scholarly journals Efektivitas Daya Hambat Ekstrak Etanol 96% Bonggol Nanas (Ananas Comosus L) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus

2018 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 32-36
Author(s):  
Umar Udin ◽  
Rinda Yunia Sari ◽  
Syukri Anto

ABSTRAKBonggol belum dimanfaatkan secara optimal, padahal bagian bonggol mengandung beberapa komponen aktif salah satunya adalah enzim bromelin. Ezim bromelin bersifat sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini  untuk mengetahui efektivitas daya hambat ekstrak etanol 96% bonggol nanas (Ananas comosus L) terhadap perumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan desain post-test only control group design. Ekstrak etanol 96% bonggol nanas (Ananas comosus L) dilaukan ekstra dengan metode maserasi Bakteri Staphycoccus aureus diambil dari media Manitol salt agar. Hasil penelitian ini menunjukkan ekstrak bonggol nanas pada konsentrasi 50%-100% dengan diulang sebanyak 3 replikasi memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Berdasarkan uji One-Way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95% menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna (p<0,05) antara berbagai konsentrasi, sehingga dilanjutkan dengan uji LSD untuk mengetahui adanya perbedaan pada masing-masing perlakuan. Hasil uji LSD menunjukkan bahwa kosentrasi 50% berbeda nyata dengan konsentrasi  70%, 80%, 90% dan 100%, sedangkan control positif tidak berbeda nyata dengan konsentrasi 50% dan 60%. Kesimpulan penelitian ini bahwa ekstrak etanol 96% bonggol nanas (Ananas comosus L) berpengaruh positif dalam menghambat dan membunuh bakteri Staphylococcus aureus dan konsentrasi paling optimal pada 70%.Kata kunci: Ekstrak etanol 96% bonggol nanas, bacitrasin, Staphylococcus aureus, zona hambat antibakteriABSTRACTPineaplle cobs have not been utilized optimally, whereas the cob section contains several active components one of which is the enzyme bromelin.  Bromelin is an antibacterial agent.  The purpose of this research was to determine the effectiveness of inhibitory of ethanol extract 96% pineapple cobs (Ananas comosus L) to Staphylococcus aureus bacteria growth.  This research is an experimental using post-test design only control group design.  Pineaplle cobs extract 96% by maceration method, Staphycoccus aureus bacteria taken from Mantol salt agar medium.  The results of this study showed the pineapple cobs extrac concentrations of 50% -100% with replication as any 3 replications have an inhibitory to the growth of Staphylococcus aureus bacteria.  Based on One-Way ANOVA test with 95% confidence level there was a significant difference (p <0,05) between various concentrations, so it was continued with LSD test to know the difference in each treatment.  LSD test results showed that 50% concentration was significantly different with concentrations of 70%, 80%, 90% and 100%, while the positive control did not differ significantly with concentrations of 50%.  The conclusion of this research is that pineapple  cobs(Ananas comosus L) has positive effect in inhibitied and killing Staphylococcus aureus bacteria and optimal concentration 70%.  Keywords: pineapple cobs etanol extract, bacitrasin, Staphylococcus aureus, zone of inhibition, antibacterial

2018 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Andita Fitriani ◽  
Erni Setiyorini ◽  
Farach Khanifah

