PEMANFAATAN POJOK LAKTASI DI PUSKESMAS I CILONGOKKABUPATEN BANYUMASKhusnul Khotimah, Ova Emilia,Mohammad HakimiABSTRACTBackground : Based on survey Indonesian demographic and health in 2007 that exclusive breastfeeding 38 %decrease from 39,5% in 2002-2003, child under 6 months who gets milk incease from 16,7% until 27,9% in2007. American Academy of Pediatrics (1)get recomendation baby must get exclusive breastfeeding in 6 monthuntil 2 years old. Banyumas regency are have a program to increase scope of exclusive breastfeeding by regulationof regent number 52 in 2012 about increase exclusive breastfeeding in Banyumas Regency. One of the material insocialization is about lactation room and standardization, right of women worker to breastfed in office, publicfacility.Objective : to determine factors can effected utilization of lactation room in Puskesmas I Cilongok.Methods : this study was an observational study with a cross sectional design and qualitative study or called mixmethod. Location of study in Puskesmas I Cilongok. Sample of this study is employed mother who breastfeedand visitors of Puskesmas I Cilongok in Banyumas Regency. Sampling method used sampling convinience get 41women until this study done. independent variable are attitude of breastfeed mother about lactation room andbehavior of breastfeed mother. Dependent variable is utilization of lactation room. Data analysis consisted ofunivariable analysis, bivariable analysis using chi-square test and multivariable analysis using logistic regressiontest and also qualitative analysis.Results and Discussion : there is no effect attitude of breastfeed mother about lactation room with utilization oflactation room, can we see from p = 0,247 (RP1,58; 95% CI 0,70-3,55), the similar result from dialogue thatmother have good attittude but not utilized, they say not get socialization from health worker. The good Behaviorbreastfeed mother have relation with utilization, can we see p = 0,028, RP2,35 (95% CI 1,05-5,23). Results fromdialogue mother who get bad behavior not utilized. Utilization in lactation room only just breastfeeding, neverused to pamp and saving breastmilk. People not respond that room lactation is a necessary, because withoutpolicy about room lactation, they are can breastfed in any where.Conclusion : Good attitude of breastfeed mother about lactation room can not get effect utilization of lactationroomand good behavior breastfeedmother can get effect with utilization lactation room in Puskesmas I Cilongok.Keyword: attitude breastfeed mother, behavior breastfeed mother and utilization lactation room ABSTRAKLatar Belakang:Berdasarkan data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 tercatat bahwacakupan ASI eksklusif sebesar 38% menurun dari 39,5%di tahun 2002-2003, sementara jumlah bayi dibawah 6bulan yang diberi susu formula meningkat dari 16,7% menjadi 27,9% ditahun 2007. American Academy ofPediatrics (1)merekomendasikan bahwa durasi minimal ASI eksklusif menjadi 6 bulan tetapi optimal harus terusselamaminimal 2 tahun.Kabupaten Banyumas sedangmemiliki program gunameningkatkan cakupan ASI eksklusifyang dituangkan lewat Peraturan Bupati Banyumas nomor 52 tahun 2012 tentang peningkatan pemberian ASI diKabupaten Banyumas. Salah satu materi sosialisasi tersebut berisi tentang anjuran pengadaan pojok laktasibeserta standarisasinya, hak ibu bekerja yang menyusui di kantor pemerintahan, sarana pra sarana umum juga.Tujuan:Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pojok laktasi di Puskesmas I Cilongok.Metode:Penelitian ini menggunakan jenis observasional dengan desaincross sectionaldan kualitatif. Tempatpenelitian Puskesmas I Cilongok. Sampel penelitian ibu bekerja menyusui dan pengunjung puskesmas memilikibayi umur 0 bulan sampai dengan 2 tahun berada di Puskesmas I Cilongok. Pengambilan sampel menggunakansampling conviniencediperoleh 41 orang selama penelitian dilakukan.Variabelindependen adalah sikap ibumenyusui terhadap pojok laktasi, perilaku ibu menyusui. Variabel dependen ialah pemanfaatan pojok laktasi.Analisa data meliputi analisis univariabel, bivariabeldengan menggunakan chi square sedangkan multivariabelmenggunakan uji regresi logistik serta analisis kualitatif.Hasil dan Pembahasan:Sikap ibu menyusui terhadap ketersediaan pojok laktasi tidakmempengaruhi pemanfaatanpojok laktasi dilihat dari nilai p = 0,247 (RP1,58; 95% CI 0,70-3,55), hasil ini didukung hasil wawancara bahwasikap baik tetapi tidak memanfaatkan pojok laktasi dengan alasan sosialisasi yang kurang dari petugas kesehatan.Perilaku ibu menyusui yang baik berhubungan dengan pemanfaatan pojok laktasi dilihat dari nilai p = 0,028,RP2,35 (95% CI 1,05-5,23). Hasil wawancara ibu yang berperilaku tidak baik cenderung tidak memanfaatkanpojok laktasi. Pemanfaatan pojok laktasi hanya untuk menyusui saja, tidak digunakan untuk memeras danpenyimpanan ASI. Rendahnya pemanfaatan pojok laktasi dikarenakan faktor kebutuhan. Masyarakat desa tidakmenganggap bahwa pojok laktasi merupakan kebutuhan, karena tanpa adanya kebijakan pengadaan pojok laktasimereka dapat menyusui dimanapun.Kesimpulan:sikap ibu menyusui terhadap ketersediaan pojok laktasi yang baik tidak mempengaruhi pemanfaatanpojok laktasi dan perilaku ibu menyusui yang baik dapat mempengaruhi pemanfaatan pojok laktasi di PuskesmasI Cilongok Kabupaten Banyumas.Kata kunci: sikap ibu, perilaku ibu, pemanfaatan pojok laktasi