scholarly journals A Testing Packet Delay Variation and Packet Loss Problem on Local Area Network Based on ITU-T Standard

Author(s):  
Arie Budiansyah ◽  
M. Iqbal
2019 ◽  
Vol 15 (6) ◽  
pp. 155014771985424
Author(s):  
Dong Hyun Kim ◽  
Jong Deok Kim

Wireless local area network–based broadcasting techniques are a type of mobile Internet Protocol television technology that simultaneously transmits multimedia content to local users. Contrary to the existing wireless local area network–based multimedia transmission systems, which transmit multimedia data to users using unicast packets, a wireless local area network–based broadcasting system is able to transmit multimedia data to many users in a single broadcast packet. Consequently, network resources do not increase with the increase in the number of users. However, IEEE 802.11 does not provide a packet loss recovery algorithm for broadcast packet loss, which is unavoidable. Therefore, the forward error correction technique is required to address the issue of broadcast packet loss. The broadcast packet loss rate of a wireless local area network–based broadcasting system that transmits compressed multimedia data is not proportional to the quality deterioration of the received video signals; therefore, it is difficult to predict the quality of the received video while also considering the effect of broadcast packet loss. In this scenario, allocating equal forward error correction packets to compressed frames is not an effective method for recovering broadcast packet loss. Thus, several studies on unequal loss protection have been conducted. This study proposes an effective, prediction-based unequal loss protection algorithm that can be applied to wireless local area network–based broadcasting systems. The proposed unequal loss protection algorithm adopts a novel approach by adding forward error correction packets to every transmission frame while considering frame loss. This algorithm was used as a new metric to predict video quality deterioration, and an unequal loss protection structure was designed, implemented, and verified. The effectiveness of the quality deterioration model and the validity of the unequal loss protection algorithm were demonstrated through experiments.


2012 ◽  
Vol 16 (6) ◽  
pp. 39-45
Author(s):  
A.V. Lazebnyi ◽  
Volodymyr Semenovych Lazebnyi

The concept of a virtual contention window for assessment of temporal and probabilistic characteristics of the processes occurring in the wireless LAN 802.11 is considered. The relations for determining the transmission time delay of the data package, the uneven of transmission time, throughput of wireless channel, the probability of packet loss for networks with saturated load are proposed in this paper.


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
Author(s):  
Irvika Romana ◽  
Gigih Forda Nama ◽  
Hery Dian Septama

Perkembangan Gigabit Ethernet mengalami peningkatan yang cukup pesat. Di Universitas Lampung sendiri telah menggunakan teknologi Gigabit Ethernet sebagai backbone karena mampu mentransmisikan data yang besar serta berkecepatan tinggi. Dengan adanya teknologi Gigabit Ethernet ini, diharapkan peningkatan kualitas intranet yang ada di Universitas Lampung semakin baik kedepannya.Implementasi dari jaringan intranet dengan teknologi Gigabit Ethernet ini perlu diketahui kinerjanya. Pada penelitian ini digunakan metode Design Science Research (DSR) yang memiliki 6 tahapan yaitu identifikasi masalah dan motivasi, menetapkan objek solusi, desain dan pengembangan, demonstrasi, evaluasi, dan pelaporan hasil. Analisa ilmiah ini dilakukan dengan pengukuran terhadap trafik dari jaringan Local Area Netwok (LAN). Parameter yang diukur dan dianalisa adalah bandwidth, delay, jitter, dan packet loss dengan pemberian beban berupa paket data pada TCP dan UDP untuk melihat karakteristik dari jaringan tersebut dengan menggunakan software Jperf dan Wireshark guna melihat baik atau buruknya kualitas dari jaringan intranet Unila. Hasil dari penelitian ini yaitu dapat dikategorikan “Baik” berdasarkan acuan standar ITU-T G.114.Kata kunci: Jperf, Wireshark, Quality of Service, Gigabit Ethernet, DSR, ITU-T G.114.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 201
Author(s):  
Tommy Elco Geraldi ◽  
Moh. Iwan Wahyuddin ◽  
Andri Aningsih

With the increase of internet user today, if it only has one router, when the router experiencing a network failure, then the internet cannot be used. To overcome this problem, the HSRP (Hot Standby Router Protocol) method by creating one active link and one backup link has been applied in the previous research. In this research will be applying the HSRP, VTP (Vlan Trunking Protocol), InterVLAN, and VLAN (Virtual Local Area Network) as a comparison. The testing parameter in this research will be using packet loss and throughput. From the result of testing that has been done, it shows that by applying the HSRP method, it gives a network availability with the packet loss of only 0,32%, and throughput of 1,159Mb/s (95,58%) from using 100 PC.


