scholarly journals TUNGAU DEBU RUMAH DI KELURAHAN RANOTANA WERU KECAMATAN WANEA KOTA MANADO

2013 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Friska M. Kokali

Abstract: Dust compossed of destrimen particles from hair, dirt, animal dander, food scraps, pollen, squama, bacteria, fungi and small insects. House dust mites which commonly found on carpet, mattress, pillow and other house furniture with moise enviroment. The goal of this research was to find out the density of  house dust mites and to know the species of  house dust mites in Ranotana Weru. Methods: The study is descriptif survey with cross sectional study design for two month’s which in November-December 2012. The sample which in collected from the house will be selected by the simple random sampling technic. The size of the sample will be determine using of the Snecdor Cochcran. Results: The results there is 5 species of house dust mites which is Dermatophagoides spp, Glycyphagus destructor, Acarus spp, Cheyletus spp, Tarsonemus spp. The density of the house dust mites in Ranotana Weru  is low. Conclusion: There are five  species of house dust mites are found in Ranotana Weru. The density of the house dust mites in Ranotana Weru  is low. The most common found in Ranotana Weru is the Acarus spp in the bedroom and the living room, but mostly ini the living room. Keywords: Species, density, house dust mite.    Abstrak: Debu terdiri atas partikel destrimen yang berasal dari rambut, daki, bulu binatang, sisa makanan, serbuk sari, skuama, bakteri, jamur dann serangga kecil. Di dalam debu rumah terdapat tungau debu rumah ( TDR ) yang banyak ditemukan pada rumah yang lembab, kasur, bantal, guling, karpet serta berbagai perabot rumah yang lain. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui kepadatan TDR dan jenis TDR yang ditemukan dikelurahan Ranotana Weru Kecamatan Wanea Kota Manado. Metode: Penelitian menggunakan metode survey deskriptif dilakukan secara potong lintang (cross sectional) selama 2 bulan yakni bulan November - Desember 2012 di Kelurahan Ranotana Weru. Sampel penelitian yakni debu yang dikumpulkan dari kasur, sofa, lantai  ruangan-ruangan serta perabotan yang ada pada rumah penduduk dipilih oleh peneliti menggunakan teknik Simple random sampling. Besar sampel ditentukan dengan menggunakan  rumus Snecdor Cochran. Hasil: Penelitian ini ditemukan 5 spesies tungau debu rumah yakni Dermatophagoides spp, Glycyphagus destructor, Acarus spp, Cheyletus spp, Tarsonemus spp. Kepadatan tungau debu di kelurahan Ranotana Weru rendah. Simpulan: Ada lima jenis tungau debu rumah yang ditemukan di kelurahan Ranotana Weru, tungau debu rumah Acarus spp paling banyak ditemukan di ruang tidur maupun di ruang keluarga, tungau debu rumah jenis Acarus spp lebih dominan ditemukan pada ruang keluarga dibanding ruang tidur, kepadatan tungau debu rumah di Kelurahan Ranotana Weru Kecamatan Wanea cukup rendah. Kata Kunci: Jenis, Kepadatan, Tungau debu.

2017 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Yohanes A. Hohakay ◽  
Greta J. P. Wahongan ◽  
Janno B. B. Bernadus

