Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

139
(FIVE YEARS 139)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Ideas Publishing

2656-940x, 2442-367x

2021 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 309
Author(s):  
Suci Nurlailah ◽  
Ghullam Hamdu

Penelitian ini dilatar belakangi masih kurang pahamnya guru di sekolah dasar mengenai penilaian sikap berbasis Education for Sustainable Development (ESD) dengan kompetensi berpikir kritis. Dalam pembelajaran penilaian sikap sangat penting untuk membentuk sikap peserta didik yang baik untuk membentuk sikap berpikir kritis secara berkelanjutan. Tujuan dari adanya penelitian ini untuk mengetahui penerapan penilaian sikap yang digunakan oleh guru sekolah dasar terutama di kelas tinggi. Subjek penelitian ini adalah guru kelas di Sekolah Dasar. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Penggunaan instrumen assessment sikap masih minim digunakan. 2) belum terdapat instrumen assessment sikap berupa rubrik terutama menyangkut dengan ESD. 3) Instrumen assessment sikap yang perlu dikembangkan yaitu terkait dengan sikap berpikir kritis dengan basis ESD.   The background of this research is that teachers in elementary schools still understand the Education for Sustainable Development (ESD) based assessment with critical thinking competence. In learning attitudes, it is very important to form good student attitudes to form critical thinking attitudes on an ongoing basis. The purpose of this study was to determine the attitude assessment used by elementary school teachers, especially in high grades. The subjects of this study were classroom teachers in elementary schools. The analysis technique used is descriptive qualitative analysis. The results of the study show that 1) The use of attitude assessment instruments is still minimally used. 2) there is no attitude assessment instrument in the form of a rubric, especially regarding ESD. 3) Attitude assessment instruments that need to be developed related to critical thinking attitudes based on ESD.


2021 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 283
Author(s):  
Nurlatifah Rangkuti ◽  
Turmudi Turmudi ◽  
Abdussakir Abdussakir

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh efikasi diri dan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika. Penelitian ini didesain dalam bentuk pendekatan Mixed Methods yang mengkombinasikan analisis kuantitatif dan kualitatif (Sequantial Explanatory). Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda menggunakan SPSS Versi 23,0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh efikasi diri dan motivasi belajar yang signifikan positif terhadap hasil belajar matematika.   This study aims to examine and analyze the effect of self-efficacy and learning motivation on mathematics learning outcomes. This research is designed in the form of a Mixed Methods approach that combines quantitative and qualitative analysis (Sequantial Explanatory). The data analysis technique used is multiple regression analysis using SPSS Version 23.0. The results of this study indicate that there is a significant positive effect of self-efficacy and learning motivation on mathematics learning outcomes.


2021 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 293
Author(s):  
Sartina Padju ◽  
Salam Salam ◽  
Zilfa Achmad Bagtayan

Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji interaksi para tokoh yang membentuk jalinan hubungan beserta perannya dalam lingkungan alam dalam novel Aroma Karsa Karya Dee Lestari. Tujuan penelitian ini yaitu, 1) mendeskripsikan interaksi manusia dengan lingkungan alam, dan 2) mendeskripsikan peran manusia terhadap lingkungan alam dalam novel Aroma Karsa Karya Dee Lestari menggunakan teori ekokritik sastra dengan memandang karya sastram, manusia, dan lingkungannya adalah aspek hidup yang tidak terpisahkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik baca, cata, dan teknik riset kepustakaan. Sedangkan teknik analisis data dalam penelitian ini mengindetifikasi bagian-bagian teks kutipan novel berdasarkan indikasi hubungan manusia dengan lingkungan alam, mengklasifikasikan, menganalisis, mendeskripsikan, serta menyimpulkan hasil analisis data. Hasil penelitian menunjukkan gambaran interaksi mengenai beberapa tokoh yang memiliki hubungan khusus dengan alam melalui indra penciumannya dan perjalanan beberapa tokoh yang dimaksudkan melakukan ekpedisi perlindungan tanaman Puspa Karsa dalam novel Aroma Karsa Karya Dee lestari dengan pendeskripsian bahwa manusia dapat memberikan peran berupa hal positif dan negatif pada lingkungan alam.   This research was conducted to examine the interaction of the relationshop-forming figures and their roles in the natural environment in the novel Aroma Karsa by Dee Lestari. The objectives of this study were 1) to describe human interactio with the natural environment, and 2) to describe the role of humans in the natural environment in the novel using literary ecocritical theory by reviewing literature, humans, and their environment as inseparable aspects of life. This study used a qualitative descriptive method, where the data collection techniques used technique of reading, takin notes, and literature study. Meanwhile, the data analysis technique in this study identified parts of the text of the novel excerpts based, on the indication of the human relationship with the natural environment, calculates, analyzes, describe, and concludes the results of the data analysis. The results showed a picture of the ineraction of several figures who had a special relationship with nature through their sense of smell and the journey of several figures who were intended to carry out an expedition to proted the Puspa Karsa plant in the novel Aroma Karsa by Dee Lestari with the description that human can provide positive and negative roles in the natural environment.


