scholarly journals Relationship Between of Knowledge and Attitude Mother’s With Breastfeeding Exclusive ASI in The Village of Bhontu-Bhontu, Towea Sub-District

2022 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 192-197
Author(s):  
Nur Juliana ◽  
Firnasrudin Rahim ◽  
Endang Sri Liambana.L ◽  
Harnianti Harnianti

ASI eksklusif adalah pemberian makanan kepada bayinya dari awal kehidupan sampai dengan bayi berusia 6 bulan tanpa makanan tambahan apapun dan pemberian ASI eksklusif merupakan perilaku sehat yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap terhadap perilaku pemberian ASI ekslusif oleh Ibu di Desa Bhontu-bhontu, Kecamatan Towea.  Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan analitik observasional dan menggunakan desain studi cross-sectional yang dilakukan pada bulan Agustus-September 2021. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 40 orang. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden dengan pengetahuan kurang 7,4%, pengetahuan cukup 55,6%, dan pengetahuan baik 37,0% perilaku ibu memberikan ASI kepada bayinya sedangkan responden dengan sikap kurang yaitu 18,5% dan sikap baik 81,5%. Hasil uji statistik diperoleh antara pengetahuan (p-value = 0,014) dan sikap (p-value = 0,022) terhadap perilaku pemberian ASI Eksklusif. Artinya ada hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu menyusui terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif di Desa Bhontu-bhontu Kecamatan Towea.  Diharapkan kepada tenaga kesehatan aktif memberikan penyuluhan pentingnya pemberian ASI eksklusif bagi kesehatan dan pertumbuhan bayi dan kepada ibu-ibu yang memiliki bayi meningkatkan kesadarannya akan pentingnya pemberian ASI ekslusif

2020 ◽  
Vol 2 (4) ◽  
pp. 770-779
Author(s):  
Umi Romayati Keswara ◽  
Wahid Tri Wahyudi ◽  
Andriyanto Andriyanto

ABSTRACT: RELATIONSHIP OF FAMILY KNOWLEDGE AND ATTITUDE WITH IMPLEMENTATION OF HOUSEHOLD PHBS IN PEKON TANJUNG REJO KECAMATAN BANGKUNAT KABUPATEN WEST COUNTRY Background : PHBS is still needed and practiced in daily life, because the impact of behavior on health status is quite large, so various efforts are needed to change unhealthy behavior to be healthy. Pekon Tanjung Rejo is located in Bangukunat Subdistrict, the achievement of PHBS from 2013-2016 has fluctuated, where in 2013 with the achievement of PHBS of 66.9%, in 2014 the achievement of PHBS was 73.8%, in 2015 of 38.07% and in 2016 it decreased again to 32.19%. Purpose : it is known the relationship between knowledge and attitudes of families with the implementation of PHBS in Pekon Tanjung Rejo Sub-District Bangkunat District West Coast District in 2019.Methods : Quantitative research type, cross sectional design. The study population was all household heads in the puskesmas area. Sampling was purposive sampling based on the criteria desired by the researcher. The variables studied were family knowledge, family attitudes, and PHBS household arrangements. data collection using questionnaires distributed to respondents. The study was conducted in March - April 2019. Data analysis was univariate and bivariate (Chi Square).Result : based on the results of the study most of the behavior is not household PHBS as many as 113 (64.9%) respondents. Most knowledgeable about household PHBS is not as good as 95 (54.6%) respondents. Most of them have negative PHBS Household attitudes as many as 93 (53.4%) respondents. There is a relationship between knowledge with household PHBS behavior (p-value 0,000; OR: 4,046). There is a relationship between attitude and PHBS behavior in the household (p-value 0,000; OR: 5,316). Suggestions Pekon Tanjung Rejo Bangkunat Subdistrict in collaboration with cross-sectors to do re-triggering per RW / RT in the community environment that still does not behave PHBS and provide practical stimulants related to PHBS. Conclusions : There is a relationship between knowledge and attitudes with PHBS behavior of households in Pekon Tanjung Rejo Bangkunat Subdistrict, West Coast Regency in 2019. Suggestions are expected to be more intensive and actively involved in collaboration to hold regular counseling on the importance and benefits of PHBS. Keywords: knowledge, attitude, PHBS INTISARI: HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DENGAN PELAKSANAAN PHBS RUMAH TANGGA DI PEKON TANJUNG REJO KECAMATAN BANGKUNAT KABUPATEN PESISIR BARAT  Latar Belakang: PHBS masih diperlukan dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari, karena dampak dari perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar, maka diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat. Pekon Tanjung Rejo terletak di Kecamatan Bangukunat, pencapaian PHBS dari tahun 2013-2016 mengalami fluktuatif, dimana tahun 2013 dengan pencapaian PHBS sebesar 66,9%, di tahun 2014 dengan pencapaian PHBS sebesar 73,8%, ditahun 2015 sebesar 38,07% dan ditahun 2016 mengalami penurunan kembali menjadi sebesar 32,19%.Tujuan penelitian: diketahui hubungan pengetahuan dan sikap keluarga dengan pelaksanaan PHBS Rumah Tangga di Pekon Tanjung Rejo Kecamatan Bangkunat Kabupaten Pesisir Barat tahun 2019.Metode Penelitian : Jenis penelitian kuantitatif, rancangan cross sectional. Populasi penelitian seluruh kepala rumah tangga yang ada di wilayah puskesmas, sampel berjumlah 174 orang, pengambilan sampel secara purposive sampling. pengambilan data menggunakan kuesioner yang dibagikan ke responden. Penelitian telah dilakukan bulan Maret – April 2019. Analisis data secara univariat dan bivariat (Chi Square).Hasil Penelitian : sebagian besar berperilaku tidak PHBS Rumah Tangga yaitu sebanyak 113 (64,9%) responden. berpengetahuan PHBS Rumah Tangga kurang baik yaitu sebanyak 95 (54,6%) responden. sikap  PHBS Rumah Tangga negatif yaitu sebanyak 93 (53,4%) responden. Ada hubungan pengetahuan (p-value 0,000; OR: 4,046) dan sikap (p-value 0,000; OR: 5,316) dengan perilaku PHBS Rumah Tangga.Kesimpulan : Ada hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku PHBS Rumah Tangga di Pekon Tanjung Rejo Kecamatan Bangkunat Kabupaten Pesisir Barat tahun 2019. Saran diharapkan lebih intensif dan terlibat aktif dalam kerjasama mengadakan penyuluhan berkala tentang pentingnya dan manfaat dari PHBS. Kata kunci    : pengetahuan, sikap, PHBS


