Epistema
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

17
(FIVE YEARS 17)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Negeri Yogyakarta

2723-8199

Epistema ◽  
2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Pujiriyanto Pujiriyanto

Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan konsep dan prosedur praktis model pembelajaran joyful learning dalam rangka pelatihan guru di Gantiwarno Klaten yang dilakukan oleh Tim PPM dari Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Pembelajaran yang menyenangkan di dalamnya terdapat hubungan yang kuat antara pendidik dan siswa, tanpa merasa terpaksa atau merasa tertekan. Relasi antara guru dan siswa nampak perlu dirubah dalam posisi egaliter. Perkembangan teknologi informasi memungkinkan siswa mendapatkan informasi lebih cepat dan beragam. Pola pembelajaran daring Joyful learning merupakan suasana belajar-mengajar yang menyenangkan agar siswa memfokuskan perhatiannya penuh pada pembelajaran sehingga waktu untuk memfokuskan perhatiannya tinggi. Waktu yang tinggi untuk memusatkan perhatian terbukti meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidak cukup jika proses pembelajaran tidak efektif yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, karena pembelajaran mempunyai sejumlah tujuan pembelajaran yang harus tercapai. Oleh karena itu, penting bagi para guru untuk memahami pentingnya menerapkan pembelajaran yang menyenangkan dalam proses belajar mengajar sehari-hari dan untuk konteks saat ini lebih penting lagi karena selama pandemi COVID-19 siswa dibombardir dengan tugas yang banyak dan juga materi yang bertubi-tubi selama masa belajar School From Home (SFH). Masa belajar selama pandemi tidak bisa dilihat sebagai pembelajaran yang menyenangkan lagi. Untuk itu, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan hadir untuk memberikan pemahaman yang menyeluruh tentang pembelajaran yang menyenangkan, bagaimana konsep dikonstruksi dan juga praktik pembelajaran yang menyenangkan mulai dari penyusunan rencana pelajaran (RPP) hingga simulasi model pembelajaran yang menyenangkan dalam bentuk. acara PPM guru di Gantiwarno, Klaten.Kata kunci: Pembelajaran menyenangkan, guru, RPPThe purpose of this paper is to explain the concept and practical procedures of joyful learning model in the context of teachers’ training in Gantiwarno Klaten, done by PPM Team from the Department of Curriculum and Educational Technology. Joyful learning is a learning process in which there is a strong relationship between educators and students, without feeling forced or depressed (not under pressure). The teacher positions himself as a facilitator and student learning partner. This is possible because of the rapid development of information technology that allows students to get information faster from the teacher. Fun learning is a fun teaching-learning atmosphere so that students focus their full attention on learning so that the time to focus their attention is high. The high time to focus attention has been shown to improve learning outcomes. An active and pleasant state is not enough if the learning process is ineffective, that is, it does not produce what students have to master after the learning process takes place, because learning has a number of learning objectives that are achieved. Therefore, it is significant for teachers to understand the important of applying joyfull learning in their daily teaching and learning process more importantly during the pandemic COVID-19 as students are bombarding with a full pack of assignments and also materials that lead to the learning during the pandemic can not be seen as a joyful learning anymore. Thus, the Department of Curriculum and Educational Technology are presence to provide a comprehensive understanding of joyful learning, how the concept is constructed and also the practice of joyful learning starting from the preparation of lesson plans (RPP) to simulating joyful learning models in the form of PPM event for teachers in Gantiwarno, Klaten.Keywords: Joyful learning, teachers, lesson plans.  


Epistema ◽  
2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 11-22
Author(s):  
Bramastia Bramastia

Kebijakan program Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia atas bantuan kuota internet gratis mendapat respon positif dari publik. Dari data survei menunjukkan sebanyak 84,7% publik menilai program bantuan internet gratis merupakan langkah tepat menjawab sense of crisis di tengah wabah corona (Covid-19). Sementara itu, sebanyak 85,6% publik menilai bahwa program bantuan internet gratis meringankan beban ekonomi orang tua pelajar atau mahasiswa dalam membeli paket internet. Bahkan, ada sebanyak 63,2% publik mengaku puas dengan kinerja Pusdatin Kemendikbud RI dalam menyalurkan bantuan kuota internet.Adapun platform belajar yang paling sering digunakan mulai dari platform Google Clasroom (26,1%), Ruangguru (17,1%) dan Rumah Belajar (15,2%) menempati posisi tiga besar. Untuk penggunaan media video call dalam pembelajaran daring, mayoritas publik menggunakan aplikasi Zoom (57,2%), disusul Google Meet (18,5%) dan Cisco Webex (8,3%). Masukan dari publik terkait kendala program kuota internet gratis diantaranya: memperbaiki signal internet tidak stabil (23,8%), askes internet yang terbatas (16,0%), pembagian bantuan harus lebih merata (13,3%), jumlah kuota internet minim/kecil (9,3%) serta perlunya pengawasan penggunaan (5,1%). 