Pendahuluan : Bakteri Staphylococcus aureus merupakan bakteri yang paling sering menyebabkan infeksi. Pemberian antibiotik merupakan upaya pengendalian terhadap infeksi yang dapat menyebabkan resisten. Bakteri Staphylococcus aureus telah resisten terhadap antibiotik ampisilin, amoksisilin-asam klavulanat, amoksisilin, penisilin G, sulbenisilin, kloramfenikol dan siprofloksasin sehingga penanganan terhadap infeksi Staphylococcus aureus relatif sulit. Daun Srikaya diketahui mengandung senyawa flavonoid, saponin dan tannin yang memiliki efek antimikroba. Metode Penelitian : Dalam penelitian ini ditentukan Kadar Hambat Minimum (KHM) dengan menggunakan metode dilusi padat.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen analitik dengan post test only control group design. Sampel dalam penelitian ini adalah bakteri Staphylococcus aureus yang merupakan stok kultur milik Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya. Variabel independen dalam penelitian ini adalah ekstrak daun srikaya (Annona squamosa L.) dengan konsentrasi 3%, 6%, 12% dan 24%. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah bakteri Staphylococcus aureus. Data dianalisis dengan uji one way ANOVA dilanjutkan uji Post Hoc LSD dengan nilai probabilitas (p)<0,05. Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan jumlah koloni bakteri Staphylococcus aureus yang berbanding terbalik dengan peningkatan konsentrasi ekstrak daun srikaya mulai dari konsentrasi 3% hingga 24%.Kesimpulan : Kesimpulan pada penelitian ini yaitu ekstrak daun srikaya mempunyai efek antimikroba terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan KHM terletak pada konsentrasi dua kali lipat dari konsentrasi 24%. Saran : Sebagai referensi bakteri yang dapat menyebabkan infeksi dan dapat menangsninys dengan antimikroba alami yang minimefek samping disbanding dengan BKOKata Kunci: Antimikroba, Ekstrak Daun Srikaya, , Kadar Hambat Minimum (KHM), Staphylococcus aureus


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 39
Author(s):  
Hervina Hervina ◽  
Dwis Syahriel ◽  
I Gusti Ngurah Gede Swarga Prawira

Latar belakang: Prevalensi periodontitis di Indonesia sebesar 74,1% lebih tinggi dibandingkan negara-negara lainnya di dunia. Perawatan periodontitis seperti tindakan bedah periodontal meliputi tindakan insisi akan menimbulkan luka pada gingiva. Penyembuhan luka pada rongga mulut harus diperhatikan agar tidak terjadi infeksi. Vitamin D memiliki efek antiinflamasi sebagai imunomodulator dalam mekanisme penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan efek antiinflamasi vitamin D terhadap infiltrasi neutrofil pada luka insisi gingiva tikus wistar. Metode: Rancangan post test only control group design pada 24 sampel yang dilakukan insisi pada gingiva labial insisivus rahang bawah, dibagi menjadi 6 kelompok: kontrol yaitu tanpa pemberian perawatan observasi hari ke-1 (K1) dan  hari ke-3 (K2); perlakuan 1 (pemberian vitamin D 1000 IU per-oral/perhari) observasi hari ke-1 (P1) dan hari ke-3 (P2), perlakuan 2 (pemberian vitamin D 1000 IU per-oral/hari dan Povidone iodin 1% secara topikal ) observasi hari ke-1 (P3) dan hari ke-3 (P4). Pembuatan preparat dari jaringan gingiva area insisi dengan pewarnaan HE dan perhitungan jumlah sel neutrofil menggunakan mikroskop pembesaran 400 kali. Analisis data dengan Uji One Way Anova kemudian dilanjutkan dengan uji Least Significant Difference. Hasil: Terdapat perbedaan rerata jumlah neutrofil pada keenam kelompok nilai F = 12,03 dan p = 0,000. Perbedaan terdapat pada P1-K1 (p=0,000), P1-P3 (p=0,021), P1-P2 (p=0,047), P3-K1 (p=0,01), P2-K2 (p=0,002), P2-K4 (p=0,047). Simpulan: Infiltrasi neutrofil pada penyembuhan luka insisi gingiva tikus lebih tinggi pada pemberian vitamin D pada hari ke-1 dibanding kontrol, dan infiltrasi neutrofil hari ke-3 lebih rendah dibanding hari ke-1 setelah pemberian vitamin D.