Abstract: House dust mites in house dust have cosmopolitan distribution. House mites live from eating the remaining cask of human skin scale and grow in a humid environment. Mites are commonly found in beds, carpets, and clothes. This study was aimed to obtain the types and density of dust mites in Kelurahan Kleak Kecamatan Malalayang Manado. This was a descriptive study with a cross sectional study conducted from October to January 2015. Samples of dust were collected from bed, bedroom floor, and sofa in residential houses by using technique simple random sampling. The results showed that there were 5 dust mite samples from Pyroglyphidae, Glycyphagidae, Acaridae, Cheyletidae, and Chortoglyphidae families. Density of house dust mites was 199 mites/13.46 g of dust. The most dominant type of dust mites was the Glycyphagidae family and the highest percentage of its population was in the bedroom floor meanwhile the most dominant population in bed was the Pyroglyphidae family. Conclusion: There were 5 dust mite families- Pyroglyphidae, Glycyphagidae, Acaridae, Cheyletidae, and Chortoglyphidae with the density of 199 mites/13.46 g of dust. The most frequently found mites was the Glycyphagidae family.Keywords: dust mites, types, densityAbstrak: Tungau debu rumah (TDR) terdapat dalam debu rumah dan berdistribusi kosmopolit. Tungau debu hidup dengan memakan sisa skuama kulit manusia dan bertumbuh dalam lingkungan yang lembab. Tungau biasanya ditemukan di tempat tidur, karpet, dan pakaian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan kepadatan TDR yang ditemukan di Kelurahan Kleak Kecamatan Malalayang Kota Manado. Jenis penelitian ialah deskriptif dengan desain potong lintang yang dilakukan selama bulan Oktober sampai Januari 2015. Sampel penelitian yaitu sampel debu yang dikumpulkan dari tempat tidur, lantai kamar tidur, dan sofa yang ada di perumahan penduduk dengan menggunakan teknik simple random sampling. Hasil penelitian mendapatkan 5 jenis TDR dari famili Pyroglyphidae, Glycyphagidae, Acaridae, Cheyletidae, dan Chortoglyphidae. Kepadatan TDR yaitu 199 tungau/13,46 gr debu. Jenis tungau debu yang paling dominan yaitu dari famili Glycyphagidae dengan populasi tertinggi pada lantai kamar tidur sedangkan populasi paling dominan pada tempat tidur yaitu famili Pyroglyphidae. Simpulan: Di Kelurahan Kleak Kecamatan Malalayang Kota Manado terdapat 5 jenis TDR dari famili Pyroglyphidae, Glycyphagidae, Acaridae, Cheyletidae, dan Chortoglyphidae dengan kepadatan TDR yaitu 199 tungau/13,46 gr debu. Jenis TDR yang paling sering ditemukan ialah famili GlycyphagidaeKata kunci: tungau debu rumah, jenis, kepadatan


2013 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Kristin R. Walangare ◽  
Joseph Tuda ◽  
J. Runtuwene

Abstract: House dust mite (HDM)  is one of the insects found in the dust. Various studies of allergy to house dust around the world shows that the HDM has an important role in trigger allergic reactions such as asthma, atopic dermatitis and allergic rhinitis. Village Taas is a potential area for the deployment of HDM. The purpose of this study to determine the type and density of HDM. The research was conducted in the  Village Taas Sub-district Tikala Manado City. The research method used is descriptive survey with a cross-sectional study. Dust samples taken from the area of the  meter2 the living and sleeping houses, and then examined under a microscope to count the number of HDM to determine density. House dust mites are found, made ​​preparations and identified according to the key M J.Colloff et al. From the examination of 77 houses, it was found that the HDM acarus spp types most commonly found in the living room (35.18%) and bedroom (36.66%). Density of HDM  in the Village Taas classified as very low at 16 TDR / gram of dust the living room and 19 TDR / gram of dust in the bedroom. Keywords: Density, Parasitology, house dust mites   Abstrak: Tungau debu rumah (TDR) adalah salah satu serangga yang terdapat dalam debu. Berbagai studi tentang alergi terhadap debu rumah di seluruh dunia menunjukan bahwa TDR mempunyai peran penting dalam pencetus timbulnya reaksi alergi seperti asma, dermatitis atopik dan rhinitis alergika. Kelurahan Taas merupakan daerah yang potensial bagi penyebaran dari TDR. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis dan kepadatan TDR. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Taas Kecamatan Tikala Kota Manado. Metode penelitian yang digunakan ialah survey deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel debu diambil dari area satu meter2 pada ruang tamu dan ruang tidur rumah penduduk, kemudian diperiksa dibawah mikroskop untuk dihitung jumlah dari TDR guna mengetahui kepadatan TDR. Tungau debu rumah yang ditemukan, dibuat preparat dan diidentifikasi sesuai kunci M J.Colloff et al. Dari pemeriksaan 77 rumah, ditemukan bahwa TDR jenis acarus spp yang paling sering ditemukan pada ruang tamu (35,18%) dan ruang tidur (36,66%). Kepadatan dari TDR di Kelurahan Taas tergolong sangat rendah yakni 16 TDR/gram debu ruang tamu dan 19 TDR/gram debu ruang tidur. Kata kunci: Kepadatan, Parasitologi, Tungau debu rumah


