The alleged superiority of the discounted present value criterion compared with the internal rate of return criterion and the net benefit ratio

2020 ◽  
pp. 125-131
Author(s):  
E.J. Mishan ◽  
Euston Quah
2016 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 39
Author(s):  
Waluyo Sulistiono

Penelitian ini merupakan manajemen investasi PLTMH yang berlokasi di Desa Siteba Kecamatan Walenrang Utara kabupaten Luwu Propinsi Sulawesi Selatan. Peranan yang digunakan untuk analisis investasi adalah uji Pay Back Periode (PBP), Benefit Cost Ratio (B/C Ratio), Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI), dan Internal Rate of Return (IRR). Sementara untuk uji tingkatpengembalian investasi digunakan uji ROI (Return of Invesment) dan MEC (Marginal Effecienci of Capital). Hasil penelitian menunjukan bahwa debit sungai makawa mampu membangkitkan daya sebesar 7500 kW. Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil Pay Back Periode (PBP) 4 tahun 8 bulan kurang dari waktu yang diisyaratkan selama 6 tahun. BEP (Break Even Poin) diperoleh titik impas dengan biaya Rp. 435.976.836.947 selama 6,56 Tahun. Benefit Ratio (BCR) sebesar 1,75 lebih besar dari 1, NPV On Project = Rp. 77.315.882.558 > 0, IRR On Project yang diperoleh adalah 18 % dan NPV On Equity = Rp. 89.421.236.401 > 0,danIRR On Equity yang diperoleh adalah 25,26%. Hasilperhitungan terhadap PBP, BCR, NPV, dan IRR, menunjukkan bahwa proyek ini layak untuk dilaksanakan. Selain itu dengan ROI sebesar 18% dan MEC sebesar 21% menunjukkan proyek PLTMH Siteba Energy IV layak untuk direalisasikan karena menguntungkan bagi investor.


2017 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 42
Author(s):  
I N Tidi Wahyunitya S ◽  
A A Gede Maharta Pemayun ◽  
Antonius Ibi Weking

Pemadaman yang dilakukan untuk pekerjaan pemeliharaan, menyebabkan kerugian bagi konsumen dan PLN. Kerugian yang dialami adalah diskontinuitas pelayanan penyaluran energi listrik dan kWH yang diproduksi oleh PLN tidak dapat tersalurkan, maka dari itu perlu dilakukan pemeliharaan dalam keadaan bertegangan (PDKB). Sebelum melakukan pekerjaan bertegangan, perlu dilakukan studi kelayakan investasi peralatan bertegangan dari aspek ekonomis. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu Net Present Value (NPV), Internal Rate Of Return (IRR) dan Net Benefit Cost Ratio (NET B/C), sehingga dapat diketahui besar nilai tingkat keuntungan melalui pemeliharaan bertegangan. Pemeliharaan dalam keadaan bertegangan (PDKB) di PT PLN (Persero) Rayon Kuta dapat menyelamatkan rupiah kWh sebesar Rp.8.941.763.694/ tahun. Sistem Average Interruption Duration Index (SAIDI) yang ditekan adalah 991,812243 menit/ pelanggan, untuk System Average Interruption Frequency Index (SAIFI) adalah 14.60000046 kali/ pelanggan, Net Present Value bernilai positif sebesar Rp.27.347.312.169, Internal Rate Of Return diperoleh sebesar 18,111%, sedangkan Net Benefit Cost Ratio diperoleh 6,462 lebih besar dari 1. Dengan demikian pekerjaan pe-meliharaan bertegangan secara teknis dan ekonomis sangat layak untuk dilaksanakan.