Epistema ◽  
2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 23-32
Author(s):  
Laily Furaida

The topic is focused on cybernetic learning theory and its implementation to scientific philoshophy learning. Theoretical approach and scientific learning can be connected each other with the same purposes on learning process. Cybernetic learning theory attent to information processing substance and organize its connection to be come an information system which is creating a new idea or a new invention of science. Due to this, the main purpose of scientific  philosophy learning is a critical thinking process which construct a new idea that is engaging a kognitive aspect.This research is a literature review. Literature review is a research which compare previous research then connected with a topic that be come a main review (Efron & Ravid, 2019). The research design is narrative review. Narrative review well known as traditional literature review which is a literature review with an analysis as a whole in order to construct a theory and context of a research main focus (Stratton, 2019).The implementation of cybernetic learning theory are suitable for scientific philosophy learning for the same goal in order to find out and proceed new information. Information processing theory which is include kognitive aspect has an important role of cybernetic approach. Cybernetic learning theory can be applied on every learning method which is connecting kognitive aspect in its process.


Epistema ◽  
2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 78-85
Author(s):  
Novi Trilisiana ◽  
Christina Ismaniati ◽  
Dian Wahyuningsih

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk pengembangan berupa modul tentang peningkatan kinerja guru SD dalam penyelenggaraan pembelajaran anak dari kekerasan seksual. Penelitian ini dilaksanakan melalui model penelitian prosedural yang mengacu pada model desain instruksional oleh Atwi Suparman. Model ini memiliki tiga tahap. Tahap pertama adalah mengidentifikasi kebutuhan instruksional yang terdiri dari melakukan analisis instruksional, mengidentifikasi prilaku dan karakteristik awal pengguna produk, dan menulis tujuan instruksional umum. Tahap kedua adalah mengembangkan yang meliputi menulis tujuan instruksional khusus dan menyusun alat penilaian hasil belajar. Tahap ketiga adalah melakukan evaluasi formatif yang termasuk di dalamnya kegiatan revisi. Hasil penelitian berupa modul peningkatan kinerja guru untuk pendidikan perlindungan anak dari kekerasan seksual dinyatakan layak dalam kategori sangat baik. Produk ini disimpulkan layak untuk digunakan berdasarkan instrumen penilaian kelayakan bahan ajar cetak.Kata Kunci: Peningkatan kinerja guru; Modul guru; Anti kekerasan seksual anak; Pendidikan seksual.


Epistema ◽  
2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 94-102
Author(s):  
Sungkono Sungkono ◽  
Ariyawan Agung Nugroho ◽  
Estu Miyarso

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui  tingkat kepuasan pengguna laboratorium Jurusan KTP FIP UNY saat ini dan untuk mengetahui gambaran kebutuhan apa saja untuk  pengembangan laboratorium  Jurusan KTP FIP UNY.Penelitian ini menggunakan pendekatan  kuantitatif dengan jenis metode survey. Subjek penelitian ini adalah seluruh pengguna Laboratorium Jurusan KTP FIP UNY baik pengguna internal maupun eksternal. Adapun pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling . Adapun sampel penelitian ini berjumlah 175 mahasiswa. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu  angket tertutup dan terbuka. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan mahasiswa sebagai pengguna internal Lab Jurusan KTP FIP UNY termasuk pada kategori baik (rerata skor 3,52).  Hal ini dapat diartikan pula bahwa tingkat kepuasan mahasiswa pengguna terhadap Lab Jurusan KTP FIP UNY pada tahun 2015 adalah tinggi.  Indikator tingginya tingkat kepuasan pengguna lab jurusan ini ditunjukkan dari aspek tangible yang memperoleh rerata skor penilaian 3,48, aspek responsiveness dengan rerata skor penilaian 3,60, aspek assurance dengan rerata skor 3,53, dan aspek empathy dengan rerata skor 3,47.  Hanya aspek reliability saja yang mendapat skor 3,42 atau masuk pada kriteria cukup. Hasil analisis kebutuhan menunjukkan bahwa secara keseluruhan sudah baik atau sudah memadai. Hal ini terbukti 61% dari 175 orang responden mahasiswa pengguna menilai bahwa ketersediaan sarana prasarana, SDM lab, dan program layanan sebagai komponen kebutuhan untuk pengembangan Lab Jurusan KTP FIP UNY sudah memadai.