2013 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Regina F. R. De Breving

Abstract: In house dust are a lot of house dust mites that found in damp houses, cotton mattress, pillows, bolsters, and other home furnishings. Sources of dust containing house dust mites are most in the bedroom  especially cotton mattress. Data from distric health centers Paal 2 found that there are many people who suffer from asthma and allergic diseases, coupled with the humid air in Manado City to allow the development of house dust mites in the area. The purpose of this research is to determine the species and density of house dust mites in urban Perkamil Paal 2 districts Manado city. This research method is descriptive survey to obtain data on the species and density of house dust mites by simple random sampling method. The results found 5 species of house dust mites are Dermatophagoides spp, Acarus spp, Glycyphagus destructor, Tarsonemus spp and Cheyletus spp in bedrooms and living room. House dust mite densities obtained an average of 2,33 in bedroom and 2,07 in living room. The conclusion is house dust mite Dermatophagoides spp most commonly found in bedrooms and living room. Keywords: species, density, house dust mite   Abstrak: Dalam debu rumah terdapat banyak tungau debu rumah yang ditemukan pada rumah yang lembab, kasur kapuk, bantal, guling serta perabot rumah yang lain. Sumber debu yang mengandung tungau debu rumah terbanyak adalah debu kamar tidur terutama debu di kasur kapuk. Dari data Puskesmas Kecamatan Paal 2 didapatkan bahwa masih banyak masyarakat yang menderita asma dan penyakit alergi, ditambah lagi dengan udara Kota Manado yang lembab sehingga memungkinkan terjadinya perkembangan tungau debu rumah di daerah tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis dan kepadatan tungau debu rumah di Kelurahan Perkamil Kecamatan Paal 2 Kota Manado. Metode penelitian ini secara survei deskriptif untuk mendapatkan data tentang jenis dan kepadatan tungau debu rumah dengan metode simple random sampling. Hasil yang didapat ditemukan 5 jenis tungau debu rumah yaitu Dermatophagoides spp, Acarus spp, Glycyphagus destructor, Tarsonemus spp dan Cheyletus spp di ruang tidur dan ruang tamu. Kepadatan tungau debu rumah didapatkan rata-rata 2,33 di ruang tidur dan 2,07 di ruang tamu. Kesimpulan yang diambil yaitu tungau debu rumah Dermatophagoides spp paling banyak ditemukan di ruang tidur maupun ruang tamu. Kata kunci: jenis, kepadatan, tungau debu rumah


2015 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
Author(s):  
Mikhael Abraham ◽  
Victor Pijoh ◽  
John Runtuwene