2021 ◽  
Author(s):  
Sapmaya Wulan ◽  
Tya Mei Astuti

Dunia bisnis saat ini berkembang pesat pada kota-kota berkembang maka tidak dapat dipungkiri pula akan berkembangnya bisnis-bisnis yang ada saat ini. Berkembangnya bisnis tersebut dikarenakan banyakanya permintaan konsumen akan kebutuhan yang harus mereka penuhi. Kebutuhan yang semakin meningkat ini tentunya juga memerlukan sarana dan prasarana dalam pendistribusiannya karena tidak semua orang dapat membuat sendiri kebutuhan sandang yang mereka butuhkan oleh sebab itu mulai bermunculan industri- industri dibidang fashion. Butik merupakan toko pakaian ekslusif yang menjual berbagai macam pakaian yang berbeda. Untuk mendirikan Butik Lady Center perlu ada rancangan perkiraan biaya yang diperlukan, modal yang dibutuhkan dan benefit yang akan diperoleh. Sebelum rencana Butik Lady Center dilaksan akan terlebih dahulu perlu dilakukan Analisis Kelayakan Bisnis untuk mengetahui kelayakan usaha tersebut. Untuk itu yang menjadi permasalahan penelitian iniadalah: Apakah rencana mendirikan Butik Lady Center di Pringsewu layak untuk dilaksanakan ? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan rencana usaha Butik Lady Center di Pringsewu. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif, dimana untuk metode kuantitatif digunakan tiga Kriteria Investasi yaitu: Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR); Analisis Pay Back Period (PBP), dan Analisis Break Even Point (BEP)dan untuk metode kualitatif digunakan pendekatan non-finansial yakni aspek teknis, aspek pasar dan pemasaran, aspek yuridis (hukum), aspek birokrasi, aspek manajemen dan sdm, aspek ekonomis, dan aspek lingkungan. Berdasarkan hasil analisis finansial diperoleh NPV =Rp 467.412.569; Net B/C = 1,19 ; IRR = 35,83%, analisis Pay Back Period selama 3 tahun 9 bulan 9 hari, dan analisis Break Even Point selama 3 Tahun 1 Bulan 26 Hari. Berdasarkan hasil analisis kuantitatif dan kualitatif dapat disimpulkan bahwa rencana mendirikan Butik Lady Center layak untuk dilaksanakan (go).


AGRIFOR ◽  
2021 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Rahmat Andriansyah ◽  
Abdul Kholik Hidayah ◽  
Mohammad Taufan Tirkaamiana

Manfaat yang dapat diperoleh dari pengelolaan kebun yang berbasis agroforestry adalah produksi hasil tanaman berjangka panjang bagi petani secara ekonomi dan menjaga tanah tetap subur serta produktif.Tujuan Penelitian adalah  bertujuan untuk mendeskripsikan pola agroforestry dari aspek ekologi dan ekonomi pada kebun belimbing di Desa Manunggal Jaya, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara.Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni sampai Juli 2019 dan bertujuan untuk mengetahui pola agroforestry dalam pemanfaatan lahan yang diterapkan oleh pemilik lahan, baik itu dari aspek finansial maupun aspek ekologi.Metode pada penelitian ini menggunakan metode ekplorasi melalui observasi langsung dilapangan dengan menggunakan wawancara sebagai alat pengumpulan data. Data dan informasi dikumpulkan melalui pembuatan kuisioner wawancara, studi dokumentasi, pengamatan dilapangan, kemudian diklasifikasi segala jenis biaya yang diperlukan dalam usahatani ini sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya usaha ini dijalankan.Hasil penelitian ini menunjukan bahwasannya pola agroforestry yang diterapkan adalah dengan sistem agroforestry kebun campuran dengan pola tanam acak dan pola tanam teratur, untuk tanaman belimbing merupakan tanaman yang paling sering dijumpai bersama juga tanaman jambu air dan jambu kristal. Sedangkan hasil dari analisis finansial menunjukan Net Present Value > 0 yaitu Rp. 586.153.801 pada suku bunga 20%, Net Benefit Cos Ratio > 1 yaitu 5,35 pada suku bunga 10%, dan Internal Rate Of Return 19,4% pada tahun ke 7.


2017 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 96-101
Author(s):  
Hendri Fadhli ◽  
Azhar Gani ◽  
Teuku Fauzi