2016 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 26
Author(s):  
Hermeksi Hermeksi rahayu, prananingrum ◽  
Prananingrum Prananingrum

Kanker serviks atau kanker mulut rahim menyebabkan kematian No. 2 pada wanita. Di Indonesia usaha untuk mengidentifikasi kelainan pada serviks dilakukan melalui pemeriksaan pap smear masih belum mendapat prioritas bagi kaum wanita. Di Puskesmas Kuthukan, penyuluhan tentang Pap-smear masih jarang dilakukan, karena keterbatasan jumlah tenaga kesehatan. Untuk mengetahui pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan ibu tentang pap smear di Desa Kediren Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora. Jenis penelitian ini adalah one group pre-test and post-test design menggunakan pendekatan waktu cross-sectional. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling yang disesuaikan dengan kriteria inklusi dan eksklusi, juga berdasarkan rumus Slovin, sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 62 responden. Sebagian besar tingkat pengetahuan responden sebelum di berikan pendidikan kesehatan tentang Pap- smear dalam kategori cukup sebanyak 42 orang (67.7%) dengan pengetahuan rata – rata sebesar 8,74 dan sebagian besar responden setelah di berikan pendidikan kesehatan Pap- smear dalam kategori baik sebanyak 34 orang (54.8%) dengan rata – rata pengetahuan 9,6. Analisa data menggunakan univariat dan bivariat. Analisa bivariat menggunakan uji statistik Wilcoxon di peroleh p- value = 0.000 (< 0.05). Ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan ibu tentang Pap-smear sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan di Desa Kediren Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora. Kata Kunci : Pendidikan kesehatan, tingkat pengetahuan, Pap-smear ABSTRACT EFFECT OF HEALTH EDUCATION ON THE LEVEL OF KNOWLEDGE CAPITAL OF PAP-SMEAR IN THE VILLAGE KEDIREN RANDUBLATUNG DISTRICT OF BLORA Cervical cancer or cervical cancer causes the death of No. 2 in women. In Indonesia, efforts to identify abnormalities in the cervix is done through Pap-smear are still not given priority to women.. Puskesmas Kuthukan counseling at the health center of the Pap- smear are still rarelly carried out, due to the limited number of health personnel. To determine the impact of health education on the level of mothers' knowledge of pap smear in the village Kediren Randublatung District of Blora. This study design is one group pre-test and post-test design using a cross-sectional approach. Sampling in this study using purposive sampling adapted to inclusion and exclusion criteria, also based on a formula Slovin, in order to obtain the total sample of 62 respondents. Average age of the mother in the village Kediren Randublatung Blora District of 30.4. years , the average mother is high school education is 40 people ( 64.5 % ). Average job mother is a housewife ( IRT ) as many as 35 people ( 56.5 % ). Marriage history mother was married as many as 60 people ( 96.8 % ) . Status obstetrics mother obtained the majority of new mothers have one child as many as 24 people ( 38.7 % ). Most of  the level of knowledge before it is given health education about Pap- smear  in a category quite as many as 42 people ( 67.7 % ) with the knowledge of the average of 8.74 , and most respondents after a given health education Pap- smear in both categories as many as 34 people ( 54.8 % ) with the average knowledge 9.6. Then the data was analyzed by univariate and bivariate. The bivariate analysis using Wilcoxon statistical test obtained by p-value = 0.000 (<0.05). No effect of health education  on the level of mothers' knowledge of Pap-smear before and after health education in the village Kediren Randublatung District of Blora. Keywords : Health education, knowledge, Pap-smear


