AUTOMONITORING KELEMBABAN MEDIA TANAM

2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 60-67
Author(s):  
Muhammad Fahrurrozi ◽  
Eddy Nurraharjo
Keyword(s):  

Perkembangan teknologi yang semakin pesat menyebabkan perkembangan industri elektronika sejalan dengan, perkembangan teknologi. Perubahan sistem analog menjadi sistem digital merupakan salah satu hal yang menjadikan perkembangan perangkat elektronika. Banyak peralatan canggih yang diciptakan dari perubahan sistem analog ke sistem digital misal dalam bidang pertanian, yang membutuhkan alat untuk memonitoring kelembaban media tanamnya. Dasar pemikiran tersebut maka penulis akan membuat alat monitoring kelembaban media tanam dengan menerapkan sensor soil moisture dengan menggunakan arduino dan berbasis android. Alat ini dirancang dengan menggunakan perangkat keras seperti Arduino Uno R3, Modul Wifi Esp8266, Smartphone serta menggunakan sensor soil moisture untuk mendeteksi kelembaban media tanam. Sensor soil moisture akan mendeteksi kelembaban media tanam yang akan dikontrol oleh arduino uno R3 sebagai mikrokontrolernya. Selanjutnya dari arduino akan mengirim data kelembaban secara real time ke server thingspeak menggunakan koneksi internet, aplikasi kelembaban pada smartphone akan menampilkan data kelembaban yang telah diambil dari server thingspeak menggunakan koneksi internet.

2020 ◽  
Vol 12 (17) ◽  
pp. 2861
Author(s):  
Jifu Yin ◽  
Xiwu Zhan ◽  
Jicheng Liu

Soil moisture plays a vital role for the understanding of hydrological, meteorological, and climatological land surface processes. To meet the need of real time global soil moisture datasets, a Soil Moisture Operational Product System (SMOPS) has been developed at National Oceanic and Atmospheric Administration to produce a one-stop shop for soil moisture observations from all available satellite sensors. What makes the SMOPS unique is its near real time global blended soil moisture product. Since the first version SMOPS publicly released in 2010, the SMOPS has been updated twice based on the users’ feedbacks through improving retrieval algorithms and including observations from new satellite sensors. The version 3.0 SMOPS has been operationally released since 2017. Significant differences in climatological averages lead to remarkable distinctions in data quality between the newest and the older versions of SMOPS blended soil moisture products. This study reveals that the SMOPS version 3.0 has overwhelming advantages of reduced data uncertainties and increased correlations with respect to the quality controlled in situ measurements. The new version SMOPS also presents more robust agreements with the European Space Agency’s Climate Change Initiative (ESA_CCI) soil moisture datasets. With the higher accuracy, the blended data product from the new version SMOPS is expected to benefit the hydrological, meteorological, and climatological researches, as well as numerical weather, climate, and water prediction operations.


2017 ◽  
Vol 198 ◽  
pp. 17-29 ◽  
Author(s):  
Christian Massari ◽  
Chun-Hsu Su ◽  
Luca Brocca ◽  
Yan-Fang Sang ◽  
Luca Ciabatta ◽  
...  
Keyword(s):  

2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 23-32
Author(s):  
Sampurna Dadi Riskiono ◽  
Roy Harry Syidiq Pamungkas ◽  
Yudha Arya

Development at this time is increasing, people expect a tool or technology that can help human work, so technology becomes a necessity for humans. This final task is made a device that can do the job of watering tomato plants automatically. This tool aims to replace the manual work becomes automatic. The benefit of this tool is that it can facilitate the work of humans in watering chili plants. This tool uses a soil moisture sensor which acts as a soil moisture detector and sends an order to Arduino Uno to turn on the relay driver so that the wiper motor can splash water according to the needs of the soil automatically. The making of this final project is done by designing, making and implementing system components which include Arduino uno as a controller, driver relay to blow on and off the wiper motor, LCD (Linquit Cristal Display) to display the percentage value of water content


2016 ◽  
Vol 5 (4) ◽  
pp. 327-333 ◽  
Author(s):  
Putri Asriya ◽  
Meqorry Yusfi