ANALISIS KEUNTUNGAN AGROINDUSTRI PENGOLAHAN MINYAK KEMIRI DI KECAMATAN ULEE KARENGHendri Fadhli1,T. Fauzi2, Azhar3 1Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala ABSTRAKKemiri merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui serta memiliki ragam keunggulan, nilai ekonomis karena kemiri ialah salah satu dari hasil tani yang banyak dimanfaatkan oleh manusia, mulai dari bumbu dapur, obat-obatan serta mengatasi kerontokan pada rambut. Perlu diarahkan suatu analisis usaha untuk kepentingan pengelolaan menyangkut dengan besarnya penggunaan modal yang keuntungan yang diperoleh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar tinggakat keuntungan  yang diperoleh agroindustri pengolahan minyak kemiri yang berlabel Malem Diwa, Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus data yang digunakan adalah data primer dan skunder. Pada metode analisis menggunakan Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit Cost Rath (Net B/C), Pay Back Period (PBP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengolahan minyak kemirio memberikan keuntungan, bersih pada tahun pertama ialah sebesar Rp. 44.999.479 nilai ini menunjukkan lebih besar dari BEP sebesar Rp. 20.770.260, BEP (Break-Even Point). BEP atau titik impas merupakan keadaan yang menggambarkan suatu perusahaan yang tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugianKata kunci : Pengolahan, minyak kemiri , keuntunganABSTRACTCandlenut is a renewable natural resource that has a range of advantages and economic value because it is one of agricultural products that is widely used as herb, drug and even hair loss prevention. A business analysis needs to be directed for the importance of management regarding the amount of capital use and the benefit earned. The aim of this study was to find out the level of benefit earned by a candlenut oil processing agroindustry labeled Malem Diwa. The method used in this study was a case study, while the data used was primary and secondary data. Furthermore, the analysis methods used were Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit Cost Rath (Net B/C) and Pay Back Period (PBP). The study result showed that candlenut oil processing provided benefit. The net benefit in the first year was Rp. 44,999,479. This number was greater than BEP (Break-Even Point), which was Rp. 20,770,260 million. BEP or Break-Even Point is a condition that describes a company which makes neither a profit nor a loss.Keywords: Processing, Candlenut Oil, Benefit 


2017 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Gian Ekayana ◽  
Soetoro Soetoro ◽  
Mochamad Ramdan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Kelayakan finansial usaha pengolahan dodol sirsak di Desa Singaparna Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. (2) Jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan seluruh modal yang diinvestasikan pada usaha pengolahan dodol sirsak di Desa Singaparna Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian dilaksanakan menggunakan metode studi kasus. Teknik penarikan responden dilakukan secara sensus (total sampling). Alasan memilih pengusaha dodol sirsak di Desa Singaparna sebagai tempat penelitian, adalah dilihat dari jumlah tenaga kerja, produksi dan jumlah bahan baku yang lebih banyak daripadapengusaha lain yang ada di Kabupaten Tasikmalaya. Hasil analisis menunjukkan, bahwa usaha pengolahan dodol sirsak di Desa Singaparna layak untuk diusahakan, karena dari beberapa kriteria diperoleh hasil sebagai berikut:1) Net Present Value (NPV) Responden I sebesar Rp.16.195.561,-, dan Responden II Rp.52.074.135,5,-. Net Benefit of Cost Ratio (Net B/C) Responden I sebesar 1,23 dan Responden II sebesar 2,05. Internal Rate of Return (IRR) Responden I sebesar 21 persen dan Responden II sebesar 73 persen.2) Payback Periods (pp) Responden I dicapai pada 3 tahun 11 bulan 8 hari dan Responden II dicapai pada 2 tahun 9 bulan 1 hari. Kata kunci : dodol Sirsak, IRR, Net B/C, NPV, PP


2021 ◽  
Vol 28 (1) ◽  
pp. 64-71
Author(s):  
Halimah Tussadia ◽  
Made Antara ◽  
Christoporus Christoporus

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kelayakan finansial usahatani kakao di Kecamatan Kasimbar Kabupaten Parigi Moutong. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 80 orang. Penentuan sampel dilakukan dengan metode sampel acak sederhana  (Simple Random Sampling), dan metode sensus. Alat analisis data yang digunakan  dalam  penelitian ini yakni kelayakan finansial. Hasil Analisis kelayakan finansial Menunjukkan bahwa petani kakao di Kecamatan Kasimbar Kabupaten Parigi Moutong tergolong dalam kategori layak untuk diusahakan usahatani kakao dengan hasil perhitungan Net Present Value (NPV) yang diperoleh sebesar Rp. Rp. Rp 7.474.442.506 lebih besar dari 0, Net Benefit  Cost Ration ( Net B/C ) Sebesar, 1,96 lebih besar dari 1, Internal Rate Of Return ( IRR ) sebesar 10 persen dan Payback Pariode memiliki masa pengembalian selama 1,2 tahun. Dengan tingkat sensitivitas usahatani kakao di Kecamatan Kasimbar, Kabupaten Parigi Moutong dengan asumsi bahwa Analisis Sensivitas. Berdasarkan hasil  perhitungan  tersebut, diperoleh dalam nilai (NPV) sebesar Rp. 6.014.270.920 lebih besar dari 0 Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) sebesar 1,77 lebih besar dari 1. Internal Rate of Return (IRR) sebesar 39,35 persen lebih besar dari tingkat suku bunga awal yaitu 15 persen dan Payback Period memiliki masa pengambalian selama 1,3 tahun terjadi penurunan produksi sebesar 10% persen.