Abstract: Dust contains a variety of air-borne particles that spread in the air. The house dust contains house dust mites which are found most in the furniture of the house. House dust mites can be a serious problem for human health. The temperature and moisture of Manado is suitable for the breeding of house dust mites. This study aimed to determine the behavior of the public towards the house dust mites population around the residential houses in subdistrict Malalayang Satu district Malalayang Manado. This was a descriptive study with using questionnaire. Samples were 100 people obtained by simple random sampling method. This study was conducted in November – December 2012. The results showed that the average level of knowledge of the population was in good category with a score of 4.77 points (maximum 8 points). Respondents’ attitude is categorized as good with the average score of 20,01 points (maximum 21 points). Respondent’s action is categorized as good with average score of 7.04 points (maximum 10 points). Conclusion: Knowledge, attitude, and action of people in subdistrict Malalayang Satu Malalayang Manado belonged to good category.Keywords: house dust mite, behaviourAbstrak: Debu merupakan gabungan dari bermacam-macam partikel yang menyebar di udara. Di dalam debu rumah terdapat tungau debu rumah (TDR) yang banyak ditemukan pada perabot-perabot rumah. TDR dapat menjadi masalah serius bagi kesehatan manusia. Suhu dan kelembaban kota Manado cukup ideal bagi perkembangbiakan TDR. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku masyarakat terhadap populasi TDR di sekitar rumah penduduk kelurahan Malalayang Satu kecamatan Malalayang Manado. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan kuesioner. Sampel penelitian berjumlah 100 orang yang diambil berdasarkan simple random sampling. Penelitian dilakukan di kelurahan Malalayang Satu kecamatan Malalayang Manado pada bulan November – Desember 2012. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa rata-rata tingkat pengetahuan penduduk masuk dalam kategori baik dengan skor 4,77 poin (maksimal 8 poin). Sikap responden dikategorikan baik dengan skor rata-rata 20,01 poin (maksimal 21 poin). Tindakan responden dikategorikan baik dengan skor rata-rata 7,04 poin (maksimal 10 poin). Simpulan: Pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat kelurahan Malalayang Satu kecamatan Malalayang kota Manado termasuk kategori baik.Kata kunci: tungau debu rumah, perilaku


2019 ◽  
Vol 19 (2) ◽  
Author(s):  
Denaneer Rahmadatu ◽  
Erma Sulistyaningsih ◽  
Dini Agustina

Abstrak. Asma merupakan gangguan inflamasi kronik saluran napas yang bersifat hiperesponsif yang ditandai adanya gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat, dan batuk, terutama pada malam hari atau dini hari. Sekitar 50-80% asma disebabkan oleh tungau debu rumah (TDR), khususnya Dermatophagoides pteronyssinus dan Dermatophagoides farinae. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kepadatan Dermatophagoides spp. pada debu rumah dengan frekuensi serangan asma pada penderita asma di RS Paru Jember. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain penelitian cross-sectional. Sampel penelitian ini yaitu 30 penderita asma di RS Paru Jember yang diambil menggunakan teknik simple random sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Peneliti melakukan interview mengenai frekuensi serangan asma dalam tiga bulan terakhir, mengambil debu dari ruang tamu dan ruang tidur pada rumah penderita asma, dan mengidentifikasi tungau debu rumah (TDR) yang ditemukan pada debu. Hasil uji Pearson mendapatkan nilai p=0,011 dan nilai r=0,475 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara kepadatan Dermatophagoides spp. dengan frekuensi serangan asma dengan kekuatan korelasi sedang pada penderita asma di RS Paru Jember. Kata Kunci: Dermatophagoides spp., Tungau Debu Rumah (TDR), Asma Abstract. Asthma is a chronic inflammatory disorder of the respiratory system characterized by recurrent episodes of wheezing, shortness of breath, chest tightness, and cough, particularly at night or early morning. About 50-80% of asthma is caused by house dust mite (HDM), especially Dermatophagoides pteronyssinus and Dermatophagoides farinae. This study aimed to investigate the correlation between the density of Dermatophagoides spp. and the frequency of asthma attacks in asthmatic patients at Jember Pulmonary Hospital. This study was an observational analytic study with a cross-sectional design. Respondents were 30 asthmatic patients at Jember Pulmonary Hospital matched with inclusion and exclusion criteria and chose by simple random sampling. Respondents were interviewed about the frequency of asthma attacks in the last three month,s and the hose dust from the living and sleeping rooms were collected for identification of house dust mites (HDM). The pearson test showed a value of p=0.011 and r=0.475. It can be concluded that there is a significant correlation with the moderate strenght between the density of Dermatophagoides spp. and the frequency of asthma attacks in the asthmatic patient at Jember Pulmonary Hospital. Keywords: Dermatophagoides spp., House Dust Mites (HDM), Asthma