2017 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 2
Author(s):  
Laily Khairiyati ◽  
Edyson Edyson ◽  
Lenie Marlinae ◽  
Nida Ulfah

Abstrak  Masalah kurang energi protein (KEP) sebagai salah satu masalah gizi utama yang terjadi pada anak. Didalamnya terdapat salah satu aspek yaitu higiene dan sanitasi makanan. Implikasi dari kekurangan gizi yang lama pada anak akan mengalami hambatan tumbuh kembang dan terjadinya peningkatan penyakit pada anak. Pemenuhan zat gizi masih sangat rendah di dibandingkan provinsi lain, yaitu sebesar 11,7% hal ini karena akses untuk mencapai pelosok desa dalam memenuhi kebutuhan gizi anak masih tergantung pada pasar keliling yang tidak menjamin kualitas sanitasinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan terpaan informasi dengan perilaku higiene dan sanitasi pada pedagang sayur keliling. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 30 pedagang sayur keliling di Kabupaten Banjar yang diambil secara purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku (nilai p = 0,044; OR = 8,33), terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku (nilai p = 0,017; OR = 0,647), serta tidak ada hubungan antara terpaan informasi dengan perilaku (nilai p = 0,073). Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku higiene dan sanitasi pada pedagang sayur keliling di Kabupaten Banjar. Kata-kata kunci: Higiene dan sanitasi, pengetahuan, sikap, terpaan informasi, perilaku  Abstract The problem of lacking protein energy (PEM) as one of the main nutritional problems that occur in children. In it there is one aspect of hygiene and food sanitation. The implications of long-term malnutrition in children will experience growth barriers and increased disease in children. The fulfillment of nutrients is still very low compared to other provinces, which is 11.7% of this is because access to reach the village corners to meet the nutritional needs of children is still dependent on the mobile market that does not guarantee the quality of sanitation. The purpose of this study is to determine the relationship of knowledge, attitude and exposure of information with hygiene and sanitation behavior on the mobile vegetable traders. This research use cross sectional design with 30 samples of vegetable sellers in Banjar Regency taken by purposive sampling. The instrument used is a questionnaire. Data analysis using chi square test with 95% confidence level. The result showed that there was a significant correlation between knowledge and behavior (p value = 0.044, OR = 8.33), there was correlation between attitude and behavior (p value = 0.017; OR = 0.647), and no relationship between exposure of information with behavior (p value = 0.073). Based on this it can be concluded that there is a relationship between knowledge and attitude with hygiene and sanitation behavior on the mobile vegetable traders in Kabupaten Banjar. Keywords: Hygiene and sanitation, knowledge, attitude, information exposure, behavior


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 63
Author(s):  
Alfiah Ni’matul Masruroh ◽  
Laily Isroin ◽  
Siti Munawaroh