2017 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 153
Author(s):  
Ni Wayan Ekayani

This research aimed at testing which technique between KWL and TWA techniques is better to be used in order to help students in promoting their reading competency to achieve the performance indicator which is set to the tenth-grade students at SMAN 1 Singaraja. The design of the study was Post-test Only Two Non-Control Group Design. The population was 11 classes with 317 tenth-grade students at SMAN 1 Singaraja in which 2 classes were selected as the sample of the research which was determined by using cluster random sampling. One class with 28 students read texts using KWL and the other class with 30 students read texts using TWA technique. The instruments which were used such as lesson plans, try out test and final test. The data were collected through reading test (final test) that were analysed descriptively and inferentially which used one-way ANOVA in inferential statistics analysis. The result shows that, F=1.863 with the significance value was 0. 140 which was higher than the significance value of alpha, 0.05. Thus, there is no significant difference on the students’ reading competency when they read texts using KWL and TWA technique. Because there is no different on the students’ reading competency between the two groups when they read texts using KWL and TWA techniques, Turkey analysis did not need to be administrated.


2017 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 138
Author(s):  
Ardiana Retno Mashita

Efek Antimikroba Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus. Staphylococcus aureus merupakan patogen utama pada manusia yang bersifat invasif. Pengobatan Staphylococcus aureus dapat menggunakan golongan penisilin, golongan sefalosporin, vankomisin, dan eritromisin. Obat tersebut mempunyai efek samping dan mahal, sehingga masyarakat mulai tertarik untuk  memanfaatkan tanaman tradisional sebagai obat, salah satunya temulawak. Temulawak diduga dapat memberikan efek antimikroba karena memiliki kandungan zat aktif berupa minyak atsiri, yang bekerja dengan cara merusak membran sitoplasma. Penelitian ini ingin membuktikan efek antimikroba ekstrak rimpang temulawak terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan menggunakan true experiments Post test Only Control Group Design. Metode yang dipakai adalah dilusi tabung dengan 8 konsentrasi ekstrak rimpang temulawak:100%, 50%, 25%, 12.5%, 6.25%, 3.125%, 1.56%, 0.78% dan 2 kontrol (kontrol bahan dan kontrol kuman). Analisa data  menggunakan one way ANOVA, korelasi, dan regresi. Hasil penelitian KHM (Kadar Hambat Minimum) tidak dapat ditentukan karena semakin tinggi konsentrasi ekstrak rimpang temulawak warna dalam tabung semakin keruh, sedangkan KBM (Kadar Bunuh Minimum) pada konsentrasi 6.25%. Hasil uji one way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antar perlakuan (p = 0.000). Semakin tinggi konsentrasi ekstrak rimpang temulawak, semakin besar kemampuan menghambat dan membunuh bakteri Staphylococcus aureus (r = -0.788). Pemberian konsentrasi ekstrak rimpang temulawak berpengaruh terhadap penurunan jumlah koloni bakteri Staphylococcus aureus per ml (106) (R2=62,1%). Ekstrak rimpang temulawak mempunyai efek antimikroba terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus.


2018 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 112
Author(s):  
MENTARI AMENDA SAPUTRI ◽  
HERIN SETIANINGSIH

<p class="Default">Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Gaya hidup masyarakat terutama dalam mengkonsumsi diet yang tidak sehat dapat meningkatkan kadar LDL yang dapat menyebabkan  penyakit kardiovaskular. Rumput laut merah (<em>Kappaphycus alvarezii</em>)<em> </em>yang banyak dibudidayakan di Indonesia mengandung flavonoid dan triterpenoid yang diduga dapat menurunkan kadar LDL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak rumput laut merah (<em>Kappaphycus alvarezii</em>) <em> </em>terhadap kadar LDL pada tikus putih (<em>Rattus norvegicus</em>) jantan galur Wistar yang diberi diet tinggi lemak. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni laboratorik dengan rancangan penelitian <em>Post Test Control Group Design. </em>Sampel yang digunakan adalah 24 ekor tikus putih (<em>Rattus norvegicus</em>) jantan galur Wistar yang dibagi ke dalam tiga kelompok: kelompok yang diberi diet standar selama 28 hari (K1), kelompok yang diberi diet tinggi lemak selama 28 hari (K2), dan kelompok yang diberi diet tinggi lemak selama 28 hari dan pada hari ke-15 sampai hari ke-28 diberi ekstrak rumput laut merah (<em>Kappaphycus alvarezii</em>) dengan dosis 140mg/200grBB/hari (K3). Hasil analisis statistik <em>One Way Anova </em>menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar LDL yang signifikan antara ketiga kelompok pada penelitian ini (p&lt;0,001). Kadar LDL pada K2 (=16,00±3,29) meningkat secara bermakna dibandingkan dengan K1 (=10,62±1,77). Sedangkan kadar LDL pada K3 (=6,88±2,42) menurun secara bermakna dibandingkan dengan K2. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak rumput laut merah (<em>Kappaphycus alvarezii</em>) berpengaruh terhadap kadar LDL darah pada tikus putih (<em>Rattus norvegicus</em>) jantan galur Wistar yang diberi diet tinggi lemak.</p><p><strong>Kata kunci</strong> : diet tinggi lemak, LDL, <em>Kappaphycus alvarezii</em></p>