Author(s):  
Rizal Subahar ◽  
Widiastuti Widiastuti ◽  
Agus Aulung

House dust mites (HDM), anaeroallergen which may be found in all of part of the urban house including mattress. The objectives of this study were to find out the prevalence and risk factors of house dust mites in urban communities i.e.,Pamulang (Southern Tangerang) and Pasar Rebo (Nothern Jakarta). The study design was a cross-sectional study. The samples of house dusts were collected from house of respondents, living-room floors, bed-room floors, kitchen-room floors, terrace-room floors, ventilation, kapuk mattress, sofa, spring bed, foam mattress, and carpet. Mites were examined by a direct method. The species of HDM found were Dermatophagoides pteronyssinus, D.farinae, and Glyciphagus destructor. The prevalence rate ofHDM was 66,9% (621/927). Statistically, no significant difference(p>0,05) was found between the prevalence of HDM in Pamulang(59,8% ,307/513) and Pasar Rebo (75,8%, 314/414). In Pamulang, 94.2% (49/52)of the respondent’s houses were HDM positive (+) and 63.6% (28/44) in Pasar Rebo. Mattresses and bed-room floors were risk factors for HDM(OR=1.99 95% CI 1.06-3.72 and OR=1.8 95% CI 1.10-2.90). This study showed that the houses in two urban communities hadrich HDM.


2013 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
Author(s):  
Yohanes C. W. Kawulur ◽  
Josef S. B. Tuda ◽  
Greta J. P. Wahongan

Abstract: Based on data from district Wenang health centers, there are many known cases of asthma and dermatitis. Asthma and dermatitis can be caused by the presence of dust mites. House dust mites are found in damp houses, mattresses, pillows, bolsters, carpets and many other home furnishings. It highest population was found in the bedroom of dust, especially in mattress dust.. The purpose of this study to determine the species and density of house dust mites in the Teling Bawah Village, District of Wenang Manado City. This research method is descriptive survey with a cross-sectional approach (cross-sectional). Samples were collected from people's homes in the Teling Bawah Village, District of Wenang Manado City then examined in the laboratory of Parasitology, Faculty of Medicine, University of Sam Ratulangi Manado. Results of this study found four species of house dust mites are Dermatophagoides spp, acarus spp, Glycyphagus destrucor spp, and Tarsonemus spp. House dust mite densities obtained an average of 2.21 in the bedroom and 2.13 in the living room. Conclusion: TDR type most commonly found are Dermatophagoides spp and TDR density in the bedroom is higher than in the living room.Keywords: house dust mites, species, densityAbstrak: Berdasarkan data dari puskesmas Kecamatan Wenang, diketahui banyak terdapat kasus asma dan dermatitis. Asma dan dermatitis bisa diakibatkan oleh keberadaan tungau debu rumah. Tungau debu rumah banyak ditemukan pada rumah yang lembab, kasur, bantal, guling, karpet serta berbagai perabot rumah yang lain. Populasi TDR terbanyak didapatkan pada debu kamar tidur terutama pada debu kasur. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis dan kepadatan tungau debu rumah di Kelurahan Teling Bawah Kecamatan Wenang Kota Manado. Metode penelitian ini secara survey deskriptif dengan pendekatan potong lintang (cross sectional). Sampel penelitian dikumpulkan dari rumah-rumah penduduk di Kelurahan Teling Bawah Kecamatan Wenang Kota Manado kemudian diteliti di laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran, Universitas Sam Ratulangi Manado. Hasil penelitian ini ditemukan 4 jenis tungau debu rumah yaitu Dermatophagoides spp, Acarus spp, Glycyphagus destrucor spp, dan Tarsonemus spp. Kepadatan tungau debu rumah didapatkan rata-rata 2,21 di kamar tidur dan 2,13 di ruang tamu. Simpulan: Jenis TDR yang paling banyak ditemukan yaitu Dermatophagoides spp serta kepadatan TDR di kamar tidur lebih tinggi dibandingkan di ruang tamu.Kata kunci: Tungau debu rumah, jenis, kepadatan


2013 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Cindy A. Batti ◽  
Greta J. P. Wahongan ◽  
Josef S. B. Tuda