Epistema ◽  
2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 86-93
Author(s):  
Sisca Rahmadonna

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan multimedia interaktif pendidikan anti korupsi untuk menanamkan nilai kejujuran dan kesederhanaan pada siswa sekolah dasar di Yogyakarta. Pendekatan yang digunakan dalam keseluruhan penelitianini adalah Research and Developmet (R & D). Subjek penelitian adalah para siswa sekolah dasar di Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan angket, observasi, wawancara, dan studi dokumentasi, yang didukung focus group discussion (FGD) serta bukucatatan lapangan/logbook sebagai teknik pengumpulan data. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif dankualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru membutuhkan alternative pembelajaran yang dapat menanamkan nilai-nilai integritas pada siswa dan multimedia pembelajaran anti korupsi yang dikembangkan melalui dua tahap pengembangan (Pengembangan media dan pengembangan materi) dan telah divalidasi ini dapat dijadikan alternatif pembelajaran untuk menanamkan nilai integritas, khususnya kejujuran dan kesederhanaan.


Epistema ◽  
2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 117-125
Author(s):  
Monika Sidabutar

AbstrakPendidikan adalah gejala semesta (fenomena universal) dan berlangsung sepanjang hayat manusia, di manapun manusia berada. Pendidikan seharusnya mampu memengaruhi peserta didik agar dapat berprestasi dan mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungan sehingga peserta didik dapat melakukan fungsinya dengan optimal dalam kehidupan masyarakat. Namun, para ahli menemukan bahwa kemauan belajar mahasiswa dipengaruhi tinggi rendahnya motivasi yang dimilikinya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh motivasi belajar mahasiswa terhadap prestasi akademik mahasiswa. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang telah menempuh semester 4. Data dikumpulkan dengan metode angket, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier sederhana dengan uji t yang digunakan untuk menguji hipotesis menggunakan SPSS versi 16.0. Uji prasayarat yaitu uji normalitas, uji linearitas, dan uji heteroskedastasitas dilaksanakan sebelum data dianalisa. Hasil uji normalitas terhadap data penelitian ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal, uji linearitas menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang linear antara variabel motivasi belajar dengan prestasi akademik, serta uji heteroskedastasitas menunjukkan tidak terjadi gejala heteroskedastasitas dalam model regresi.Selanjutnya, dari hasil pengujian hipotesis ditemukan bahwa nilai thitung sebesar 17,837 di mana nilai tersebut lebih besar dari nilai ttabel (2,000), dan nilai signifikansi sebesar 0,000 dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Nilai thitung bernilai positif, yang berarti bahwa semakin tinggi motivasi belajar terhadap prestasi akademik mahasiswa Teknologi Pendidikan juga semakin tinggi Kata Kunci: motivasi belajar, prestasi belajar, motivasi mahasiswa THE EFFECT OF STUDENT’S MOTIVATION ON ACADEMIC ACHIEVEMENT  Abstract Education is a universal phenomenon and lasts throughout human life, wherever humans are. Education should be able to influence students in order to achieve and be able to adapt as best as possible to the environment so that students can perform their functions optimally in community life. However, experts found that students' willingness to learn was influenced by the level of motivation they had.This study aims to determine whether there is an effect of students’ motivation on their academic achievement. The population in this study were students of the Educational Technology Study Program, Faculty of Education, Universitas Negeri Yogyakarta, who had taken the 4th semester. The data were collected using questionnaires, interviews, and documentations. The analysis technique used is simple linear regression by using SPSS version 16.0. The prerequisite test, that are the normality test, linearity test, and heteroscedasticity test were carried out before the data were analyzed. The results of the normality test on the data of this study indicated that the data is normally distributed, the linearity test showed that there is a linear relationship between variable of the learning motivation and academic achievement, and the heteroscedasticity test showed no heteroscedasticity symptoms in the regression model.Furthermore, from the results of hypothesis testing it was found that the t-count value was 17.837 where the value was greater than the t-table value (2,000), and the significance value was 0,000 where the value was less than 0.05. The value of t-count is positive, which means that the higher the students’ motivation to learn, the higher the students' academic achievement. Keywords: learning motivation, learning achievement, student’s motivation


