Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pandemi Covid-19 terhadap Tingkat Inflasi Harga Sepuluh Komoditas Pangan Strategis dalam Perspektif Manajemen Ketahanan Harga Bahan Pokok Pangan di Jawa Timur yang terdampak akibat Covid-19 yang berdasarkan data dan literatur dari sudut pandang ilmu ekonomi dan manajemen.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berbentuk studi, untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam sesuai fenomena. Data yang terkumpul dipelajari sebagai satu kesatuan yang tujuannya adalah untuk mengembangkan pengetahuan yang mendalam mengenai objek yang diteliti. Adapun teknik analisis yang digunakan adalah: (1). Pengumpulan data melalui dokumen dan Studi Pustaka; (2). Melakukan display data dengan tujuan untuk menyusun dan menampilkan data sesuai sumber aslinya; (3). Melakukan reduksi data dengan tujuan proses melakukan pemilihan, penyederhanaan sesuai kebutuhan data (4). Menyajikan data dengan bentuk tabel dan gambar serta grafik; (5). Kemudian melakukan analisis dan pembahasan dengan tujuan untuk mengintepretasikan data dengan teori yang ada ; (6). Kemudian dilakukan Verifikasi data tujuan untuk merumuskan kesimpulan.
Koefisien variasi (CV) harga komoditi di pasar tradisional dihitung berdasarkan data harga komoditi bulanan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional mulai Maret 2020 sampai dengan Juni 2021. Koefisien variasi harga tertinggi terdapat pada komoditi Cabai Rawit sebesar 7.10%, disusul oleh bawang putih 3.51%, bawang merah 1.65%, Minyak goreng 0.87%, telur ayam 0.43%, gula pasir 0.24%, daging sapi 0.04%, dan terjadi deflasi untuk komoditas cabe merah 0.52% kemudian disusul harga Daging ayam 0.3%, Beras 0.27% (gambar 4). Koefisien keragaman harga komoditi masih berkisar 1.27% yang menunjukkan bahwa fluktuasi harga komoditi tersebut relatif stabil kecuali untuk Cabai Rawit, Bawang Putih dan cabai Merah.
Waktu yang digunakan dalam menentukan data adalah adalah periode awal terjadinya kasus pandemi yaitu Maret 2020 sampai Juni 2021. Dasar menentukan waktu tersebut, karena pemerintah Jawa Timur memperlakukan beberapa kebijakan terkait dengan langkah penanggulangan penyebaran virus covid 19, mulai Pembatasan Sosial Berskala Besar; Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat berbasis mikro. Periode tersebut kemungkinan akan terjadi kepanikan masyarakat dan pembatasan-pembatasan sosial masyarakat akan menyebabkan kontraksi ekonomi yang tinggi. Penelitian kualitatif dianggap tepat dengan permasalahan yang akan diteliti yaitu untuk mendeskripsikan tentang dampak Covid-19 terhadap Inflsasi atau perubahan Harga Bahan Pokok Pangan strategis yang terdampak Pandemi covids-19.