2021 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 241
Author(s):  
Salam Salam ◽  
Deiby Ponto

Bahasa merupakan identitas dari komunitas atau kelompok tertentu yang perlu dipertahankan. Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi pemertahanan bahasa Minahasa, faktor-faktor penyebab pergeseran bahasa, serta upaya-upaya pemertahanan bahasa yang dilakukan di Desa Kaaruyan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian sosiolinguistik dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa pemertahanan bahasa Minahasa di Desa Kaaruyan berada pada kondisi memprihatinkan karena hanya digunakan oleh penduduk berusia di atas 50 tahun dan dalam lingkup yang terbatas. Pergeseran bahasa Minahasa didisebabkan oleh faktor lingkungan, sikap dan perilaku, dan kurangnya dukungan kelembagaan keluarga, pendidikan, sosial maupun kelembagaan pemerintahan.


2021 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 303
Author(s):  
Krisnaldo Triguswinri ◽  
Teuku Afrizal

Modernisasi membawa efek digital masuk ke dalam varian aktivitas sosial-budaya dan ekonomi-politik masyarakat. Namun, tiadanya pemerataan akses terhadap penggunaan teknologi, berdampak pada keterasingan dan marginalisasi. Konsep tersebut cenderung dilihat sebagai kesenjangan antara yang memiliki akses terhadap teknologi (the haves) dan kelompok yang tidak memiliki akses terhadap teknologi (the have-nots). Di dalam masyarakat pasca-industri hari ini, segala sesuatu telah digitalisasi. Tidak hanya pada aspek kebijakan dan bisnis, bahkan kebijaksanaan filantropi berupa platform-platform sosial telah massif berkembang di era-digital. Misalnya, pengentasan permasalahan kesehatan, ekonomi, kemanusiaan dan lingkungan yang, sejauh ini, mendapatkan donor (donation) dari masyarakat digital melalui platform KitaBisa.com. Hal tersebut dilakukan dalam rangka memperbaiki dignitas kehidupan manusia dan kelestarian lingkungan. Namun, akibat kesenjangan digital di dalam masyarakat yang tidak dapat mengakses agenda filatropi secara online, membuat kelompok yang tidak memiliki kapital digital tereksklusi dari kebijakan virtual.   Modernization brings digital effects into a variant of socio-cultural and political activities of society. However, the lack of access to the use of technology, is associated with alienation and marginalization. The concept tends to be viewed as a gap between those who have access to technology (the haves) and groups who have no access to technology (the have-nots). In today’s post-industrial society, everything has been digitalized. Not only on policy and business aspects, even philanthropic policies of social platforms have developed massif in digital era. For example, a reduction in health, economic, humanitarian and environmental problems, so far, have been obtained donors from digital societies through KitaBisa.com platforms. This is done in an effort to improve dignities of human life and the sustainability of the environment. However, as a result of digital gaps in societies which make them cannot access the filatropic of an online agenda, groups that do not have digital capital are excommunicated from virtual policy.  


2021 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 259
Author(s):  
Darwis Une

Sebelum kedatangan bangsa kolonial, Gorontalo merupakan kawasan Indonesia timur yang memiliki dan menyimpan sumber sejarah yang sangat penting dan belum banyak diteliti oleh sejarawan baik lokal maupun nasional. Sumber sejarah yang belum banyak disentuh oleh peneliti antara lain sejarah masuknya agama Islam atau Islamiassi di Gorontalo. Islamisasi ini dalam perspektif sejarah kebudayaan Islam memiliki makna dan arti penting dalam pembentukan pola-pola adat serta budaya dalam masyarakat Gorontalo. Tentu warisan dan peninggalan para leluhur terdahulu memiliki nilai historis sehingga menarik untuk diteliti oelh peneliti sejarah kebudayaan Islam. Informasi tentang masa lampau masyarakat Gorontalo yang dapat dipandang sangat relevan, baik dalam kehidupan masyarakat maupun untuk kepentingan pendidikan adalah informasi tentang Islamisasi Gorontalo pada awal abad ke-16 M. Islamisasi ke Gorontalo dengan latar belakang budayanya memberi corak dan pengaruh yang besar pada pola-pola adat istiadat masyarakat setempat.   Prior to the arrival of the colonial nation, Gorontalo was an area of ​​eastern Indonesia that had and deviated from very important historical sources and had not been widely studied by historians, both local and national. Historical sources that have not been widely explored by researchers include the history of the entry of Islam or Islamiassi in Gorontalo. This Islamization in the historical perspective of Islamic culture has meaning and significance in the formation of traditional patterns and cultures with Islamic nuances for the Gorontalo people. Of course, as a legacy and heritage of previous ancestors and has historical value, it is really interesting for researchers, especially researchers in the history of Islamic culture. Information about the past of the Gorontalo people which can be seen as very relevant, both in public life and for educational purposes, is information about the Islamization of this area in the early 16th century AD. Islamization to Gorontalo with its cultural background gave a great style and influence on local customs and traditions.


