atsiri temu putih terdiri dari lima komponen penyusun dengan cis-1,7-octadien-3-yl acetat sebagai komponen utama. Komposisi minyak atsiri jahe gajah terdiri dari tujuh komponen dan benzene,1-(1,5-dimethyl-4-hexenyl)-4-methyl-(CAS) ar-curcumene sebagai komponen utama. Minyak atsiri yang terkandung pada temu putih dan jahe gajah mempunyai peran dalam menghambat mikroba. Uji komposisi penyusun minyak atsiri menggunakan alat GC-MS dan uji aktivitas antimikroba menggunakan metode disc diffusion dan. Hasil dari uji aktivitas antimikroba menunjukkan bahwa temu putih dan jahe gajah dalam bentuk tepung dan enkapsulasi memiliki perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) terhadap aktivitas antimikroba pada bakteri asam laktat, Escherichia coli dan Salmonella sp. Campuran temu putih dan jahe gajah (1:1) menunjukkan kemampuan terbaik dalam menghambat pertumbuhan bakteri patogen dengan diameter zona hambat 5,70±0,14 mm (Escherichia coli) dan 6,88±0,45 mm (Salmonella sp.).Kata Kunci : antimikroba, fitobiotik, jahe gajah, minyak atsiri, temu putihABSTRACTThe poultry feed additives can contain herbal ingredients that contain various beneficial components for livestock growth. White turmeric and giant ginger can be used as feed additives because they contain essential oils that can be used as antibacterial agents. This study aims to determine the constituent components of essential oils and antimicrobial activity in white turmeric and giant ginger rhizomes. The study was carried out by in vitro experiments using white turmeric and giant ginger which were processed into the form of essential oil extract as material for the composition of essential oils test, and powder and encapsulation form as antimicrobial activity test material. The composition of essential oils of white turmeric consists of five constituent components with cis-1,7-octadien-3-yl acetate as the main component. The composition of giant ginger essential oil consists of seven components with benzene, 1- (1,5-dimethyl-4-hexenyl) -4-methyl- (CAS) ar-curcumene as the main component. Essential oils contained in the white turmeric and giant ginger have a role in inhibiting microbes. The composition of the essential oil tested using GC-MS and the antimicrobial activity test used the disc diffusion method. The results of the antimicrobial activity test showed that white turmeric and giant ginger in powder and encapsulation form had significant differences (P <0.01) on antimicrobial activity in lactic acid bacteria, Escherichia coli and Salmonella sp. The mixture of white turmeric and giant ginger (1: 1) showed the best ability to inhibit the growth of pathogenic bacteria with inhibitory zone diameters of 5.70 ± 0.14 mm (Escherichia coli) and 6.88 ± 0.45 mm (Salmonella sp.).Keywords: antimicrobial, essential oil, giant ginger, phytobiotic, white turmeric