Epistema ◽  
2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 69-77
Author(s):  
Darmawansah Darmawansah

One of the foreign language learners challenges is the anxious level they mostly face while learning a new language. Even though Foreign Language Anxiety (FLA) has been analyzed for decades to foresee language learners' challenges in the learning process, the previous results only focus on single language skills and the offline learning environment. In consideration, learning a foreign language is supposed to be a multidimensional analysis and forced to be online due to the current pandemic. Thus, this study investigates how Taiwanese learners face FLA when learning Indonesian as A Foreign Language (IFL) through Small Private Online Course (SPOC). Participants were assessed by  Multimedimensional Language Anxiety Scale (MLAS) at the end of their six-months course. The results showed that writing was the highest anxiety while reading was the lowest anxiety. The psychology domain that showed the learners tension during learning IFL through SPOC revealed the most highly anxious. Surprisingly, nearly two-thirds of learners were considered overall moderate-level anxiety by using SPOC as a learning platform. In further investigation, male learners dominated each foreign language skills and domains' anxiety level compared to female learners. The correlations among language skills and domains are presented and critically discussed. Finally, it opens more opportunities to explore SPOC and another online learning platform to reduce learners' FLAs


Epistema ◽  
2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 103-116
Author(s):  
Suparti Suparti

EVALUASI MODEL EXPLORE-APPLY-PRESENT DENGAN ENGLISH AUDIOPEDIA UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SMP Abstrak Pengembangan model Explore-Apply-Present (EAP) dengan English Audiopedia perlu dievaluasi untuk mendapatkan rekomendasi terkait degan pengambilan keputusan tentang keberlangsungan proyek yang sedang dikembangkan.  Penelitian evaluatif ini dilaksanakan pada bulan Oktober-Desember 2019 dengan responden 30 guru Bahasa Inggris SMP dan 420 peserta didik SMP dari empat lokasi yaitu Tangerang, Bandung, Surakarta, dan Surabaya. Instrumen yang diguunakan dalam penelitian ini yaitu angket, panduan wawancara, dan diskusi kelompok terfokus. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa model EAP dengan pendekatan saintifik dapat dimanfaatkan sebagai alternatif dalam pembelajaran menyimak. Ditinjau dari tingkat kelayakan, English Audiopedia layak digunakan sebagai alternatif sumber belajar karena baik dari sisi materi, teknis maupun kemediaan telah memenuhi standar produksi dengan melibatkan ahli di bidangnya. Model ini layak untuk dikembangkan sebagai alternatif pembelajaran listening dan alternatif dalam mememuhi keterbatasan sumber belajar listening yang sering dikeluhkan guru. Namun model ini perlu diperbaiki baik dari sisi format sajian, konten, maupun kemasan agar lebih menarik dan tepat sasaran.Kata Kunci: EAP, English Audiopedia, menyimak, evaluasi EVALUATION OF THE EXPLORE-APPLY-PRESENT MODEL WITH ENGLISH AUDIOPEDIA FOR ENGLISH LEARNING IN JUNIOR HIGH SCHOOLSAbstractThe development of the Explore-Apply-Present (EAP) model with English Audiopedia needs to be evaluated to obtain recommendations related to decision making regarding the sustainability of the project being developed. This evaluative research was conducted in October-December 2019 with 30 junior high school English teachers and 420 junior high school students as respondents taken from four locations, namely Tangerang, Bandung, Surakarta, and Surabaya. The instruments used in this study were questionnaires, interview guides, and focused group discussion. The results of the evaluation showed that the EAP model with a scientific approach can be used as an alternative in teaching listening. Judging from the feasibility level, English Audiopedia was suitable for use as an alternative source of learning English because both material and technical aspects have met the standards in the development and production process by involving experts in their fields. This model was feasible to be developed as an alternative to teaching listening and as an alternative in meeting the limitations of English audio resources that teachers often complained about. However, this model needs to be improved both in terms of presentation format, content, and packaging to make it more attractive and suitable with the users.Keywords: EAP, English Audiopedia, listening, evaluation


Epistema ◽  
2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Editor Epistema

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document