Progressive systemic scleroderma/systemic lupus erythematosus overlap syndrome rapidly progressive with spontaneous regression of a facial angioma

Author(s):  
G Zografakis
2014 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 25
Author(s):  
U-ram Jin ◽  
Kyu-Sung Kwack ◽  
Kyung-Joo Park ◽  
Ji-Eun Kwon ◽  
Si-Yeon Kim ◽  
...  

2019 ◽  
Author(s):  
GABRIEL PACÍFICO SEABRA NUNES ◽  
PATRÍCIA DA SILVA CUNHA NOEL ◽  
SIMONE FERREIRA DE CASTRO BOTILEIRO ◽  
SANDRA LÚCIA EUZÉBIO RIBEIRO

Author(s):  
Rahardjo Rahardjo ◽  
Rachmawati Rachmawati

Systemic Lupus Erythematosus (SLE) adalah penyakit rematik autoimun yang ditandai adanya inflamasi luas, yang mempengaruhisetiap organ atau sistem dalam tubuh. Sklerosis sistemik (skleroderma) adalah penyakit multisistem kronis yang tidak diketahuipenyebabnya, ditandai dengan penebalan kulit akibat penumpukan jaringan ikat disertai kelainan fungsi dan bentuk organ visceral.Seorang perempuan 31 tahun mengalami nyeri jari-jari dan sendi. Lima tahun lalu didiagnosis kusta serta diobati selama satu tahun.Pemeriksaan fisik didapatkan mouse face appearance, teleangiektasis, salt and pepper appearance, sclerodactili, artritis, serta calcinosis.Peregangan dan pengerasan kulit simetris. Hemoglobin menurun, sediaan darah tepi terdapat sebaran roleaux, neutrofilia dan limfositteraktivasi. Indirect Coomb Test (ICT) inkompatibel. SGOT, total protein, globulin meningkat. Anti Ds-DNA meningkat lima kali dan ANAmeningkat dua puluh kali lipat dari batas normal. Diagnosis SLE didasarkan pada peningkatan kadar ANA dan Ds-DNA. Sklerodermadidasarkan pada pemeriksaan fisik, pemeriksaan hematologi dan anti Scl-70 (anti tropoisomerase I)


Medicine ◽  
2020 ◽  
Vol 99 (41) ◽  
pp. e22582
Author(s):  
Xiaodong Xie ◽  
Guoqin Wang ◽  
Hong Cheng ◽  
Lijun Sun ◽  
Hongrui Dong

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document