The effect of composition glass fiber non dental on water solubility of fiber reinforced composites. E glass fiber dental is one of the most used dental fibers in several applications in the dental field. However, the available of E glass fiber dental in Indonesia is very limited. A variety of types of non-dental glass fiber material is easily found as the materials engineering. The purpose of the study was to evaluate the effect of composition non dental glass fiber on the component solubility of FRC. The materials used in the research was E glass fiber dental (Fiber splint, Polydentia SA, Switzerland), composition A non-dental glass fiber (LT, China), composition B (CMAX, China), composition C (HJ, China), flowable composite (Charmfill Flow, Denkist, Korea) and silane coupling agent (Monobond S, Ivoclair Vivadent, Liechtenstein). The subject was divided into 4 groups. Component solubility test was based on the ISO 4049. The result was then analyzed with one way ANOVA (α=0,05). The result of the research showed that on the average percentage of the solubility (%), the lowest was on the group of E glass fiber dental (0.476±0.03) and the highest was on the non dental glass fiber C (0.600±0.01). The result of the one way ANOVA test showed a significant difference between the compositiom fiber on the component solubility. The conclusion the research was that low content of Na2O K2O, CaO and MgO decreased the component solubility of FRC.ABSTRAKE glass fiber dental adalah fiber yang sering digunakan di kedokteran gigi. Ketersediaan E glass fiber di Indonesia masih sangat terbatas. Berbagai jenis bahan glass fiber non dental banyak ditemukan dipasaran sebagai material engeenering dengan harga yang relatif murah sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai alternatif pengganti E glass fiber dental. Komposisi glass fiber non dental hampir sama dengan E glass fiber dental. Komposisi berpengaruh terhadap sifat mekanis dan sifat-sifat kimia fiber. Komposisi glass fiber seperti Na2O dan K2O akan meningkatkan ketahanan terhadapap air. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh komposisi glass fiber non dental terhadap kelarutan komponen. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah E glass fiber dental (Fiber-splint, Polydentia SA, Switzerland), glass fiber non dental komposisi A (LT, China), komposisi B (CMAX, China), komposisi C (HJ, China), flowable komposit (CharmFill Flow, Denkist, Korea) dan silane coupling agent (Monobond S, Ivoclar Vivadent, Liechtenstein). Subjek dibagi dalam 4 kelompok untuk dilakukan uji kelarutan berdasarkan ISO 4049. Hasil yang diperoleh dianalisis menggunakan ANAVA satu jalur (a = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan rerata kelarutan komponen (%) yang terendah pada kelompok E-glass fiber dental (0,476±0,03) dan hasil tertinggi pada glass fiber non dental C (0,600±0,01). Hasil uji Anava satu jalur menunjukkan perbedaan yang bermakna antara komposisi fiber pada kelarutan komponen (p<0,05). Kesimpulan penelitian adalah komposisi Na2O dan K2O serta CaO dan MgO yang rendah dapat menurunkan sifat kelarutan komponen dari fiber reinforced composites.