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Ahmad Farham Majid ◽  
Ismail Ismail ◽  
Mardhiah Mardhiah ◽  
Fitriani Nur

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan metode silih tanya berbantuan kartu model dan metode make a match. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian non equivalent pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 4 Sungguminasa Kab. Gowa berjumlah 351 siswa dan total sampel berjumlah 64 siswa dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes yang terdiri dari pretest dan posttest dan non tes berupa lembar observasi. Berdasarkan hasil analisis data nilai siswa menggunakan statistik deskriptif rata-rata nilai kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar menggunakan metode silih tanya berbantuan kartu model adalah 86,84 dengan kategori sedang dan yang diajar menggunakan metode make a match adalah 77,78 dengan kategori sedang. Berdasarkan analisis statistik inferensial bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan metode silih tanya berbantuan kartu model dengan yang menggunakan metode make a match pada kelas VII SMPN 4 Sungguminasa Kab. Gowa. AbstractThis study aims to determine the mathematical communication ability of students who use card-assisted questions method and make a match method. This type of research is a quasi-experimental research with nonequivalent pretest-posttest control group design. The population in this study were all VII grade students of SMPN 4 Sungguminasa, Gowa Regency with 351 students and a total sample of 64 students with purposive sampling techniques. The instrument used in this study was a test consisting of pre-test and post-test and non-test that is observation sheet. Based on the data analysis results that average the value of students’ mathematical communication skills who were taught using the card-assisted questions was 86.84 in the medium category and those who taught using make a match method were 77.78 in the medium category. The results of inferential statistical analysis that there is a significant difference between the mathematical communication abilities of students who use card-assisted questions and using the make a match method in class VII of SMPN 4 Sungguminasa, Gowa Regency.


Author(s):  
Michael Josef Kridanto Kamadjaja ◽  
Sherman Salim ◽  
Birgitta Dwitya Swastyayana Subiakto

Objective: This study was to determine OPG and RANKL expression after hydroxyapatite (HA) scaffold from crab shells (Portunus pelagicus) application in tooth socket of Cavia cobaya. Methods: This study was a post-test only control group design. Twenty four Cavia cobaya was divided into 4 groups. The lower left incisor was extracted and given a combination of HA and gelatin scaffold. Experimental animals were sacrificed on the 7th and 14th day. The amount of OPG and RANKL expression was calculated under a light microscope at 1000x magnification. The statistical analysis was done by One Way ANOVA Test and Tukey HSD. Results: Compared to other groups, the lowest and the highest level of OPG and RANKL were in P14 group. Conclusion: HA scaffold from crab shells (Portunus pelagicus) can increase OPG expression and decrease RANKL expression in the process of regenerating alveolar bone after tooth extraction.


