<p class="judulabstrakindoCxSpFirst"><strong>ABSTRAK</strong></p><p class="abstrak">Banjir besar pada akhir tahun 2007 mengharuskan Pemerintah Kota Surakarta untuk melaksanakan program relokasi paska terjadinya banjir. Masyarakat pindah dan menempati lokasi relokasi namun tidak jauh dari bantaran Sungai Bengawan Solo. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat kerentanan sosial masyarakat terhadap banjir pasca relokasi yang bertempat tinggal di sempadan Sungai Bengawan Solo. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Teknik pengambilan sampel yaitu <em>s</em><em>imple random sampling. </em>Analisis data keruangan dilakukan dengan metode <em>Spatial Multi Criteria Evaluation (SMCE)</em><em>. </em>Penilaian kerentanan dengan menggunakan dua skenario yaitu skenario lingkungan dan skenario ekonomi. Hasil proses SMCE menunjukkan bahwa di lokasi relokasi, terdapat wilayah-wilayah yang masuk dalam kerentanan sosial tinggi dan sedang. Berdasarkan skenario lingkungan, menunjukkan bahwa seluruh kelurahan/desa lokasi relokasi memiliki kerentanan tinggi kecuali Kelurahan Mojosongo yang memiliki kerentanan sedang. Berdasarkan skenario ekonomi, menunjukan lokasi relokasi yang termasuk dalam kerentanan tinggi adalah Kelurahan Semanggi, Jebres, dan Desa Gadingan. Sedangkan lokasi relokasi yang termasuk dalam kerentanan sedang dalam skenario ekonomi adalah Kelurahan Mojosongo, Desa Laban, dan Desa Plumbon.</p><p><strong>Kata k</strong><strong>unci</strong>: kerentanan, banjir, relokasi</p><p class="judulabstrakingCxSpMiddle"><strong>ABSTRACT</strong></p><p class="Abstrakeng"> Great flood at the end of 2007 requires Government of Surakarta to implement the relocation program after the flood. The community moved and occupied the relocation site but not far from the banks of Bengawan Solo River. The aims of the study are to assess the level of social vulnerability after relocation. The data used in this study consist of primary data and secondary data. The sampling technique used in this study was simple random sampling. Spatial data analysis was conducted using Spatial Multi Criteria Evaluation (SMCE). The vulnerability assessment using two scenarios, the environmental scenario and economic scenario. Results of the SMCE showed that in relocation sites there are areas that fall into high and medium social vulnerability. Based on the environmental scenarios, the relocation areas have high vulnerability except for Mojosongo which have moderate vulnerability. Based on the economic scenarios, the relocation area that included in high vulnerability are Semanggi, Jebres, and Gadingan.While the relocation area that included in moderate vulnerability using economic scenario are Mojosongo, Laban, and Plumbon.</p><p><strong><em>Keywords</em></strong><em>: </em><em>vulnerability, flood, relocation </em></p>