Plant Layout dan penentuan Critical Control Point Pada proses produksi Ikan Cakalang (Katsumonus pelamis) di PT. Samudra Sakti Sepakat Laha-Ambon“
Peranan perikanan dalam pembangunan ekonomi cukup besar, baik sebagai penghasil bahan pangan sumber protein maupun sebagai penghasil devisa negara. Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki potensi sumberdaya kelautan dan perikanan yang besar adalah Provinsi Maluku. Maluku adalah provinsi kepulauan dengan luas wilayah 712.479,69 km², terdiri dari 92,4 % luas perairan laut atau sebesar 658.294,69 km² dibandingkan luas daratan yang hanya 7,6 % (54.185 km²). Kondisi perairan tersebut diperkaya oleh potensi sumberdaya perikanan sebanyak 1.640.160 ton/tahun. Potensi sumberdaya hayati perikanan dimaksud terdiri dari pelagis, demersal, dan biota laut lainnya yang dapat dimanfaatkan secara optimal. (Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Maluku,2007). HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) adalah suatu sistem kontrol dalam upaya pencegahan terjadinya masalah yang didasarkan atas identifikasi titik-titik kritis di dalam tahap penanganan dan proses produksi. HACCP merupakan salah satu bentuk manajemen resiko yang dikembangkan untuk menjamin keamanan pangan dengan pendekatan pencegahan (preventive) yang dianggap dapat memberikan jaminan dalam menghasilkan makanan yang aman bagi konsumen. Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu mengadakan deskripsi untuk memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi nyata subyek penelitian. dan Metode yang digunakan dalam Penelitian ini adalah, Analisis deskriptif kualitatif, yakni Melihat Layout Pabrik dan menghitung tingkat kesediaan produk jadi, Menganalisis Alur Produksi untuk Melihat CCP (titik titik critis), Metode observasi yakni pengamatan langsung di lapangan, degan pengambilan sample adalah Purposive sampling. Hasil identifikasi titik kritis (CCP) berdasarkan hasil Pengamatan dan Penentuan CCP Mengunakan Metode decision tree diketahui bahwa tahap pembekuan ,dan Penyimpanan, dinyatakan sebagai titik kritis (CCP). Dalam pemantauan/monitoring CCP Pada PT. Samudara Sakti Sepakat telah menerapkan prosedur, pengendalian titik titik kritis dengan ciri-ciri khusus dan penanganan tersendiri. Faktor utama yang menjadi pertimbangan dalam penentuan lokasi pabrik (plant location) adalah lokasi bahan baku, lokasi pasar, tenaga kerja dan tingkat upah serta air dan limbah industri yang dibuang. Jenis tata letak pabrik (plant layout) yang terdapat pada perusahaan tersebut merupakan produk layout yakni berdasarkan aliran produksi, dikarenakan berbagai faktor, seperti jenis produk yang dibuat hanya satu macam (ikan utuh), diproduksi dalam jumlah besar dan untuk jangka waktu yang relatif singkat, jenis mesin yang digunakan ditujukan untuk komponen yang serupa, serta jenis mesin bersifat special purpose machine, yakni hanya ditujukan untuk fungsi tertentu saja. Mesin-mesin yang digunakan khususnya untuk memproduksi ikan beku bersifat fixed path machine, dan proses produksi bersifat continue process (terjadi terus menerusKata Kunci: Penentuan HACCP