PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE TEKNOLOGI INFORMASI ADAPTIF DENGAN FRAMEWORK TOGAF PADA UNIVERSITAS BINA INSAN

2020 ◽  
Vol 5 (01) ◽  
pp. 19-33
Author(s):  
A. Taqwa Martadinata ◽  
Firdaus Firdaus

Teknologi Informasi (TI) serta Sistem Informasi (SI) saat ini wajib ada dalam menunjang sebuah organisasi atau perusahaan. Arsitektur yang baik beserta dokumentasinya yang sesuai memungkinkan kemudahan pemeliharaan agar sistem tidak menjadi usang. Dalam  hal  ini  arsitektur  TI didefinisikan  sebagai framework yang  terintegrasi  untuk  mengembangkan  atau memelihara  TI  yang  ada  dan  memperoleh  TI  yang  baru  untuk  mencapai  tujuan strategis organisasi. The Open Group Architectural Framework (TOGAF): Kuat pada Aspek Arsitektur Bisnis dan Arsitektur Teknis. Pada penelitian ini menggunakan TOGAF ADM mulai dari fase pendahuluan, kebutuhan manajemen, visi arsitektur, bisnis arsitektur, arsitektur system informasi, arsitektur teknologi,serta solusi dan peluang. Menetapkan 3 prinsip pengembangan arsitektur informasi teknologi adaptif pada Universitas Bina Insan. Pengembangan aplikasi berbasis single sign on (sso) untuk intergrasi antar system. Merupakan sebuah hasil dari penelitian ini yang dapat menghasilkan sebuah rancangan infrastruktur teknologi informasi yang berifat adaftip dengan konsep yang di adopsi berupa teknologi virtualisasi server, serta pemanfaatan proses bisnis mampu berjalan efisien, efektif serta sesuai yang diinginkan manajemen.

Author(s):  
Michael Clarke ◽  
Jon G. Hall ◽  
Lucia Rapanotti

Enterprise Architecture (EA) has been portrayed as one of the cornerstones of modern IT Governance, with increasing numbers of organisations formally recognising an EA function and adopting EA frameworks such as TOGAF (http://www.opengroup.org/togaf/) (The Open Group Architectural Framework). Many claims have been made of the benefits of EA, yet little is known as to what organisations actually do or evidence of the benefits they accrue through EA. In this paper we report on the results of a small scale survey painting a snapshot of current EA practice in large UK organisations across the private and public sectors.


Author(s):  
Michael Clarke ◽  
Jon G. Hall ◽  
Lucia Rapanotti

Enterprise Architecture (EA) has been portrayed as one of the cornerstones of modern IT Governance, with increasing numbers of organisations formally recognising an EA function and adopting EA frameworks such as TOGAF (The Open Group Architectural Framework). Many claims have been made of the benefits of EA, yet little is known as to what organisations actually do or evidence of the benefits they accrue through EA. In this paper we report on the results of a small scale survey painting a snapshot of recent EA practice in large UK organisations across the private and public sectors. A key insight from the survey is that, in practice, EA appears to have a greater effect on business-IT alignment than on technological choices.


2017 ◽  
Vol 4 (01) ◽  
Author(s):  
Dewi Rahmayanti ◽  
Rachmadita Andreswari ◽  
Ridha Hanafi

Direktorat Metrologi merupakan instansi pemerintahan yang bergerak dibidang pelayanan masyarakat dalam melakukan pengujian alat ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya (UTTP). Dalam melaksanakan tugas pokok yang tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia (Permendagri) nomor 8/M-DAG/PER/2/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Perdagangan. Terdapat salah satu aktivitas utama yang dilakukan, yaitu program pasar tertib ukur yang bertujuan untuk meningkatkan citra pasar tradisional melalui kebenaran hasil pengukuran pada pelayanan perizinan dan non-perizinan. Hal ini dapat dicapai dengan adanya teknologi informasi yang digunakan Direktorat Metrologi melalui sistem informasi Pelayanan Satu Pintu (PSP) yang digunakan untuk pengelolaan data penerimaan layanan kemetrologian. Namun dalam sistem informasi yang ada saat ini belum dapat memenuhi seluruh kebutuhan pada aktivitas bisnis yang dilakukan, sehingga sebagian aktivitas harus dilakukan secara manual. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan menyelaraskan antara aspek bisnis dengan aspek teknologi informasi, maka dibuat perancangan enterprise architecture dengan metode TOGAF ADM framework. The Open Group Architecture Framework (TOGAF) terdiri dari beberapa fase yang dijadikan guidelines dalam melakukan perancangan enterprise architecture, yaitu preliminary phase, architecture vision, business architecture, information system architecture, dan technology architecture. Dalam penelitian ini akan dibahas strategi bisnis dan infrastruktur Direktorat Metrologi khususnya fungsi kepegawaian dan keuangan. Dengan menggunakan framework TOGAF ADM dapat menghasilkan architecture blueprint sebagai bahan untuk menyusun IT master plan Direktorat Metrologi.