Peran teman sebaya bagi remaja santri sangat berpengaruh dalam memberikan dukungan sosial bagi sesamanya. Santri yang mengalami stres diharapkan mampu membangun strategi koping yang tepat sebagai upaya untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi terhadap masalah dan tekanan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan sosial teman sebaya dengan mekanisme koping stres pada remaja di Pondok Pesantren KH. Syamsuddin Durisawo. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan studi korelasional. Desain penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan Cross Sectional. jumlah sampel 95 responden dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner atau google form secara online. Penelitian menggunakan analisis uji chi-squere dengan  P value<0,05. Hasil penelitian ini didapatkan responden yang mendapat dukungan sosial yang positif sebanyak 51 responden (53,7%) dan mekanisme koping stress yang di dapatkan data 53 (55,8%) responden memiliki mekanisme koping stres yang adaptif. Berdasarkan hasil analisa pada penelitian ini adalah p value (0,000) < α (0,05) yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti ada hubungan pada keeratan hubungan dengan nilai Contingency Coefficient = 0,409 kategori sedang. Hasil penelitian ini tidak semua santri mendapat dukungan sosial dari teman sebaya dan melakukan mekanisme koping yang maladaptif. Maka peneliti menyarankan pada santri untuk memiliki mekanisme koping yang adaptif sesuai dengan dirinya dan pentingnya dukungan sosial teman sebaya yang dapat membantu memecahkan masalah dan mengurangi stres yang dialami.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 83
Author(s):  
Siti Komariah ◽  
Hary Nugroho

Latar Belakang:Komplikasi kehamilan adalah kegawat daruratan obstetrik yang dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi. Penyebab komplikasi kehamilan diantaranya kurangnya pengetahuan ibu tentang deteksi dini kehamilannya, usia pasien < 20 tahun dan > 35 tahun serta anak lebih dari 3.Tujuan :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, usia dan paritas dengan kejadian komplikasi kehamilan pada ibu hamil trimester III.Metode Penelitian:Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, sehingga sampel adalah ibu hamil trimester III yang berkunjung di Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Samarinda berjumlah 84 orang. Analisis yang digunakan uji chi square.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan terdapat responden yang memiliki pengetahuan kurang baik, terdapat usia berisiko antara < 20 tahun dan > 35 tahun, terdapat paritas berisiko > 3 orang anak dan komplikasi kehamilan berupa hipertensi, anemia, preeklempsia dan plasenta previa. Ada hubungan pengetahuan dengan kejadian komplikasi kehamilan (p value : 0,001 < α : 0,05 dan odds ratio : 6,800 > 1). Ada hubungan usia dengan kejadian komplikasi kehamilan (p value : 0,003 < α : 0,05 dan odds ratio : 5,837 > 1). Ada hubungan paritas dengan kejadian komplikasi kehamilan (p value : 0,002 < α : 0,05 dan odds ratio : 6,250 > 1).Kesimpulan: Terdapat pengetahuan kurang baik berjumlah 27 responden (32,1%), usia berisiko (< 20 tahun dan ≥ 35 tahun) berjumlah 25 responden (29,8%), paritas berisiko (1 atau ≥ 3 orang anak) berjumlah 21 responden (25%) dan ada komplikasi kehamilan berjumlah 18 responden (21,4%), Ada hubungan pengetahuan, usia dan paritas dengan kejadian komplikasi kehamilan pada ibu hamil trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiyah Samarinda.


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 99
Author(s):  
Laila Kamila ◽  
Maulidiyah Salim

