Pelatihan Regulasi Emosi untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Caregiver Skizofrenia

2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 39-51
Author(s):  
Anisa Fitriani ◽  
Fuad Nashori ◽  
Indahria Sulistyarini

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan regulasi emosi untuk meningkatkan kualitas hidup caregiver skizofrenia. Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan pretest-posttest control group design dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Subjek terdiri atas dua puluh caregiver laki-laki dan perempuan berusia 47-63 tahun yang dibagi dalam kelompok eksperimen dan kontrol. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan pengukuran kualtias hidup dengan skala World Health Organization of Quality of Life-BREF. Data dianalisis menggunakan anava campuran untuk mengetahui perbedaan kualitas hidup kelompok eksperimen dan kontrol saat prates, paskates, dan tindak lanjut. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang sangat signifikan pada skor kualitas hidup kelompok eksperimen setelah diberi pelatihan regulasi emosi. Skor kualitas hidup mengalami peningkatan kembali saat pengukuran tindak lanjut, sedangkan pada kelompok kontrol tidak terdapat peningkatan yang signifikan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pelatihan regulasi emosi efektif dalam meningkatkan kualitas hidup caregiver skizofrenia.

2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 1-7
Author(s):  
Kristiana Prasetia Handayani

Hipertensi menjadi penyebab penyakit kardiovaskuler seperti stroke, infark miokard dan gagal ginjal. World Health Organization (WHO) menyebutkan insiden hipertensi diprediksi meningkat mencapai 1,6 miliar orang dewasa di seluruh duniapada tahun 2025. Tehnik relaksasi genggam jari dapat menurunkan tekanan darah pasien hipertensi. Tujuan penelitian untuk mengetahui efek relaksasi genggam jari terhadap tekanan darah pasien hipertensi. Sebuah Pre-eksperimental design dengan rancangan pre-post testwith out control group design. Jumlah sampel penelitian berjumlah 52 orang dengan teknik purposive sampling. Pemberian teknik relaksasi genggam jari dilakukan selama 30 menit dalam 1 hari. Sampel diberikan perlakuan selama 5 hari.Tekanan darah diukur dengan tensimeter digital yang telah di tera.Data pre test merupakan tekanan darah pasien sebelum perlakuan (hari ke 0), dan post test adalah hasil pengukuran tekanan darah hari ke 6 atau 1 hari setelah perlakuan ke 5 dilakukan. Data di analisis dengan spss 23 dengan uji paired T test danα 0,05. Hasiluji analisis menunjukkan perbedaan means tekanan darah antara sebelum dan sesudah perlakuan (p 0,00) baik pada tekanan darah sistole, maupun diastole. Tehnik relaksasi genggam jari dapat menurunkan tekanan darah pasien karena dapat merangsang pengeluaran hormon endorfin. Ada efek teknik relaksasi genggam jari terhadap tekanan darah pasien hipertensi.