2021 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 275
Author(s):  
Rudiyanto Rudiyanto ◽  
Rifqi Afif El Ayyubi ◽  
Nuris Irmayanti ◽  
Sayati Sayati

Higher order thinking menjadi salah satu konsep yang sangat diperlukan pada saat ini karena siswa dituntut untuk berpikir kritis, kreatif, logis, analitis, dan sitematis. Tujuan dari penelitian ini untuk mendiskripsikan pertama, perencanaan pembelajaran PAI berbasis higher order thinking skills di MAN 2 Pamekasan. kedua, pelaksanaan pembelajaran PAI berbasis higher order thinking skills di MAN 2 Pamekasan. ketiga, proses evaluasi pembelajaran PAI berbasis higher order thinking skills di MAN 2 Pamekasan. keempat, faktor pendukung dan penghambat pembelajaran PAI berbasis higher order thinking skills di MAN 2 Pamekasan. Penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Dalam menganalisis data peneliti melakukan reduksi data, penyajian data, serta penarikan simpulan. Data yang di peroleh di cek keabsahan datanya melalui trianggulasi sumber dan metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pembelajaran PAI sudah berorientasi terhadap pemikiran tingkat tinggi dibuktikan dengan Silabus dan RPP. Proses evaluasi pembelajaran PAI menggunakan tiga aspek, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Adapun faktor pendukungnya ialah ketertarikan siswa sedangkan penghambatnya ialah kurang lengkapnya sarana dan prasarana. Dengan diterapkan pembelajaran berbasis higher order thinking skills diharapkan siswa dapat berpikir lebih luas serta melatih mental siswa untuk aktif dalam kegiatan proses pembelajaran.   Higher order thinking is one of the concepts that is needed at this time because students are required to think critically, creatively, logically, analytically, and systematically. The purpose of this study is to describe first, PAI learning planning based on higher order thinking skills at MAN 2 Pamekasan. second, the implementation of PAI learning based on higher order thinking skills at MAN 2 Pamekasan. third, the process of evaluating PAI learning based on higher order thinking skills at MAN 2 Pamekasan. fourth, the supporting and inhibiting factors for PAI learning based on higher order thinking skills at MAN 2 Pamekasan. In this study, the researcher used descriptive qualitative research. Data was collected through interviews, observation and documentation. In analyzing the data, the researcher carried out data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The data obtained is checked for the validity of the data through triangulation of sources and methods. The results showed that the PAI learning system was oriented towards higher-order thinking as evidenced by the syllabus and lesson plans. The process of evaluating PAI learning uses three aspects, namely attitudes, knowledge, and skills. The supporting factor is student interest while the obstacle is the lack of complete facilities and infrastructure. By applying higher order thinking skills-based learning, it is expected that students can think more broadly and mentally train students to be active in the learning process activities.


2021 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 267
Author(s):  
Khoirul Muttaqin ◽  
Helmi Wicaksono

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena film “Negeri 5 Menara” yang mengulas secara detail kehidupan pondok pesantren. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan resepsi penonton alumni pondok pesantren terhadap film tersebut. Metode pengumpulan data melalui kuesioner dan populasi penelitan ini adalah 50 alumni pondok pesantren yang dikerucutkan menjadi 16 responden terpilih. Hasil penelitian ini memaparkan isi pesan film berkaitan dengan usaha keras meraih cita-cita, resepsi penonton berkaitan dengan tema menarik serta bahasa dan alur mudah dipahami, faktor yang mempegaruhi resepsi adalah keterlibatan emosi dan kesamaan harapan, dan juga pengaruh film terhadap penonton adalah keinginan melanjutkan pendidikan tinggi. Simpulan penelitian ini adalah film tersebut secara tekstual dan nontekstual dapat sampai kepada penontonnya. Background of this study is a phenomenon in “Negeri 5 Menara” which reviewing about life in Islamic boarding school in detail. This study aims to describe the receptions of the audience which happen to be Islamic boarding school alumni to this film. Data collecting method in this study is done by collecting questionnaires. The study population is 50 islamic boarding school alumni and then narrowed down into 16 selected respondent. The result of this study describe the content of the film related to striving for goals. The audience’s reception related to interesting themes and easy to understand language and plot. Factors that affect the audience’s reception are emotional involvement, common expectation and also how this film influence them to continue their education. As conclusion, this study shows that “Negeri 5 Menara” film successfully reach their audience both textually and non textually.