Techno Com ◽  
2018 ◽  
Vol 17 (4) ◽  
pp. 384-394
Author(s):  
Dwi Nurmasari Pratiwi ◽  
Denar Regata Akbi

Jaringan komputer adalah jaringan penghubung komputer yang akan memberikan akses pada aplikasi layanan. Video Streaming merupakan layanan yang dapat mengkonsumsi bandwidth besar sehingga menyebabkan layanan akses lainnya tidak mendapatkan bandwidth yang cukup. Selain itu jaringan LAN sangat rentan sekali akan dimasuki oleh malware yang membuat jaringan sering down dan tidak stabil.Oleh karena itu, diperlukan adanya pengamanan jaringan dan filtering layanan. Dengan memanfaatkan router mikrotik dengan filtering port firewall dapat meminimalisir terjadinya penyebaran malware dan mengurangi penggunaan bandwidth. Metode Penelitiann yang dilakukan dengan studi literatur, perancangan, impelentasi, analisa pengujian. Hasil pengujian performansi sebelum implementasi filtering port pada jaringan LAN menunujukkan nilai bandwidth 98,04 Mbits, Jitter 0,046 ms, dan Packet loss 0,3 ms. Sedangkan pengujian nilai QoS setelah penerapan filtering port menunjukkan hasil bandwidth 364 Mbits, Jitter 0,022, dan packet loss 0,047. Performansi lebih stabil dan menunjukkan kinerja yang baik pada implementasi filteirng port video streaming. Hasil pengujian kenaikan dan penurunan nilai performansi masih dalam standart rekomendasii ITU-T.


Author(s):  
Ilmiatul Hafazah ◽  
I Wayan Agus Arimbawa ◽  
Andy Hidayat Jatmika

Standar jaringan WLAN yang paling banyak beredar dipasaran saat ini adalah IEEE 802.11n. Untuk membangun jaringan WLAN yang lebih praktis dapat menggunakan teknik UR dan WDS.  Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengukur dan menganalisa pengaruh jumlah client dan jarak terhadap kualitas jaringan WLAN yang menggunakan teknik UR dan WDS dengan parameter ukur bandwidth, jitter, dan packet loss. Hasil analisa data diketahui bahwa semakin banyak client dan semakin jauh jarak transmisi dapat menurunkan kualitas jaringan UR dan WDS. Kualitas jaringan terbaik dihasilkan jaringan UR pada jarak 7,5m dengan rata-rata bandwidth sebesar 11934.7035 Kbps, rata-rata jitter sebesar 2.3563135 ms, dan rata-rata packet loss sebesar 1.90% dibandingkan jaringan WDS dengan rata-rata bandwidth 3846.9135 Kbps, rata-rata jitter 9.496095 ms, dan rata-rata packet loss 5.23%. Kualitas jaringan terburuk dihasilkan jaringan WDS pada jarak 30m dengan rata-rata bandwidth sebesar 898.32735 Kbps, rata-rata jitter sebesar 37.32591 ms, dan rata-rata packet loss sebesar 47.10% dibandingkan jaringan UR dengan rata-rata bandwidth 8859.797 Kbps, rata-rata jitter 13.082195 ms, dan rata-rata packet loss 19.24%. Hasil keseluruhan pengukuran diketahui bahwa teknik UR lebih unggul dibandingkan WDS dalam membangun jaringan WLAN.   KATA KUNCI : WLAN (Wireless Local Area Network), UR (Universar Repeater), WDS (Wireless Distribution System), Bandwidth, Jitter, Packet Loss