Abstract: House Dust Mites located throughout the world, including Indonesia. Arthropods live in carpets, mattresses, clothes, etc. House Dust Mite populations most found in the bedroom of dust, especially in the mattress dust. House Dust Mites can also be found outside the home as in the nests of bird, mammals, skin surface and other animals. Factors supporting the number of House Dust Mites include temperature and humidity. The purpose of this study to determine the species and density of House Dust Mites in Bitung Karang Ria village, sub-district of Tuminting Manado city. This research method is descriptive survey with a cross sectional approach (cross-sectional). The results of this study suggest that the species of House Dust Mites located in Bitung Karang Ria village is Acarus spp, Tarsonemus spp, Glycyphagus destructor, Dermatophagoides spp, Cheyletus spp. The family room there is a lot more positive while the House Dust Mites populations more in the bedroom. House dust mites average density in the bedroom 2.63 and the family room 2.28. Conclusions: Species of House Dust Mites are most commonly found are Acarus spp and House Dust Mite density was higher in the bedroom than the living room. Key words: House Dust Mite, Species, Density, Bitung Karang Ria village.     Abstrak: Tungau Debu Rumah (TDR) terdapat di seluruh dunia termasuk Indonesia. Artropoda ini hidup pada karpet, kasur, pakaian, dll. Populasi TDR terbanyak didapatkan pada debu kamar tidur terutama pada debu kasur. Selain di dalam rumah, TDR dapat pula ditemukan di luar rumah seperti pada sarang burung, permukaan kulit mamalia dan binatang lainnya. Faktor pendukung banyaknya TDR antara lain yaitu suhu dan kelembaban udara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis dan kepadatan TDR di Kelurahan Bitung Karang Ria Kecamatan Tuminting Kota Manado. Metode penelitian ini bersifat survey deskriptif dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis TDR yang terdapat di Kelurahan Bitung Karang Ria yaitu Acarus spp, Tarsonemus spp, Glycyphagus destructor, Dermatophagoides spp, Cheyletus spp. Ruang keluarga lebih banyak yang positif terdapat TDR sedangkan populasi TDR lebih banyak pada ruang tidur. Kepadatan rerata TDR pada ruang tidur yaitu 2,63 dan ruang keluarga 2,28. Simpulan: Jenis TDR yang paling banyak ditemukan yaitu Acarus spp serta kepadatan TDR lebih tinggi pada ruang tidur dibandingkan ruang keluarga. Kata kunci: Tungau Debu Rumah, Jenis, Kepadatan, Kelurahan Bitung Karang Ria.


2015 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
Author(s):  
Kadek A.W. Widiastawan ◽  
Greta J. P. Wahongan ◽  
Janno B. B. Bernadus

Abstract: Mites have an important role as a source of allergens in allergic diseases such as asthma, rhinitis, and other atopic diseases. House dust mites (HDMs) are found mainly in the bed, carpet, and floor. HDMs have an important role as the source of house dust allergens. It is important to identify the types of HDMs in an area to determine the nature of HDM allergens. This study aimed to determine the types and density of HDMs in the Malalayang Dua Manado. This was a descriptive study with a cross-sectional design. Samples of dust were collected from houses at Malalayang Dua by simple random sampling method. Of 96 samples of house dust, there were 82 positive mite and 14 negative mite samples. A total of 216 mites were obtained in samples of HDMs. The most abundant was Pyroglyphidae family (107 mites), followed by Glycyphagidae (51 mites) dan Cheyletidae (6 mites) families. The densities of HDMs were di 36.92 mites/g dust on beds, 15.94 mites/g dust on the sofas, and 11.41 mites/g dust on the bedroom floors with an average 21.42 mites/g dust. Conclusion: In Malalayang Dua, there were 3 types of house dust mites as follows: Pyroglyphidae (the most), Glycyphagidae, and Cheyletidae families. The highest density of house dust mites was in the dust on beds meanwhile the lowest one was in the dust on bedroom floors.Keywords: types, density, house dust mitesAbstrak: Tungau memiliki peranan sebagai sumber alergen penting pada penyakit alergi seperti asma, rinitis, dan penyakit atopik lainnya. Tungau debu rumah (TDR) ditemukan terutama di tempat tidur, karpet, dan lantai dan berperan sebagai sumber alergen debu rumah. Identifikasi jenis TDR di suatu wilayah diperlukan untuk mengetahui sifat alergen TDR di wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan kepadatan TDR di Kelurahan Malalayang Dua Kecamatan Malalayang Kota Manado. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan desain potong lintang. Sampel penelitian berupa debu dikumpulkan dari rumah-rumah penduduk dengan menggunakan metode simple random sampling. Dari 96 sampel debu rumah pada penelitian ini didapatkan 82 sampel positif tungau dan 14 negatif. Sebanyak 216 tungau didapatkan dari sampel debu rumah dengan jenis tungau terbanyak berasal dari famili Pyroglyphidae (107 tungau), diikuti famili Glycyphagidae (51 tungau) dan famili Cheyletidae (6 tungau). Kepadatan TDR di tempat tidur 36,92 tungau/g debu, di sofa 15,94 tungau/g debu, dan di lantai kamar tidur 11,41 tungau/g debu dengan rerata 21,42 tungau/g debu. Simpulan: Dari hasil penelitian di Kelurahan Malalayang Dua didapatkan 3 jenis tungau yaitu famili Pyroglyphidae (terbanyak), famili Glycyphagidae dan famili Cheyletidae. Tingkat kepadatan TDR tertinggi pada sampel debu tempat tidur dan terendah di lantai kamar tidur.Kata kunci: jenis, kepadatan, tungau debu rumah