Author(s):  
Deasy Mediawaty ◽  
Pujo Widodo ◽  
Dian Ayu Ruspita

Latar belakang : Otitis media kronik atau sering disebut Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) adalah otitis media yang berlangsung > 12 minggu. Prevalensi OMSK di seluruh dunia sebanyak 65-330 juta dan 60% di antaranya menderita kurang pendengaran yang signifikan. Angka kejadian OMSK aktif mencapai 3,8% dari pasien THT-KL. Gejala OMSK aktif berupa banyaknya discaj, kurang pendengaran, nyeri, pusing berputar, telinga tidak nyaman. Tanda OMSK aktif berupa discaj di liang telinga, perforasi membran timpani, dan gangguan pendengaran. World Health Organization (WHO) mencanangkan strategi untuk mengatasi OMSK secara serius berkaitan dengan komplikasi yang dapat disebabkan. Pilihan terapi medikamentosa yang tepat diperlukan untuk mengatasi OMSK aktif. Ofloksasin topikal dan ciprofloksasin oral adalah antibiotik golongan fluorokuinolon yang banyak digunakan. Efektivitas diantaranya dibuktikan dengan perbaikan gejala dan tanda klinis. Tujuan : Membuktikan efektifitas ofloksasin topikal, ciprofloksasin oral dan efektifitas ofloksasin topikal dibanding ciprofloksasin oral terhadap perbaikan gejala dan tanda klinis. Metode :  Penelitian intervensi dengan rancangan pretest and posttest control group design, randomized control trial Klinik THT-KL BKIM Semarang pada bulan Juni-Agustus 2016. Penderita OMSK aktif dilakukan anamnesis lalu dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan pendengaran dilanjutkan randomisasi. Penderita diberi ofloksasin topikal 10 tetes/12 jam atau ciprofloksasin tablet 500 mg/12 jam per oral. Hari ke 4, 10 dan 14 setelah terapi penderita kontrol. Analisis uji komparatif menggunakan uji parametrik dan non parametrik. Hasil : Jumlah subyek penelitian 108 orang ; ofloksasin topikal 54 orang (50%) dan ciprofloksasin oral 54 orang  (50 %). Gejala dan tanda klinis setelah terapi lebih rendah dibanding sebelum terapi pada kelompok ofloksasin topikal dan ciprofloksasin oral dengan nilai kemaknaan p < 0,05. Gejala klinis kelompok ofloksasin lebih baik dibanding ciproloksasin secara bermakna (p<0,05). Tanda klinis kedua kelompok terdapat perbedaan yang tidak bermakna (p>0,05). Simpulan : Ofloksasin topikal dan ciprofloksasin oral terbukti efektif memperbaiki gejala dan tanda klinis penderita OMSK aktif. Ofloksasin topikal efektif memperbaiki gejala klinis dibandingkan ciprofloksasin oral. Kata kunci : Otitis media supuratif kronik, ofloksasin, ciprofloksasin, gejala dan tanda klinis


2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 48
Author(s):  
Esti Hitatami ◽  
Bony Lestari ◽  
Herman Susanto ◽  
Dany Hilmanto ◽  
Tina Judistiani ◽  
...  

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi, dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya.  Kematian ibu  yang tinggi tersebut disebabkan oleh komplikasi saat kehamilan dan persalinan. World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa 15-20% ibu hamil baik di negara maju maupun berkembang akan mengalami risiko tinggi (risti) dan/atau komplikasi kehamilan. Salah satu penyebab terjadinya  kehamilan risiko tinggi  pada ibu hamil adalah kurangnya pengetahuan dan sikap positif  ibu  tentang kesehatan reproduksi. Hal ini dapat disebabkan oleh rendahnya  status sosial ekonomi,  pendidikan yang rendah, kesenjangan  keterpaparan informasi, faktor kepercayaan dan pengalaman. Untuk mengoptimalkan pengetahuan dan sikap ini perlu dilakukan pendidikan kesehatan melalui pemberian layanan pesan singkat lewat telepon seluler. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh pendidikan kesehatan tentang kehamilan risiko tinggi melalui  layanan pesan singkat terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap ibu hamil. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental dengan rancangan pre test-post test control group design dengan jumlah sampel 114  orang ibu hamil. Pengambilan sampel ibu hamil dilakukan dengan cara randomisasi blok permutasi sehingga diperoleh  57 orang ibu hamil untuk kelompok intervensi dan 57 orang ibu hamil untuk kelompok kontrol. Variabel pengetahuan dan sikap tentang kehamilan risiko tinggi diukur dengan menggunakan kuesioner sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan berupa layanan pesan singkat.   Perbedaan peningkatan pengetahuan dan sikap pada pada kelompok intervensi dan kontrol diuji secara statistik dengan uji t tidak berpasangan.Penelitian dilaksanakan dari bulan Desember 2013 sampai dengan  bulan Januari 2014. Hasil penelitian pada kelompok intervensi menunjukkan adanya  peningkatan skor rata-rata  pengetahuan dari 49,2±11,6 menjadi 60,6±12,6  (p<0,05). Selain itu terdapat peningkatan skor rata-rata  sikap dari 71,4±9,3 menjadi 76,3±5,7 (p<0,05). Sedangkan uji beda selisih peningkatan pengetahuan dan sikap antar kelompok intervensi dan kontrol menunjukkan perbedaan selisih pengetahuan bermakna dengan skor 11,4±12,5 dan 1,4±16,9  (p<0,05). Untuk variabel sikap, terdapat perbedaan selisih skor sikap yang bermakna pada kelompok intervensi sebesar 4,9±14,7 dan kelompok kontrol  sebesar – 5,9±9,6 (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan  bahwa pendidikan kesehatan dengan  layanan pesan singkat dapat  meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi.


