Sabila Farm is a plantation that plants various commodities, and dragon fruit is its superior commodity. But its production and productivity are declining. The purpose of this study is to determine its agribusiness performance, identify strengths, weaknesses, opportunities and threats of business and determine agribusiness development strategies that are appropriate to its condition. This research is conducted through qualitative approach with case study method. Data collection techniques or information by means of participatory observation, in-depth interviews and literature studies. Informants that are being interviewed are the owner and staffs of Sabila Farm. All the data obtained from research are analyzed with SWOT and fishbone analysis. The result of this research is that Sabila Farm has managed its farming business quite well, although there are several obstacles that have caused the lower production and productivity, such as climate condition, lack of labour especially due to Covid-19 pandemic, and its traditional technology. Therefore, Sabila has to increase its labour and develop its technology. Sabila Farm adalah perkebunan yang mengusahakan berbagai komoditas, dimana buah Naga adalah komoditas unggulnya. Akan tetapi, produksi dan produktivitasnya semakin menurun. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui keragaan agribisnis di Sabila Farm Yogyakarta, mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman usaha dan menentukan strategi pengembangan agribisnis yang sesuai dengan keadaan. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan metode studi kasus, karena seluruh subsistem agribisnis akan diteliti secara mendalam. Teknik pengumpulan data atau informasi secara observasi partisipatif, wawancara mendalam dan studi literatur. Informan dalam wawancara yang dilakukan yaitu owner dan pegawai Sabila Farm. Seluruh data hasil penelitian dianalisis dengan SWOT dan analisis fishbone. Hasil dari penelitian ini yaitu Sabila Farm sudah mengelola usaha taninya dengan cukup baik, walaupun ada beberapa kendala yang menyebabkan semakin rendahnya produksi dan produktivitas, seperti kondisi iklim, kurangnya tenaga kerja karena kondisi pandemi, dan masih sederhananya teknologi. Karena itu, Sabila sebaiknya menambah SDM dan mengembangkan teknologi budidayanya.