Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana optimalisasi fungsi perencanaan pada program pendidikan dan pelatihan tenaga teknis keagamaan di Balai Diklat Keagamaan Bandung. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dari hasil penelitian ini, diperoleh informasi bahwa proses perencanaan yang dilakukan Balai Diklat Keagamaan Bandung meliputi: melakukan AKD, melakukan rapat koordinasi dengan satuan organisasi di wilayah kerja Balai Diklat, menentukan panitia, mengadakan rapat persiapan, menentukan waktu dan tempat, menetapkan peserta, narasumber dan moderator, menyusun jadwal dan panduan, menyiapkan sarana prasarana, dan terakhir membuat laporan persiapan. Adapun yang menjadi factor pendukung perencanaan diklat tenaga teknis keagamaan adalah tenaga kediklatan, program diklat, kurikulum, sarana prasarana, metode, media, materi, dan lain-lain. Sedangkan yang menjadi factor penghambat adalah terbatasnya anggaran dari pemerintah dan peserta yang seringkali tidak sesuai dengan anggaran. Selanjutnya, strategi yang diterapkan BDK Bandung dalam mengoptimalkan proses perencanaan pada program diklat tenaga teknis keagamaan adalah dengan senantiasa mengikuti standar kediklatan yang telah ditentukan, mengadakan sistem penjaminan mutu diklat teknis, berlandaskan pada pedoman penyelenggaraan diklat, menyelenggarakan Diklat Kerja Sama, dan senantiasa melakukan koordinasi dengan satuan organisasi di wilayah kerja Balai Diklat.
The purpose of this study was to determine how to optimize the planning function in the education and training program for religious technical personnel at the Bandung Religious Education and Training Center. The method used in this research is descriptive method. From the results of this study, information was obtained that the planning process carried out by the Bandung Religious Education and Training Center included: conducting AKD, conducting coordination meetings with organizational units in the work area of the Education and Training Center, determining committees, holding preparatory meetings, determining time and place, assigning participants, resource persons and moderator, compiling schedules and guidelines, preparing infrastructure, and finally making a preparatory report. As for the supporting factors for the planning of training for religious technical personnel are education and training programs, curriculum, infrastructure, methods, media, materials, and others. Meanwhile, the inhibiting factor is the limited budget from the government and participants, which often does not match the budget. Furthermore, the strategy applied by BDK Bandung in optimizing the planning process in the training program for religious technical personnel is to always follow predetermined educational standards, establish a quality assurance system for technical education and organizational units in the work area of the Training Center.