Abstract: Coronary heart is a disease that offense to blood vessels and heart attack due to constriction of blood vessels. A high level of cholesterol in blood or exceeds the normal limit can form sediment in wall of blodd vessels which cause blood vessels constriction or blockage. This research object to determine whether there is a correlation between cholesterol level total and hypertension with coronary heart disease in patients who hospitalized in Regional Public Hospital of dr. Soedarso Pontianak. This study was used cross sectional design, purposive sampling technique, it gained 50 people as samples. The measurement of blood pressure was done in heart poly and cholesterol total level in clinic laboratory of Regional Public Hospital of dr. Soedarso by using enzymatic CHOD-PAP method. It can be obtained that 10 people had hypertension and 40 people did not.the average of total cholesterol was 224 mg/dl. Maximum value of total cholesterol was 224 mg/dl and 152 mg/dl as minimum value. Data has been analyzed by using statistical test, Chi-Square, to determine the correlation of total cholesterol wit coronary heart disease, obtained p value=0,024 (less than α=0,05). Correlation of hypertension and coronary heart disease gained p value=0,923 (more than α=0,05), it can be concluded that total cholesterol correlated with coronary heart disease, and there was not a correlation between hypertension and coronary heart disease.Abstrak: Jantung koroner adalah penyakit yang  menyerang pembuluh darah dan serangan jantung, karena penyempitan pada pembuluh darah. Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah melebihi normal dapat membentuk endapan pada dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan penyempitan dan tersumbatnya pembuluh darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar kolesterol total dan hipertensi dengan penyakit jantung koroner pada pasien di RSUD dr. Soedarso Pontianak. Disain penelitian  ini menggunakan cross sectional, teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling, didapat jumlah sampel 50 orang. Pengukuran Tensi Darah dilakukan di poli Jantung dan pemeriksaan kadar kolesterol total di laboratorium klinik RSUD dr. Soedarso Pontianak dengan metode enzimatik CHOD-PAP. Hasil penelitian didapatkan 10 orang mengalami hipertensi dan 40 orang non hipertensi. Rata-rata kadar kolesterol total 224 mg/ dl. Nilai maksimum kadar kolesterol total yaitu 224 mg/dl dan nilai minimum yaitu 152 mg/dl. Analisa data dengan uji statistik Chi-square untuk mengetahui hubungan kolesterol total dengan penyakit jantung koroner didapatkan nilai p = 0,024 (lebih kecil dari  α 0,05). Uji hubungan hipertensi dengan penyakit jantung koroner didapat nilai p = 0,923 (lebih besar dari α 0,05), dapat disimpulkan terdapat hubungan kadar kolesterol total dengan penyakit jantung koroner dan tidak ada hubungan hipertensi dengan penyakit jantung koroner.


Jurnal JKFT ◽  
2017 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 8
Author(s):  
Imas Yoyoh ◽  
Imam Mutaqqijn ◽  
Nurjanah Nurjanah

Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit kronik yang terus menerus mengalami peningkatan jumlah yang signifikan dari tahun ke tahun. Komplikasi jangka panjang dari DM baik mikrovaskular dan makrovaskular dapat menyebabkan insufiensi aliran darah ke tungkai, yang dapat berujung pada infeksi, ulkus dan berakhir pada amputasi. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan perawatan kaki dengan risiko ulkus kaki diabetes di Ruang Rawat Inap RSU Kabupaten Tangerang. Desain penelitian ini adalah analitik korelasi dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dengan jumlah sampel 54 responden, pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan tentang perawatan kaki dan lembar observasi tentang risiko ulkus kaki diabetes. Uji analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian sebanyak 54 responden didapatkan data kategori perawatan kaki baik dengan risiko ulkus rendah sebanyak 14 responden (58,3%). Sedangkan kategori perawatan kaki kurang baik dengan risiko ulkus tinggi sebanyak 21 responden (70,0%). Hasil analisis diperoleh nilai OR = 3,267 artinya perawatan kaki yang kurang baik mempunyai peluang 3,267 kali untuk risiko tinggi ulkus. Hasil uji statistik menggunakan Chi-Square diperoleh p=0,036 dimana nilai p-value < 0,05, maka Ho ditolak artinya terdapat hubungan antara perawatan kaki dengan risiko ulkus kaki diabetes di Ruang Rawat Inap RSU Kabupaten Tangerang. Pasien DM dengan perawatan kaki yang kurang baik berpeluang untuk terjadinya risiko ulkus tinggi dibandingkan dengan pasien DM yang perawatan kakinya baik. 


Author(s):  
Muhammad Sufriannor ◽  
Hardiono Hardiono ◽  
Juanda A. Zuraini

Abstract: Knowledge, Attitude with Merchants Participation In The Management of Market Waste. In Banjarbaru city waste volume transported by TPS officers per day about 90 tons / day to TPA. One of the source of waste is the market which is a big problem because most of the market waste is wet garbage. So these waste piles become flies nest, rats, insects.Waste management is also influenced by the participation of merchants that were still lacking awareness to play an active role in the implementation. The purpose of this study is to determine the relations of knowledge, attitude with the participation of merchants in waste management in the Bauntung market Banjarbaru. The type of this research is analytical survey research with Cross Sectional approach. The population in this study is all merchants in the Bauntung market Banjarbaru. The sample is 85 respondents, obtained by proportional sampling method. The research variables consist of independent variables, namely knowledge and attitude while the dependent variable is the participation of merchants in waste management. Data analysis used is univariat and bivariate (using Chi Square with α = 0,05). The result of the research stated that there is no correlation between knowledge level and participation (p-value 0,747> 0,05). There is a correlation between attitudes with participation (p-value 0.001