2021 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 251
Author(s):  
Arief Fahmi Lubis

Tindak kejahatan yang mencuat ke permukaan telah dirasakan dan semakin multidimensional. Hal ini sering terjadi hampir di seluruh negara-negara belahan dunia terutama aksi kejahatan terorisme. Keamanan negara lebih banyak berperan penting dalam penanggulangan tindak pidana terorisme ini. Perubahan model ancaman terorisme merupakan permasalahan yang perlu segera tindakan konkret dari negara. Kebijakan negara mengeluarkan Undang-undang No. 5 tahun 2018 tentang Pemberantasan tindak pidana terorisme. Permasalahan penelitian ini adalah apabila ditinjau dari Hukum Tata Negara di Indonesia, pemberantasan Tindak pidana terorisme dibagi dalam 2 (dua) bentuk yaitu penegakan hukum dan operasi militer. Penelitian kualitatif menggunakan pendekatan deskriptif untuk menghimpun data secara sistematis, faktual, dan cepat sesuai dengan gambaran saat dilakukan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terorisme bukan lagi merupakan kriminal biasa karena memiliki motif politik dan ideologi yang mengganggu Keamanan Nasional, bahkan kedaulatan serta bentuk negara sehingga pemberantasan tindak pidana terorisme dibagi dalam 2 (dua) bentuk yaitu penegakan hukum dan operasi militer. Crimes that have surfaced have been felt and are increasingly multidimensional. This often happens in almost all countries around the world, especially acts of terrorism. State security plays an important role in overcoming this criminal act of terrorism. The change in the model of the threat of terrorism is a problem that requires immediate concrete action from the state. State policy issued Law no. 5 of 2018 concerning the Eradication of Criminal Acts of Terrorism. The problem of this research is that when viewed from the constitutional law in Indonesia, the eradication of criminal acts of terrorism is divided into 2 (two) forms, namely law enforcement and military operations. Qualitative research uses a descriptive approach to collect data systematically, factually, and quickly according to the description when the research is carried out. The results of this study indicate that terrorism is no longer an ordinary crime because it has political and ideological motives that interfere with National Security, even sovereignty and the form of the state so that the eradication of the Crime of Terrorism is divided into 2 (two) forms, namely law enforcement and military operations.  


2021 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 231
Author(s):  
Yacob Noho Nani

Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan peran komunikasi dalam implementasi kebijakan peningkatan perluasan askses pendidikan secara merata terutama dalam pencapaian sasaran-sasaran kebijakan secara efektif. Implementasi kebijakan memerlukan metode-metode yang dijalankan dalam komunikasi yang efektif dalam perilaku birokrasi. Lokus penelitian dilaksanakan pada Dinas Pendidikan Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo. Pendekatan penelitian dilakukan melalui metode kualitatif deskriptif dengan informan penelitian adalah seluruh pegawai yang terlibat dalam implementasi kebijakan pada lokus penelitian. Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data primer berupa dokumen, foto, gambar, dan data primer berupa hasil wawancara serta hasil-hasil temuan penelitian dan lain sebagainya. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa implementasi kebijakan memerlukan mekanisme dan pendekatan-pendekatan sebagai metode dalam pencapaian keberhasilan atau efektifitas kebijakan. Metode-metode atau pendekatan-pendekatan tersebut hanya dapat dijalankan secara efektif melalui komunikasi yang baik antara bidang kerja, antara atasan dan bawahan, antara birokrasi dan masyarakat penerima layanan pendidikan, dan komunikasi antara birokrasi dan kemitraan masyarakat. This study was conducted to describe the role of communication in the implementation of policies to increase the expansion of access to education evenly, especially in achieving policy goals effectively. Policy implementation requires methods that are carried out in effective communication in bureaucratic behavior. The research locus was carried out at the Gorontalo District Education Office, Gorontalo Province. The research approach was carried out through descriptive qualitative methods with research informants being all employees involved in implementing policies at the research locus. The types and sources of data used are primary data in the form of documents, photos, pictures, and primary data in the form of interviews and research findings and so on. From the results of the study, it is concluded that policy implementation requires mechanisms and approaches as methods in achieving policy success or effectiveness. These methods or approaches can only be carried out effectively through good communication between the fields of work, between superiors and subordinates, between the bureaucracy and the community receiving education services, and communication between the bureaucracy and community partnerships.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document