SCHOULID Indonesian Journal of School Counseling
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

72
(FIVE YEARS 35)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Indonesian Counselor Association (Iki)

2548-3234, 2548-3226

2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 40
Author(s):  
Aulia Latifa ◽  
Firman Firman ◽  
Riska Ahmad
Keyword(s):  

Remaja memiliki beberapa tugas perkembangan, diantaranya yaitu memilih dan merencanakan karir, apabila remaja mampu menyelesaikan tugas tersebut maka dianggap telah mencapai kematangan karir. Banyak faktor yang mempengaruhi kematangan karir pada individu, salah satunya yaitu faktor eksternal berupa lingkungan sosial budaya. Suku Minangkabau dikenal budaya tinggal di surau bagi pemuda. Surau di Minangkabau selain memiliki fungsi sebagai tempat beribadah namun juga juga berfungsi sebagai lembaga pendidikan islam tradisional tidak hanya untuk meningkatkan kemampuan intelektual namun juga untuk membentuk karakter dan kepribadian pemuda Minangkabau melalui kegiatan belajar agama, nilai-nilai kehidupan, bersilat, keterampilan berkomunikasi. Kemudian pada akhir tahun 50-an, eksistensi surau di Minangkabau mulai menurun dikarenakan terjadi pergolakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatera Barat yang menimbulkan trauma psikologis bagi masyarakat Minangkabau sehingga mulai meninggalkan identitas Minangnya, salah satunya budaya tinggal di surau. Ketika zaman reformasi, melalui UU No. 22 Tahun 1999 Minangkabau kembali menggalakkan budaya tinggal di surau dengan gerakan <em>Baliak ka Surau</em>. Dimana dalam teknis pelaksanaannya direlevansikan dengan kemajuan zaman di abad ke-21 ini. Kajian ini menggunakan metode kepustakaan (<em>library research). </em>Tujuan dari tulisan ini yaitu menyajikan analisis kematangan karir pemuda di Minangkabau melalui Budaya Baliak ka Surau. Budaya Baliak ka surau perlu kita lestarikan mengingat kompleksnya fungsi dan manfaat surau bagi pemuda Minangkabau.


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 22
Author(s):  
Ahmad Zuhdi ◽  
Firman Firman ◽  
Riska Ahmad

2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 35
Author(s):  
Tharishini A/p Mana Mohan ◽  
Abu Yazid Abu Bakar

Bullying is a severe problem that is experienced, especially in schools. Children belong to the same social group, but some feel powerful than others and therefore take advantage of them to physically or verbally abuse them. Many institutions are aware, but most cases are not handled because most victims do not report. Therefore, only physical bullying is addressed as the impacts can be easily seen by adults. Various articles were analyzed to illustrate the different effects of bullying on the bully, the victim, and those around. The results demonstrate that bullying results in emotional, physical, and health effects and affects a victim's academic performance.


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Monika Veronika ◽  
Firman Firman ◽  
Riska Ahmad

2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 9
Author(s):  
Indah Rizki Ramadani ◽  
Firman Firman ◽  
Riska Ahmad

2020 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 96
Author(s):  
Nila Frischapanzola ◽  
Yeni Karneli

2020 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 109
Author(s):  
Siti Azizi Fauziyyah ◽  
Ifdil Ifdil ◽  
Yola Eka Putri
Keyword(s):  

Dalam undang-undang perlindungan anak pada tahun 2012 mengatakan bahwa anak merupakan generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa yang memiliki peran penting dalam menjamin kelangsungan negara dan juga eksistensi bangsa ini. Dikarenakan hal ini tentu nya anak diharuskan berkembang secara optimal, baik secara fisik, mental serta sosial serta berakhlak mulia dan sejahtera kehidupannya. Dengan perkembangan emosi anak anak berbeda dan berkembang dengan pengalamanya serta hal diatas juga dapat menimbulkan permasalahan yang berbeda terkait. Emosi pada anak ibarat bom waktu yang ketika dibiarkan akan meledak dan jika demikian maka anak akan kehilangan pengendalian emosinnya. Oleh karena itu anak memerlukan wadah untuk penyaluran emosinya, seperti bermusik, olahraga, bermain, serta menggambar. Kegiatan menggambar pada anak dipercaya sebagai salah satu bentuk penyaluran emosia yang efektif dan kegiatan menggambar juga dapat sebagai bentuk terapi yang membantu anak menyalurkan emosi dalam diri nya yang dipendamnya selama ini yang berada di alam bawah sadarnya. Kegiatan ini dinamakan <em>art therapy</em> yang mana anak menggambar sesuai dengan hal-hal yang ingin disampaikan nya, dan melalui menggambar ini juga diharapkan juga efektif dalam penyelesaiain masalah yang di hadapi anak.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document