Telah dilakukan rancang bangun sistem monitoring kelembaban tanah menggunakan wireless sensor berbasis Arduino Uno. Rancangan perangkat keras sistem ini terdiri dari satu unit transmitter yang dilengkapi oleh sensor soil moisture SEN0114 V2 dan satu unit receiver. Semua unit dikendalikan dengan menggunakan Arduino Uno. Data kelembaban tanah dikirim oleh unit transmitter  ke unit receiver menggunakan transceiver nRF24L01+ yang memanfaatkan gelombang radio sebagai media pengiriman. Hasil deteksi nilai kelembaban tanah pada sensor ditampilkan oleh LCD 2x16 karakter. Hasil pengujian sensor kelembaban tanah meperlihatkan bahwa hubungan antara tegangan keluaran sensor dengan kelembaban tanah pada moisture meter adalah linear dengan nilai regresi sebesar 0,9758. Berdasarkan pengujian transceiver, jarak terjauh pengiriman data yang dapat diterima oleh receiver di luar ruangan tanpa ada penghalang adalah 200,1 m. Pada pengujian variasi sudut pengiriman, data dapat diterima oleh unit receiver pada sudut ³ 26,56⁰. Apabila sudut lebih kecil dari 26,56⁰ data masih dapat diterima dengan adanya delay hingga sudut 11,31⁰.Kata kunci: sensor soil moisture, kelembaban tanah, wireless, gelombang radio, nRF24L01+ 


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Emilyana Varida ◽  
Arif Supriyanto ◽  
Wiwik Kusrini ◽  
Fathurahmani Fathur

Saat ini para petani sayuran dalam menanam jenis sayuran masih menggunakan cara tradisional dan belum memperhatikan kondisi tanah yang sesuai untuk jenis sayuran yang akan mereka tanam, hal ini menyebabkan pertumbuhan sayuran menjadi kurang maksimal. Oleh karena itu diperlukan sebuah sistem yang mampu memberikan informasi kadar tanah dan memberikan rekomendasi jenis sayuran yang cocok untuk ditanami. Sistem yang akan dibangun berbasis mikrokontorler arduino, sensor soil moisture, sensor pH, dan modul ESP8266 yang digunakan untuk mengirimkan data hasil dari pembacaan sensor ke perangkat mobile secara real-time  untuk diproses dan menghasilkan rekomendasi jenis sayuran yang cocok berdasarkan data hasil dari pembacaan sensor. Berdasarkan hasil pengujian, sistem ini telah mampu menampilkan kondisi kelembaban tanah, kadar pH dengan baik dan mampu merekomendasi jenis sayuran sesuai dengan kondisi hasil pembacaan sensor, sehingga harapannya dapat membantu para petani sayuran dalam menentukan jenis sayuran yang akan mereka tanam dan mampu meminimalisir resiko gagal panen. Kata Kunci: Arduino, soil moisture, pH, mobile web


Faktor Exacta ◽  
2020 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 113
Author(s):  
Agung Wahyudi Biantoro ◽  
Rini Anggraini ◽  
Subekti Subekti
Keyword(s):  

Saat penggunaan bahan bakar gas dinilai lebih efisien daripada bahan bakar dari fosil.  Namun, demikian, penggunaan bahan bakar gas dapat berdampak negatif terhadap keselamatan manusia bahkan menimbulkan kerugian yang cukup besar apabila tidak digunakan dengan hati-hati, terutama bila tidak diketahui telah terjadi adanya asap dan kebocoran dari tabung dan menyebabkan kebakaran, khususnya pada skala industri kecil dan skala rumah tangga.  Bila anggota rumah tangga tidak ada di ruangan tersebut maka sulit untuk mendeteksi kebocoran gas yang ada di dapur.  Gas  BBG terkenal dengan sifatnya yang mudah terbakar sehingga kebocoran peralatan BBG beresiko tinggi terhadap kebakaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang pembuatan dan alat pendeteksi asap dan gas untuk mendeteksi kebocoran gas pada skala rumah tangga.  Metode yang digunakan adalah pembuatan alat sistem pendeteksi asap dan kebocoran gas otomatis, dengan menggunakan mikrokontroller, Arduino Uno. Perlunya dibuatkan sistem yang mendukung mekanisme monitoring real time dan dapat memberikan peringatan dan notifikasi berbasis media suara (alarm) dan lampu led.  Kesimpulan adalah bahwa alat pendeteksi kebocoran gas ini  dapat bekerja dengan baik, ini ditunjukkan dengan berfungsinya alat saat diberikan percobaan asap dalam berbagai konsentrasi dan jarak. Buzzer berbunyi, lampu LED hijau menyala dan menampilkan data grafik pada android. Selanjutnya sensor akan mendeteksi adanya asap dan apabila di sekitar ruang misalnya ruangan dapur terdapat kandungan asap.  Konsentrasi dimulai dari 0 ppm, lalu pada konsentrasi 600 ppm yang kemudian meningkat menjadi 650, 700 dan 900 ppm.  Pada konsentrasi asap 600 ppm alat berfungsi dengan baik, dengan aktifnya alarm buzzer dan lampu led.   Alat deteksi Asap ini dapat juga digunakan untuk deteksi gas seperti gas Butane dan dapat ditaruh di ruangan yang rawan kebakaran misalnya ruangan dapur, sedangkan layar led dapat ditaruh di lokasi di ruang yang sering dilalui oleh anggota rumah tangga.