2017 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 82-89
Author(s):  
Lipur Sugiyanta ◽  
Badia Raja

Virtual Local Area Network (VLAN) merupakan sebuah teknik dalam jaringan komputer untuk menciptakan beberapa jaringan yang berbeda tetapi masih merupakan sebuah jaringan lokal yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN sedangkan Linux Terminal Server Project (LTSP) merupakan sebuah teknik terminal server yang dapat memperbanyak workstation dengan hanya menggunakan sebuah Linux server. Dalam membangun sebuah jaringan komputer perlu memperhatikan beberapa hal dan salah satunya adalah kualitas jaringan dari jaringan yang dibangun. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah client terhadap kualitas jaringan berdasarkan parameter delay dan packet loss pada jaringan VLAN yang menerapkan LTSP. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan jenis metode penelitian kualitatif dengan memperhatikan standar yang digunakan dalam penelitian yaitu standar International Telecommunication Union – Telecommunication (ITU-T). Penerapan penelitian ini menggunakan sistem operasi pada server adalah Ubuntu Desktop 14.04 LTS. Berdasarkan dari hasil penelitian yang ditemukan dapat disimpulkan bahwa benar terbukti bahwa makin banyak client yang dilayani oleh server maka akan menurunkan kualitas jaringan berdasarkan parameter Quality of Service (QoS) yang digunakan yaitu delay dan packet loss.


SISTEMASI ◽  
2018 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
pp. 230
Author(s):  
Dwi Pratiwi

Jaringan komputer adalah jaringan penghubung komputer yang akan memberikan akses pada aplikasi layanan. Video Streaming merupakan layanan yang dapat mengkonsumsi bandwidth besar sehingga menyebabkan layanan akses lainnya tidak mendapatkan bandwidth yang cukup. Selain itu jaringan LAN sangat rentan sekali akan dimasuki oleh malware yang membuat jaringan sering down dan tidak stabil.Oleh karena itu, diperlukan adanya pengamanan jaringan dan filtering layanan. Dengan memanfaatkan router mikrotik dengan filtering port firewall dapat meminimalisir terjadinya penyebaran malware dan mengurangi penggunaan bandwidth. Metode Penelitiann yang dilakukan dengan studi literatur, perancangan, impelentasi, analisa pengujian. Hasil pengujian performansi sebelum implementasi filtering port pada jaringan LAN menunujukkan nilai bandwidth98,04 Mbits, Jitter 0,046 ms, dan Packet loss 0,3 ms. Sedangkan pengujian nilai QoS setelah penerapan filtering port menunjukkan hasil bandwidth 364 Mbits, Jitter 0,022, dan packet loss 0,047. Performansi lebih stabil dan menunjukkan kinerja yang baik pada implementasi filteirng port video streaming. Hasil pengujian kenaikan dan penurunan nilai performansi masih dalam standart rekomendasi ITU-T.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 7-13
Author(s):  
Porime Matondang ◽  
Lipur Sugiyanta ◽  
Bachren Zaini