2018 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 500
Author(s):  
Desmariyenti Desmariyenti ◽  
Nelfi Sarlis ◽  
Rima Fitriani

<p><em>Good weaning time is done at the age of the child reaches 2 years. Weaning at less</em><em> </em><em>than 2 years of age can cause problems in children such as incidence of infectious diseases, especially increased diarrhea, nutritional effects that lead to malnutrition in children and cause the relationship of children and mothers is reduced </em><em>closeness </em><em>because bounding attachment process is disrupted. This study aims to determine the relationship between knowledge  and  attitude  of  the  mother  with  the  decision  of  weaning  time  in</em><em> </em><em>Tangkerang Timur Work Area Puskesmas Tenayan Raya. This research was conducted in </em><em>Mei</em><em>-</em><em>J</em><em>uni 2017 and this research using research type is quantitative data with research design  using  cross  sectional.  Sampling  technique  using  Stratified  random  sampling, population in this study amounted to 368 people and samples 18</em><em>4</em><em> p</em><em>e</em><em>ople in East Tangkerang Village. The analysis used is univariate and bivariate. The result of this research is can be concluded that there is significant relation between knowledge with time weaning (p-value 0,000 &lt;0,05), there is significant relation between attitude with time weaning (p-value 0,000 &lt;0,05). Mothers exclusively breastfeed to their babies until 6 months of age and and continue with breastfeeding until 24 months of age.</em><em></em></p><p> </p><p>Waktu penyapihan yang baik dilakukan pada usia anak mencapai 2 tahun. Penyapihan yang dilakukan pada usia kurang dari 2 tahun dapat menyebabkan masalah pada anak seperti insiden penyakit infeksi terutama diare meningkat, pengaruh gizi yang mengakibatkan malnutrisi  pada  anak  dan  menyebabkan  hubungan  anak  dan  ibu  berkurang  keeratannya karena proses bounding attachment terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan keputusan waktu penyapihan di Keluraan Tangkerang Timur Wilayah Kerja Puskesmas Tenayan Raya. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni tahum 2017 dan penelitian ini menggunakan jenis penelitian adalah data kuantitatif dengan  desain penelitian menggunakan  cross sectional. Teknik sampling menggunakan Stratified random sampling, Populasi dalam penelitian ini berjumlah 368 orang dan sampel 184 orang di Kelurahan Tangkerang Timur. Analisa yang diunakan adalah univariat dan bivariat. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan bermakna antara pengetahuan dengan waktu penyapihan (p-value 0,000&lt; 0,05), ada   hubungan   bermakna   antara   sikap   dengan   waktu   penyapihan   (p-value   0,000   &lt;0,05). Diharapkan ibu memberikan ASI eksklusif pada bayinya sampai usia 6 bulan dan dan dilanjutkan dengan MPASI sampai usia 24 bulan.</p>


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 6-9
Author(s):  
Cipto Cipto ◽  
Siswoko Siswoko ◽  
Epi Saptaningrum

ABSTRACTBackground: Life is a process of continuous change from birth to death. One of the changes that are unavoidable and will face a woman is menopausal. Results of preliminary studies have been conducted in the village Kunduran showed that of 10 postmenopausal women (aged 45-55 years) is known that most do not know about menopause.Objectives: The general objective of the study was to determine the knowledge and attitude of mothers facing menopause. Interest in particular know the characteristics of respondents by education, employment, knowledge level and attitude of the mother in the face menopause.Methods: The study was a descriptive study using cross sectional method, the type of design that survey. Population is the mother menopause aged 40-45 years. Samples obtained through purposive sampling techniques, descriptive analysis with frequency destribusi.Results: The characteristics of respondents in terms of maternal education level premenopausal with basic education as much as 56 respondents (70%). While the work of the mother is a housewife 43 respondents (53.8%). The level of knowledge of mothers premenopausal good category 47 respondents (58.8%). Premenopausal mothers positive attitude as much as 47 respondents (58.8%). Keywords: Knowledge, Attitude, menopause


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document