2016 ◽  
Vol 0 (0) ◽  
pp. 23-32 ◽  
Author(s):  
Janusz Dygaszewicz ◽  
Bolesław Szafrański

Article is devoted to the modernization of the statistical production process. The starting point for formulating the principles and methods of the modernization is to establish a framework architecture. An in-depth analysis of all relevant aspects arising from the holistic approach to the production of statistics is essential to extract the key business issues. Business needs are the foundation for the formulation of a coherent and transparent guidelines, demands, legal and technical requirements, both domestic and international which are the basis for the construction of the enterprise architecture framework and the development of solutions used to carry out the tasks of public statistics. The process of constructing architectural framework requires the use of models and methods used in scientific research, in particular arising from the achievements of enterprise architecture and modeling tools for object-oriented computing.


2012 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 238
Author(s):  
Mohammad Hossain Moshref Javadi ◽  
Maedeh Rabbanimehr ◽  
Majid Foruzan

In the current condition of the world and with regards to the world competition, organizational existence has become the most important problem of the managers. The success secret of current organizations depends on setting their ultimate goals and objectives outside of the organization. In another word, in a safe organization, goal is to serve its customers. In this regard, the meaning of agility is to reach customer’s wants and desires by wastages elimination in all sections of the organization. Therefore, sometimes an organizations in order to reach such objectives need to implement fundamental changes.Agility enterprise architecture is an architectural framework for organizational reengineering in designing, developing, integrating and performing a agility organization in applying systems engineering methods. With regards to the discussion of information technology and systems engineering in today’s organizations which is considered important. In this article, it is tried to study processes reengineering with the use of agility enterprise architectural reengineering framework with focusing on competitive intelligence and its practical phases. Eventually, reasons for importance of agility enterprise architecture, summary and results along with propositions will be explained. The research results indicated that the proposed framework has some benefits which among the most important ones are: Improvement quality in organization, delivering just in time of goods, enhancing customer satisfaction, wastages elimination and as a results decreasing costs. Overall, the benefits gained from this model can create stability in the world competition.Key words: Processes reengineering, enterprise architecture, agility production, competitive intelligence, AHP


2019 ◽  
Vol 4 ◽  
pp. I70-I76
Author(s):  
Yemima Monica Geasela ◽  
Johanes Fernandes Andry

Industri CPO merupakan sebuah perseroan terbatas yang bergerak dalam bidang penjualan serta pengolah kelapa sawit. Dalam proses peningkatan kualitas dalam pelayanan penjualan dan pengolahan kelapa sawit serta kinerja pegawai, maka diperlukannya sebuah teknologi dan sistem informasi yang dapat membantu dalam proses tersebut. Hal ini dikarenakan pesatnya perkembangan dalam bidang teknologi sekarang ini. Teknologi dan sistem informasi dapat membantu berjalannya serta peningkatan proses bisnis suatu perusahaan jika teknologi dan sistem informasi itu selaras dengan proses bisnis yang ada dalam perusahaan. Industri CPO ini telah mempunyai beberapa aplikasi untuk membantu berjalannya proses bisnis serta meningkatkan kinerja dari pekerjaan industri CPO itu, tetapi perusahaan ini masih membutuhkan beberapa pengembangan terkait teknologi dan sistem informasi mereka terlebih yang berada diperkebunan mereka. Enterprise architecture planning dapat membantu menciptakan teknologi dan sistem informasi selaras dengan proses bisnis perusahaan. Dalam enterprise architecture itu sendiri terdapat beberapa framework pembantu dan pada penelitian ini akan menggunakan framework TOGAF (The Open Group Architecture Framework). Hasil dari penelitian ini berupa usulan model metode TOGAF yang disesuaikan dengan proses bisnis serta kebutuhan bisnis yang ada pada industri CPO yang dapat membantu meningkatkan proses bisnis perusahaan tersebut.  


Author(s):  
Meidiani Juwita Rachmawati ◽  
Asti Amalia Nur Fajrillah

Pada era – digital ini, perkembangan teknologi informasi menjadikan TI sebagai cara bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya. Tidak hanya membantu dalam proses pekerjaan namun juga dapat menjadi solusi dari sebuah permasalahan dan strategi bagi perusahaan. Dalam proses pengimplementasian TI, diperlukan perancangan dengan analisis yang mendalam sesuai dengan kondisi perusahaan. Hal ini bertujuan agar TI yang diterapkan dapat menjadi solusi, strategi, efektif dan efisien bagi perusahaan. Perkembangan TI ini juga mendorong perusahaan tipe manufaktur untuk terus berkembang. Pada salah satu perusahaan manufaktur di Bandung khususnya pada Fungsi Pengelolaan Fasilitas, mengalami kendala yaitu pada kontrol aset dan kebutuhan aplikasi. Hal ini menjadi pendorong perusahaan manufaktur tersebut untuk mengembangkan TI pada perusahaannya. Salah satu tools untuk menciptakan teknologi informasi yang sejalan dengan tujuan bisnis adalah dengan menggunakan Enterprise Architecture (EA). Melalui EA dapat memaksimalkan investasi penggunaan TI pada suatu organisasi. Pada penelitian ini, perancangan EA menggunakan framework The Open Group Architecture Framework (TOGAF ADM). Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur di Bandung dan berfokus mulai dari fase preliminary hingga fase business architecture, pada fungsi pengelolaan fasilitas dan menggunakan framework TOGAF ADM. Penelitian ini menggunakan metode descriptive dan bertujuan untuk memberikan perancangan arsitektur bisnis sebagai solusi pada fungsi pengelolaan fasilitas untuk mengoptimalkan proses bisnisnya dan dengan menggunakan TI.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document