2014 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Imelda Worang ◽  
Angle Sorisi ◽  
Victor D. Pijoh

Abstrak: Debu merupakan gabungan dari bermacam-macam partikel yang menyebar di udara, termasuk spora jamur, serbuk sari, serat pakaian, bagian tumbuhan yang telah membusuk, sisa pembakaran, tanah, dan sebagainya. Tungau debu atau dust mite, merupakan binatang sejenis kutu yang ukurannya sangat kecil, 250 – 300 mikro, sehingga tidak kasat mata. binatang ini baru terlihat di bawah mikroskop dengan pembesaran setidaknya 20 kali. Bentuk badannya lonjong dengan kaki berjumlah 8 buah. Alergen TDR adalah salah satu patogen yang paling penting yang menyebabkan alergi pada asma. Metode penelitian inbersifat survey deskriptif yang dilakukan secara cross sectional pada bulan Oktober sampai Desember 2012 di Kelurahan Titiwungen Selatan Kecamatan Sario Kota Manado. Hasil penelitian mendapatkan 5 jenis spesies tungau debu rumah yaitu: Dermatophagoides spp. Glycyphagus destructor. Cheyletus spp, Acarus spp, Tarsonemus spp. Kesimpulan Jenis Tungau debu rumah paling banyak ditemukan baik di ruangan keluarga maupun ruangan tidur yaitu Acarus spp. Tungau debu rumah lebih banyak ditemukan pada ruang tidur dibandingkan ruangan keluarga, dan dimana kepadatan TDR di kelurahan titiwungen cukup rendah. Kata kunci: Acarus spp, Dermatophagoides, Tungau Debu    Abstract: Dust is a combination of a variety of air-borne particles, including mold spores, pollen, clothing fibers, decomposing plant parts, combustion, soil, and so on. Dust mites, fleas are the kind of animal with very small size 250-300 micro, so it is not visible. This new animal looks under the microscope with magnification at least 20 times .Oval body shape with the legs are 8 pieces. TDR allergens is one of the most important pathogens that cause asthma allergic. The research method used is cross-sectional descriptive survey, where the survey is done from October until December 2012 in South Titiwungen neighborhood, Sario region Manado. The results get 5 different species of house dust mites are: Dermatophagoides spp, Glycyphagus destructor, Cheyletus spp, acarus spp, Tarsonemus spp. Conclusions Type of house dust mites most commonly found either in the family or the bed room acarusspp. House dust mites are more common in the bedroom than the family room and where the density of TDR in the village Titiwungen quite low. Keywords : acarusspp , Dermatophagoides , Dust Mites


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document