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis layanan infrastruktur jaringan VLAN (Virtual Local Area Network) di SMK Karyaguna. Penelitian ini menggunakan metode penelitian rekayasa teknik. SMK Karyaguna Jakarta telah memiliki intranet untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Infrastruktur jaringan VLAN sudah tersedia sejak 1 tahun terakhir selama kurun waktu tersebut staf IT belum mengetahui performasi jaringan yang ada, oleh karenanya penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana performansi infrastruktur jaringan VLAN di SMK Karyaguna Jakarta serta memberi rekomendasi untuk pengembangan di masa yang akan datang. Sistem jaringan yang dikembangkan diharapkan mampu memenuhi kepuasan pengguna jaringan yang lebih optimal dalam mendukung kegiatan prosses belajar  yang ada di SMK karyaguna Jakarta. Penelitian ini dilakukan di ruang LABKOM pada bulan Mei-Agustus 2018. Penelitian dilakukan dengan mengukur parameter QoS yaitu aktual bandwidth, delay, serta packet loss. Hasil pengukuran QoS sebelum dan sesudah menerapkan VLAN yang dilakukan pada tanggal 20-24 Agustus 2018  pukul 10.00 – 16.00 menunjukkan perbedaan antara sebelum dan sesudah  menerapkan VLAN. Delay  mengalami peningkatan dari 450 ms  jelek setelah menerapkan VLAN termasuk dalam kategori sangat bagus, karena nilai delay berkisar antara 150 ms sampai dengan 300 ms. Sedangkan Pada parameter QoS  packet loss yang menurut versi TIPHON, bahwa packet loss sebelum menerapkan VLAN  jelek karena nilai packet loss-nya 25% sedangkan setelah menerapkan VLAN nilai packet loss termasuk dalam kategori bagus, karena nilai packet loss-nya 0% yang dapat dilihat dengan mekanisme pengukuran parameter QoS menggunakan piranti lunak Axence NetTools. Pengujian ini diharapkan mampu membuktikan bagaimana performansi jaringan VLAN yang ada di SMK Karyaguna Jakarta. Sehingga dapat memberi rekomendasi untuk perencanaan dan pengembangan infrastruktur jaringan VLAN di masa yang akan datang.


2018 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 85-90
Author(s):  
Muhamad Fahri ◽  
Andrew Fiade ◽  
Hendra Bayu Suseno

ABSTRAK Keterbatasan LAN melahirkan sebuah teknologi VLAN yang memungkinkan adanya konfigurasi dari suatu jaringan komputer secara virtual (virtualisasi). Proses mencocokkan fleksibilitas virtualisasi server sulit dilakukan dengan switch tradisional, sebab logika kontrol untuk setiap switch terletak dalam logika switching yang sama. Software Defined Network (SDN) memisahkan control plane dari forwarding hardware. Migrasi logic control yang digunakan pada perangkat yang terintegrasi (misalnya switch ethernet) menjadi mudah diakses dan secara logis jaringan menjadi terpusat dalam hal pengendalian. Pada penelitian ini dilakukan simulasi jaringan VLAN menggunakan Pox controller sehingga dapat mengetahui hasil evaluasi jaringan VLAN menggunakan pox controller. Berdasarkan fase simulation, konfigurasi jaringan VLAN lebih ditekankan pada controller. Berdasarkan hasil pengujian nilai rata-rata jitter, pada jaringan VLAN menggunakan 2 buah switch nilai rata-rata Jitter sebesar 0,009 ms. Nilai rata-rata jitter tersebut lebih kecil dari nilai rata-rata jitter pada jaringan VLAN yang menggunakan 3 buah switch yaitu sebesar 0,027 ms. Sedangkan hasil pengujian nilai rata-rata packet loss memiliki nilai yang sama, yaitu 0%. Nilai rata-rata packet loss tersebut menunjukkan bahwa kedua skenario tersebut tidak terjadi kehilangan paket.  ABSTRACT Limitations of the LAN gave birth to a VLAN technology that allows the configuration of a virtual computer network (virtualization). The process of matching server virtualisation flexibility is difficult with traditional switches, since the control logic for each switch lies in the same switching logic. Software Defined Network (SDN) separates the control plane from hardware forwarding. The migration logic controls used on integrated devices (eg ethernet switches) are easily accessible and logically the network becomes centralized in terms of control. In this research VLAN network simulation using Pox controller so that can know result of evaluation of VLAN network using pox controller. Based on the simulation phase, VLAN network configuration is more emphasized on the controller. Based on the results of testing the average value of Jitter, on the VLAN network using 2 pieces of the average value of Jitter value of 0.009 ms. The average value of Jitter is smaller than the average value of Jitter on a VLAN network using 3 switches of 0.027 ms. While the test results the average value of Packet Loss has the same value, ie 0%. The average value of Packet Loss indicates that both scenarios do not occur Packet Loss. How to Cite : Fahri, M. Fiade, A. Suseno, H.B.  (2017). SIMULASI JARINGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) MENGGUNAKAN POX CONTROLLER. Jurnal Teknik Informatika, 10(1), 85-90. doi:10.15408/jti.v10i1.6821Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/jti.v10i1.6821


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document