ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE FULL TIME QUIVALENT UNTUK MENGOPTIMALKAN KINERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DI ERLANGGA KONVEKSI, MALANG
Pertumbuhanydan permintaan akan sandang yangysemakin meningkat menuntutbperusahan konveksi untuk memiliki tingkat produktifitas yang tinggi, dimana proses ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkanbproduktifitas karyawannya. Erlangga Konveksi adalah salah satu perusahaan konveksi yang berdiri tahun 2010. Masalah yang terjadi di Erlangga Konveksi adalah tidak seimbangnya waktu proses produksi pada tiap stasiun kerja yang menyebabkan terjadinya penambahan jumlahpwaktu kerja dan menyebabkan penumpukanfdan banyak kegiatan dari operator yang menghabiskantwaktu dimana operator banyak melakukan kegiatan di luar dari stasiun kerja mereka sendiri untuk membantu operator di stasiun kerja lainya. Untuk itu perlu dilakukan pengukuran beban kerja sebagai dasar perhitungan kebutuhan tenaga kerja yang sesuai pada bagian produksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Full Time Equivalent. Hasil pengukuran menunjukkan beban kerja adalah sebesar 0,33 pada operator gambar pola; 0,29 pada operator pemotongan 1; 0,31 pada operator pemotongan 2; 0,21 pada operator sablon 1 dan 2; 0,22 pada operator press sablon; 1,24 pada operator jahit obras 1; 1,27 padaooperator jahit obras 2; 0,34 pada operator jahit rantai; 0,25 pada operator cutting sebelumnoverdeck; 0,55 pada operator overdeck 1 dan 2; 0,57 pada operator overdeck 3; 0,18 pada operator quality control 1 dan 2; 0,14 pada operator steam; 0,42 pada operatorpsetrika dan 0,20 pada operator packaging. Berdasarkan beban kerja yang telah dihitung pada masing-masing operatorybagian produksi Erlangga Konveksi, Malang, jumlah tenaga optimal pada bagian produksi adalah sebanyak 7 orang yang terbagi ke dalam 7 stasiun kerja.