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 10-15
Author(s):  
Nurhayati Siagian

ABSTRAK Penderita penyakit GGK sangat banyak dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun (Bayhakki & Hasneli, 2017). Salah satu pilihan terapi untuk pasien GGK adalah hemodialisis (HD). Manifestasi klinis yang muncul dari proses penyakit GGK dan  proses HD sangat tidak nyaman yang dapat berdampak pada kualitas hidup pasein GGK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas hidup pada pasien GGK beserta aspek-aspeknya, yaitu : fisik, sosial, lingkungan hidup dan psikologi di wilayah kerja Puskesmas Karyawangi Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat. Rancangan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif yang bersifat analitik/korelasional. Populasi adalah pasien GGK wilayah kerja Puskesmas Karyawangi dengan sampel sebanyak 19 orang melalui teknik purposive sampling. Instrument  yang digunakan pada penelitian ini diadopsi dari  THE WORLD HEALTH ORGANIZATION QUALITY OF LIFE (WHOQOL)-BREF sebanyak 24 pertanyaan. Analisa data dilakukan untuk mengetahui gambaran kualitas hidup pasien GGK dengan rumus persentase dengan skala Likert.  Hasil Penelitian menunjukkan kualitas hidup pasien GGK secara umum cukup/ biasa-biasa saja. Begitu pula dari aspek fisik, sosial, lingkungan hidup dan psikologi menunjukkan interpretasi kualitas hidup pasien GGK cukup/biasa-biasa saja. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagaimana gambaran kualitas hidup pasien GGK dan meningkatkan setiap aspek yang mempengaruhi kualitas hidup pasien. Kata Kunci:  Gagal Ginjal Kronis (GGK), Kualitas Hidup    


2008 ◽  
Vol 66 (2a) ◽  
pp. 163-167 ◽  
Author(s):  
Heloísa Rovere ◽  
Sueli Rossini ◽  
Rubens Reimão

OBJECTIVE: To evaluate the perception of Quality of Life (QL) in Brazilian patients with narcolepsy. METHOD: 40 adult patients aged between 20 and 72 years (mean=41.55; SD=14.50); (28 F; 12M), with the diagnosis of chronic narcolepsy were followed up at the outpatient clinic (Patient Group). The Control Group was composed of 40 adults. The instrument utilized was the World Health Organization Quality of Life (WHOQOL-BREF). RESULTS: The two groups were homogeneous and no difference was found with regards to age, sex, and demographic characteristics. The perception of QL in physical, psychological and social domains showed lower scores in those patients with narcolepsy than in the control group (p<0.05). Concerning physical domain, all the aspects evaluated were significantly impaired, in patient group, including sleep satisfaction (p<0.001); energy for daily activities (p=0.039); capacity to perform activities (p=0.001); and capacity to work (p=0.001). CONCLUSION: The perception of QL showed severe impairment in patients with narcolepsy for physical, psychological and social domains.


CoDAS ◽  
2017 ◽  
Vol 29 (5) ◽  
Author(s):  
Camila Zorzetto Carniel ◽  
Juliana Cristina Ferreira de Sousa ◽  
Carla Dias da Silva ◽  
Carla Aparecida de Urzedo Fortunato-Queiroz ◽  
Miguel Ângelo Hyppolito ◽  
...  

RESUMO Objetivo Avaliar, por meio de questionários padronizados, a qualidade de vida de idosos com deficiência auditiva diagnosticada que utilizam ou não a prótese auditiva (AASI) e de idosos sem queixa auditiva. Método Trata-se de um estudo transversal, com amostra não probabilística, distribuída em três grupos divididos da seguinte forma: 30 idosos com perda auditiva diagnosticada e com indicação para uso do aparelho de amplificação sonora individual (AASI), mas que ainda não faziam uso da prótese; 30 idosos com deficiência auditiva que usavam o AASI; e 30 idosos sem queixa auditiva. Os participantes completaram um questionário que investigava dados sociodemográficos e familiares, o Hearing Handicap Inventory for the Elderly Screening Version (HHIE-S) e o World Health Organization Quality of Life - versão breve (WHOQOL-Breve). Além das análises descritivas dos dados, foram realizados testes para comparação dos três grupos, aplicando-se a análise de variância (ANOVA) e o teste post hoc de Bonferroni. Resultados Os três grupos se diferenciaram significativamente em todos os domínios de qualidade de vida. O grupo de idosos com perda auditiva diagnosticada e com indicação para uso do AASI apresentou menores escores que o grupo de idosos com deficiência auditiva que usavam o AASI e que o grupo de referência. O grupo com AASI apresentou os melhores resultados de qualidade de vida. Conclusão A perda auditiva afeta a qualidade de vida do idoso. O uso efetivo da prótese auditiva é benéfico a esta população, melhorando suas condições de vida e saúde.