Author(s):  
L.P.S.S.K. Dayananda ◽  
A. Narmilan ◽  
P. Pirapuraj

Background: Weather monitoring is an important aspect of crop cultivation for reducing economic loss while increasing productivity. Weather is the combination of current meteorological components, such as temperature, wind direction and speed, amount and kind of precipitation, sunshine hours and so on. The weather defines a time span ranging from a few hours to several days. The periodic or continuous surveillance or the analysis of the status of the atmosphere and the climate, including parameters such as temperature, moisture, wind velocity and barometric pressure, is known as weather monitoring. Because of the increased usage of the internet, weather monitoring has been upgraded to smart weather monitoring. The Internet of Things (IoT) is one of the new technology that can help with many precision farming operations. Smart weather monitoring is one of the precision agriculture technologies that use sensors to monitor correct weather. The main objective of the research is to design a smart weather monitoring and real-time alert system to overcome the issue of monitoring weather conditions in agricultural farms in order for farmers to make better decisions. Methods: Different sensors were used in this study to detect temperature and humidity, pressure, rain, light intensity, CO2 level, wind speed and direction in an agricultural farm and real time clock sensor was used to measured real time weather data. The major component of this system was an Arduino Uno microcontroller and the system ran according to a program written in the Arduino Uno software. Result: This is a low-cost smart weather monitoring system. This system’s output unit were a liquid crystal display and a GSM900A module. The weather data was displayed on a liquid crystal display and the GSM900A module was used to send the data to a mobile phone. This smart weather station was used to monitor real-time weather conditions while sending weather information to the farmer’s mobile phone, allowing him to make better decisions to increase yield.


2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1 ◽  
Author(s):  
Dedi Satria ◽  
Syaifuddin Yana ◽  
Rizal Munadi ◽  
Saumi Syahreza

a b s t r a c tThe development of flood early warning technology has grown rapidly. The technology has led to an increase in technology in terms of communication and information. Internet of Things technology (IoTs) has provided a major influence on the development of early warning information system. In this article a protipe-based flood monitoring information system of Google Maps have been designed by integrating Ultrasonic sensors as the height of the detector, the Arduino Uno as a processor, U-Blox GPS modules Neo 6 m GSM module and as the sender of data is the height of the water and the coordinates to the station of the system informais flood. The design of the prototype produces information flood elevations along with location based Google Maps interface.Keywords:Flood, Arduino, Internet of Things Technology (IoTs), Ethernet a b s t r a kPengembangan teknologi peringatan dini banjir telah tumbuh dengan cepat. Teknologi tersebut telah mengarah kepada peningkatan di segi teknologi komunikasi dan informasi. Teknologi Internet of Things (IoTs) telah memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan sistem informasi peringatan dini. Didalam artikel ini sebuah protipe sistem informasi monitoring banjir berbasis Google Maps telah dirancang dengan mengintegrasikan sensor ultrasonik sebagai pendeteksi ketinggian, Arduino Uno sebagai pemroses, modul GPS U-Blox Neo 6m dan modul GSM sebagai pengirim data ketinggian air dan koordinat ke stasion sistem informais banjir. Perancangan prototipe menghasilkan informasi ketinggian banjir beserta lokasinya berbasis antarmuka Google Maps.Kata Kunci: Banjir, Arduino, Internet of Things Technology (IoTs), Ethernet


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document