2019 ◽  
Vol 2 (04) ◽  
pp. 98-103
Author(s):  
M. Yusuf ◽  
Dyah Wahyuning Aspriati ◽  
Ratna Kumala Dewi

Penelitian dilaksanakan di peternakan milik Bapak H. Sholeh di Desa Banyutengah, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik. Waktu penelitian dilaksanakan selama empat bulan yaitu bulan Januari 2015 hingga April 2015. Penelitian ini menggunakan kriteria kelayakan usaha dari aspek nonfinansial dan kelayakan aspek finansial dari kriteria investasi yaitu  Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio  (NetB/C), Internal Rate of Return (IRR),Payback Period (PP). Dari hasil penelitian evaluasi kelayakan usaha domba dan kambing milik H. Sholeh berdasarkan aspek non finansial yang layak untuk dijalankan adalah aspek pasar, aspek hukum, aspek sosial dan ekonomi, dan aspek lingkungan, sedangkan  aspek manajemen belum layak untuk dijalankan. Evaluasi kelayakan usaha berdasarkan aspek finansial layak dijalankan karena NPV  lebih besar dari nol yaitu sebesar 1.157.000 rupiah dengan umur usaha delapan tahun. Nilai  Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) lebih besar dari satu yaitu 1,08. Nilai Internal Rate of Return (IRR) adalah 9,18 persen, lebih tinggi dari tingkat  Discount Rate (DR) yang ditentukan yaitu 7 persen. Payback Period (PP) yang dihasilkan dari analisis tersebut adalah delapan tahun atau sama dengan umur ekonomis usaha yaitu delapan tahun.


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 13
Author(s):  
I Made Teguh Mahagiri ◽  
Sri Mulyani ◽  
Ketut Satriawan

Analysis of the financial aspects is a crucial thing in planning a business to determine the feasibility of the business. The research aims to: evaluating by financial the business of turmeric simplicia and determine the investment value of the business of turmeric simplicia. First, this study began with the identification and observation of problems to collects the datas then we have financial analysed with 5 criterias, there are Net Present Value (NPV), Net Benefit-Cost Ratio (Net B / C), Internal Rate of Return (IRR), Profitability (PR) and Payback Period (PP). The results showed that turmeric simplicia business is feasible to run with a Net Present Value result is Rp. 80.792.466 and Internal Rate of return is 13% and Payback Period for 1,95 years and B/C Ratio 1,22 with Profitability 2,16. Sensitivity tests show decreased and increased income of 2% and 3%, it means the business is still feasible. The investment for turmeric is Rp. 206.072.626 which from own capital is Rp. 164.858.101 and loans of Rp. 41.214.525. Keywords: turmeric, simplicia, financial analysis


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 187-208
Author(s):  
Ulyasniati Ulyasniati ◽  
Suriana Haris

Lokasi pelaksanaan studi kasus dilakukan di Kelurahan Lalosabila Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe Propinsi Sulawesi Tenggara. Waktu  pelaksanaan studi kasus orientasi pendahuluan dilakukan pada bulan September-Oktober 2017, waktu pelaksanaan kajian pada bulan Februari-April, sedang waktu pelaksanaan penyuluhan pada bulan Mei 2018. Analisis penyajian data secara deskriptif analisis, artinya prosedur pemecahan masalah yang diselidiki menggambarkan keadaan obyek kajian berdasarkan faktor-faktor yang ada sekarang. Dalam menganalisis data dan untuk mencapai kesimpulan yang diinginkan apakah usaha yang dilakukan layak berdasarkan analisis finansial untuk dikembangkan dengan menyertakan peghitungan biaya dan pendapatan serta kentungan yang diperoleh selama 3 tahun terakhir (2016 s/d 2018). Perangkat analisis yang digunakan yaitu:Net Present Value (NPV) Internal Rate of Return (IRR), dan  Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C). Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa tanaman hias pada usaha pembibitan tanaman hias di Kelurahan Lalosabila Kecamatan Wawotobi layak untuk dikembangkan karena benefit cost rasio dari ketiga jenis tanaman sampel >1. Tanaman hias juga memberikan keuntungan dengan hasil bersih (net benefit) yang diterima selama 3 tahun sebesar Rp.52.565.000-, dengan nilai sekarang (NPV) sebesar Rp. 27.291.200-, dengan memperhitungkan bahwa tingkat bunga adalah adalah 25% tiap tahun selama 3 tahun, dan  IRR>SOOC.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document