<p class="Abstrak">Sistem Informasi Geografi (SIG) dengan layanan informasi pengelolaan lahan yang cocok sehingga lahan akan bernilai ekonomi, oleh karenanya penelitian ini membahas pemetaan dan pengkajian potensi sumber daya lahan pesisir dalam mendukung usaha budidaya, pariwisata, konservasi, dan daerah tangkapan ikan yang berkelanjutan. Metode penelitian secara deskriptif memakai pendekatan survei untuk pengamatan wilayah penelitian dan pengumpulan data sekunder serta pendekatan analisis spasial untuk parameter dan kriteria kesesuaian lahan. Teknik pengolahan dan analisis data ini menggunakan <em>software</em> SIG yakni <em>ArcGIS</em> 10.1 dengan model <em>skorin</em>g dan <em>overlay</em>. Hasil penelitian dengan studi kasus Kepulauan Padaido ini dapat disimpulkan bahwa saat ini dengan adanya SIG yang dibangun, Pemerintah Daerah Biak Numfor sudah dapat mengolah lahan pesisir untuk dimanfaatkan sesuai dengan potensi lahan yang seharusnya, seperti potensi lahan untuk usaha budidaya rumput laut seluas 13.269,41 ha atau 94%, untuk budidaya teripang seluas 7.069,91 ha atau 83%, sebagai aktifitas pariwisata pesisir seluas 7.778,45 ha atau 86%, sebagai kegiatan konservasi seluas 2.957,54 ha atau 163%, untuk daerah tangkapan ikan karang seluas 2.078,92 ha atau 80%, dan sebagai daerah tangkapan ikan pelagis 1.585,61 ha atau 87%.</p><p class="Abstrak"> </p><p class="Abstrak"><em><strong>Abstract</strong></em></p><p><em>Geographic Information System (GIS) with suitable land management information services so that the land will be of economic value, therefore this study discusses the mapping and assessment of the potential of coastal land resources in supporting sustainable aquaculture, tourism, conservation, and fishing grounds. The descriptive research method uses a survey approach for observation of research areas and secondary data collection as well as a spatial analysis approach for land suitability parameters and criteria. This data processing and analysis technique uses GIS software namely ArcGIS 10.1 with a scoring and overlay model. The results of the study with the Padaido Islands case study can be concluded that currently with the GIS being built, the Regional Government of Biak Numfor has been able to cultivate coastal land to be used according to the potential of the land that should be, such as the potential land for seaweed cultivation business area of 13,269.41 ha or 94%, for sea cucumber cultivation covering 7,069.91 ha or 83%, as coastal tourism activities covering 7,778.45 ha or 86%, as conservation activities covering 2,957.54 ha or 163%, for reef catchments covering 2,078.92 ha or 80%, and as a pelagic catchment area 1,585.61 ha or 87%.</em><em></em></p><p> </p>