IMPLEMENTASI TIM PENGEMBANG TEKNOLOGI PENDIDIKAN DI SEKOLAH
The purpose of this research is to examine the educational technology developer team as an important program in schooling, especially by analyzing its compatibility with the school system and conditions. By using mixed method and research and development model this research adressing the elementary and secondary school in Semarang and other district. The results showed that this program is compatible with school system and could overcome lots of school problem i.e. the lack of teacher competency on developing lesson plan, learning media, the lack of human resource developmen division in school, the continuity of teacher quality improvement program, dan the quality of school management. But several teacher and school’s management are irresponsive to the program because its team member was university student, not the professional one. It is why in several school the program cannot running well as expected. Eventhough overall the program experiment is succesful.ABSTRAKPenelitian ini diarahkan untuk mengetahui implementasi gagasan tim pengembang teknologi pendidikan di sekolah, terutama mengenai kompatibilitas gagasan dengan konteks dan kondisi riil di sekolah. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif serta model research and development (R & D), penelitian ini dilaksanakan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah di Kota Semarang dan sekitarnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gagasan prototipe tim pengembang teknologi pendidikan di sekolah kompatibel dengan konteks dan kondisi sekolah. Problem kualitas guru dalam mengembangkan rencana pembelajaran, media belajar, termasuk keberlanjutan program peningkatan kualitas guru, manajemen sekolah, dan tiadanya divisi pengembangan sumber daya manusia, dapat diatasi oleh tim pengembang teknologi pendidikan. Fakta di lapangan memang menunjukkan beberapa sekolah tempat uji implementasi gagasan tersebut tidak dapat maksimal dalam penerapannya, namun hal tersebut bukan disebabkan oleh kualitas gagasan, melainkan faktor sosiokultural sekolah itu sendiri. Komposisi tim pengembang teknologi pendidikan di sekolah yang masih mahasiswa S1 diidentifikasi menjadi faktor penghambatnya. Walau begitu, secara umum dapat disimpulkan bahwa implementasi gagasan tim pengembang teknologi pendidikan di sekolah telah berhasil dengan baik.