The effect of mutual cooperation values towards people’s lifestyle in the form of maps
Gotong-royong merupakan nilai budaya yang menjadi identitas dan dasar dari bangsa Indonesia. Akan tetapi, saat ini gotong-royong mengalami pergeseran yang berpengaruh terhadap pola hidup masyarakat Indonesia, khususnya dalam hal ini sifat individualis. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh nilai gotong-royong terhadap pola hidup masyarakat di Kelurahan Tamanan, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam bentuk peta dan pengaruhnya terhadap sifat individualis masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif (metode campuran). Metode campuran dilakukan melalui wawancara dan survei dengan warga desa Tamanan di sembilan padukuhan. Berdasarkan peta gotong-royong diperoleh hasil bahwa padukuhan yang paling kuat nilai gotong-royong adalah Kragilan, Kerobokan, dan Glagah Kidul. Sedangkan padukuhan dengan nilai gotong-royong yang paling lemah ada di Rejokusuman dan Tamanan. Hal ini menunjukkan bahwa kuat-lemahnya nilai gotong-royong tidak bergantung pada jauh-dekatnya letak padukuhan tersebut dari Kota Yogyakarta. Selanjutnya, peta gotong-royong ini berbanding terbalik dengan peta sifat individualis dalam masyarakat, yakni semakin kuat nilai gotong-royong dalam masyarakat semakin lemah sifat individualis dalam masyarakat.-----The Effect of Mutual Cooperation Values Towards People’s Lifestyle in the Form of Maps. Mutual cooperation is a cultural value that becomes the identity and basis of the Indonesian nation. However, currently mutual cooperation underwent a shift that may affect the lifestyle of the Indonesian people, especially in this case individual behavior. The objective of this research is to study the effect of mutual cooperation towards people’s individual behavior in Tamanan village, Banguntapan, Bantul, Special Region of Yogyakarta (DIY) in the form of maps and its effect towards the individual behavior of the community. The research method used is qualitative and quantitative methods (mixed method). Qualitative and quantitative methods have been carried out through interviews and surveys with villagers in nine hamlets of Tamanan village. Based on the mutual cooperation map the results obtained from this study show that Kragilan, Kerobokan, and Glagah Kidul hamlets have the strongest mutual cooperation values, whereas Rejokusuman and Tamanan hamlets have the weakest mutual cooperation values. This shows that the strength of mutual cooperation does not depend on the proximity of the hamlets from the city of Yogyakarta. Moreover, the mutual cooperation map is reciprocal to the individual behavior of the people in the hamlets, i.e.: the stronger the mutual cooperation values the weaker the individual behavior.