Konsep pengelolaan sampah telah lama berubah dari pemusnahan atau pembuangan menjadi pemanfaatan. Namun konsep ini belum diikuti dengan langkah nyata oleh pemerintah. Kepedulian terhadap kelestarian lingkungan telah mendorong beberapa kelompok masyarakat, lembaga atau institusi untuk bergerak aktif dalam pemanfaatan sampah. Universitas Andalas sebagai lembaga pendidikan tinggi terkemuka di Pulau Sumatera sudah saatnya mengambil peran aktif dalam melakukan pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan. Timbulan sampah yang cukup besar yaitu 28 m3/hari pada tahun 2012, yang diproyeksikan akan menjadi 34 m3/hari atau 9 ton/hari pada tahun 2017, menawarkan potensi cukup besar untuk dimanfaatkan. Pada tahun proyeksi 2017 dari total timbulan sampah, 26,6 % (2,4 ton/h) adalah sampah makanan, 9,8 % (0,9 ton/h) adalah sampah penyapuan taman/jalan, 30,0 % (2,7 ton/h) adalah sampah plastik, 25,3 % (2,3 ton/h) adalah sampah kertas, 1,5 % (0,1 ton/h) adalah sampah kaleng, logam dan besi dan 6,9 % (0,6 ton/h) adalah sampah lain-lain (tekstil, karet, kayu, kaca dll). Dari total sampah makanan dan penyapuan halaman/jalan, 33,7 % berpotensi untuk menghasilkan kompos sekitar 1,2 ton/hari, 2,1 % (0,2 ton/h) dapat dimanfaatkan untuk proses biogas dan sisanya 0,5 % (0,05 ton/h) ditimbun di TPA. Sampah plastik dan kertas sebesar 55,3 % dapat dimanfaatkan kembali atau dijual ke PT. Semen Padang sebagai tambahan bahan bakar unit kiln. Dari 1,5 % sampah kaleng, logam dan besi, 1,3 % dapat dimanfaatkan kembali atau dijual ke pihak ketiga sedangkan sisanya yang hanya sebesar 0,02 ton/h dibuang ke TPA Air Dingin. Selanjutnya, sisa timbulan sampah sebesar 6,9 % yang berupa sampah tekstil, karet, kayu, kaca dan lain-lain dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif pada kiln PT. Semen Padang. Jika konsep ini dapat dilaksanakan, maka Universitas Andalas dianggap mampu melakukan pemanfaatan sampah hingga 99,3 %. Kata kunci: Pemanfaatan sampah, kelestarian lingkungan, pengelolaan sampah yang berwawasan lingkunganABSTRACTManagement of solid waste has been changed from dumping to utilization. However, this concept is not fully applied yet by the government. Environmental sustainability awareness has been stimulating some community groups and institutions to actively involve in waste utilization. Andalas University as a leading higher education institution in Sumatera Island must give active contributions in solid waste management for environmental sustainability. Solid waste generation of 28 m3/day, which is projected to be 34 m3/day or 9 ton/day in 2017, offers huge enough potency for utilization. From the total solid waste generation in 2017, 26.6 % (2.4 ton/day) is food waste, 9.8 % (0.9 ton/day) is garden/road waste, 30.0 % (2.7 ton/day) is plastic waste, 25.3 % (2.3 ton/day) is paper waste, 1.5 % (0.1 ton/day) can, metal and iron waste and 6.9 % (0.6 ton/day) is micellaneous waste (textile, rubber, wood, glass etc). 33.7 % of food waste and garden/road waste may be recycled to compost around 1.2 ton/day, 2.1 % (0.2 ton/day) may be utilized for biogas and the rest 0.5 % (0.05 ton/day) is sent to TPA Air Dingin. Plastic waste and paper wich is 55.5 %, may be used for additional fuel for kiln unit of PT. Semen Padang. From 1.5 % can, metal and iron waste, 1.3 % may be reused or sold to third party while the reset (only 0.02 ton/day) must be disposed to TPA Air Dingin. Furthermore, the rest of waste generation account for 6.9 % composed of textile, rubber, kayu, kaca dll may be used as alternative fuel for kiln PT.Semen Padang. If this concept is practiced, then the Andalas University is considered capable of utilizing their waste up to 99.3 %.Keyword: Utilization solid waste, environmental sustainability, management of solid waste