2012 ◽  
Vol 29 (2) ◽  
pp. 155-162 ◽  
Author(s):  
Michele Beckert ◽  
Tatiana Quarti Irigaray ◽  
Clarissa Marceli Trentini

A relação entre qualidade de vida e funções cognitivas em idosos tem sido pouco estudada. O objetivo deste estudo foi examinar a associação entre qualidade de vida, cognição e desempenho nas funções executivas de idosos. O estudo teve a participação de 88 idosos. Utilizou-se o método amostral de conveniência. Todos os participantes responderam sobre condições sociodemográficas, qualidade de vida (World Health Organization Quality of Life Group-Bref), funções cognitivas (Mini-Exame do Estado Mental e Instrumento de Avaliação Neuropsicológica Breve) e funções executivas (Teste Wisconsin de Classificação de Cartas). Os dados mostraram associações importantes entre os domínios de qualidade de vida Físico e Meio Ambiente e variáveis cognitivas, o que reforça a importância da cognição tanto na manutenção de cuidados físicos, quanto nas oportunidades de o idoso adquirir novas informações e habilidades no meio em que vive.


2002 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 81-92 ◽  
Author(s):  
Arlinda B. Moreno ◽  
Claudia S. Lopes

Laringectomia é a principal seqüela em pacientes com câncer de laringe. Neste estudo, as autoras conduziram uma revisão sistemática para avaliar a relação entre qualidade de vida e laringectomia. De 96 artigos publicados em periódicos científicos, previamente identificados, foram selecionados 35 artigos sobre laringectomia e qualidade de vida em pacientes laringectomizados. Todos os artigos selecionados foram submetidos à abordagem metodológica de uma revisão sistemática. Para a avaliação dos atributos qualitativos dos artigos foi utilizado o Questionário de Avaliação Qualitativa (QAQ), um instrumento testado e validado. Os resultados encontrados mostraram que a maior parte dos artigos selecionados apresentava inconsistências e falta de rigor metodológico na mensuração do constructo qualidade de vida entre pacientes laringectomizados. Além disso, verificou-se que a relação entre qualidade de vida e laringectomia, na forma apresentada nos artigos selecionados, ainda se encontra distante da abordagem multidimensional do constructo qualidade de vida, conforme preconizado pelo WHOQOL (World Health Organization - Quality of Life Group).


2009 ◽  
Vol 15 (3) ◽  
pp. 174-178 ◽  
Author(s):  
Franco Noce ◽  
Mário Antônio de Moura Simim ◽  
Marco Túlio de Mello

A prática regular de atividade física promove uma série de benefícios que vão além da esfera física. A qualidade de vida, segundo diversas fontes, diz respeito ao grau de satisfação de um indivíduo com os múltiplos aspectos da sua vida. As pessoas portadoras de deficiência física podem apresentar níveis de sedentarismo elevados, influenciando de forma decisiva na percepção de sua qualidade de vida. Assim, o objetivo deste estudo foi verificar o efeito de 12 semanas de prática de atividade física na percepção do nível de qualidade de vida de deficientes físicos. Participaram do estudo 20 deficientes físicos, do gênero masculino, divididos em dois grupos, Sedentários e Ativos. Como instrumento de estudo foi utilizado um questionário de dados demográficos e o World Health Organization Quality of Life (WHOQOL-Bref). Em geral, a média de idade dos voluntários era de 38,1 anos, possuíam o 1º grau incompleto, moradia própria, eram solteiros e predominantemente portadores de poliomielite. O grupo Ativo apresentou escores mais elevados na qualidade de vida em todas as dimensões (física, psicológica, social e ambiental) do instrumento. Os resultados obtidos com o presente estudo comprovaram que o nível de qualidade de vida dos deficientes físicos Ativos foi melhor do que a dos Sedentários.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document