2017 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 440
Author(s):  
Kharisma Putra D ◽  
Hasmiwati Hasmiwati ◽  
Arni Amir

Salah satu upaya untuk mengurangi kasus DBD adalah dengan pengendalian vektor DBD dengan larvisida. Temephos merupakan salah satu insektisida yang telah digunakan lebih dari 30 tahun dan berfungsi mengendalikan larva vektor. Penggunaan temephos yang tidak sesuai aturan dapat menyebabkan penurunan kerentanan pada vektor DBD.  Tujuan penelitian ini  adalah untuk  menilai  status  kerentanan larva Aedes aegypti di tiga kecamatan di Kota Padang. Penelitian ini menggunakan post  test  only  with  control  group design. Telur diambil dan dipelihara di laboratorium hingga mencapai larva instar III/IV. Uji kerentanan untuk temephos dilakukan berdasarkan standar WHO. Hasil penelitian menunjukkan pada Kecamatan Kuranji, kematian larva pada konsentrasi 0,005 mg/L sebesar 10%, 0,01 mg/L sebesar 45%, 0,02 mg/L sebesar 86%, dan pada konsentrasi 0,03 mg/L sebesar 100%. Pada Kecamatan Koto Tangah, kematian larva pada konsentrasi 0,005 mg/L sebesar 24%, 0,01 mg/L sebesar 48%, 0,02 mg/L sebesar 99%, dan pada konsentrasi 0,03 mg/L sebesar 100%. Pada Kecamatan Padang Timur pada konsentrasi 0,005 mg/L didapatkan kematian larva sebesar 12%, pada 0,01 mg/L sebesar 43%, pada 0,02 mg/L sebesar 99%, dan pada 0,03 mg/L sebesar 100%. Hasil uji One way-Anova adalah bermakna dengan nilai p<0,05 pada ketiga kecamatan dan LC99 sedikit diatas 0,02 mg/L. Simpulan penelitian ini adalah status kerentanan Aedes aegypti terhadap temephos di tiga kecamatan berkisar antara rentan dan toleran, belum mencapai resisten sehingga temephos masih dapat digunakan dalam pengendalian vektor DBD.


2020 ◽  
Vol 19 (03) ◽  
pp. 126-133
Author(s):  
Siska Toloan Toloan ◽  
Harimat Hendarwan

Masa nifas adalah hal sangat penting untuk diperhatikan guna untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Pengaruh Senam Nifas Terhadap Penurunan Tinggi Fundus Uteri Dan Lochea Pada Ibu Pasca Bersalin Yang Mendapatkan Inisiasi Menyusu Dini Dan Mobilisasi Dini Di Praktek Bidan Mandiri Kota Depok Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yang menggunakan desain penelitian Quasy Exsperimental dengan pendekatan post test only control group design. Populasi yang diambil yaitu 65 ibu pasca bersalin. Sampel diambil dengan metode consecutive sampling besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Federer setiap variabel bebas terdiri atas 3 kelompok dan setiap kelompok sebanyak 9 sampel sehingga jumlah total sampel 27 ibu pasca bersalin. Pengumpulan data berupa data primer dan uji yang digunakan yaitu uji One Way Anova. Dapat dilihat dari nilai signifikan uji One Way Anova pada penurunan tinggi fundus uteri hari pertama sampai hari kesepuluh dengan nilai signifikan yaitu p-value < 0,05 yang artinya H0 ditolak atau ada perbedaan secara signifikan dan dilihat. Hasil post hoc test tidak terdapat perbedaan signifikan pada kelompok inisiasi menyusu dini, inisiasi menyusu dini dan mobilisasi dini dan kelompok inisiasi menyusu dini, mobilisasi dini dan senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri.


2017 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Ni Wayan Yuli Anggreni ◽  
Yohanes K. Herdiyanto

Pendidikan di sekolah membuat remaja dapat mengembangkan keterampilan sesuai dengan minat dan kemampuannya. Pendidikan tersebut hanya mengutamakan aspek fisik dan kognitif sehingga perlu disadari bahwa terdapat aspek psikososial yang hendaknya ditumbuhkan dalam proses pembelajaran yaitu self esteem. Self esteem adalah evaluasi yang dilakukan individu mengenai seberapa besar kepercayaan individu terhadap kemampuan, keberartian, kesuksesan dan keberhargaan, serta memainkan peran penting dalam memprediksi penyesuaian terhadap masa depan. Perkembangan self esteem pada remaja tidak terlepas dari lingkungan sosialnya, mulai dari orang tua, teman sebaya dan masyarakat sekitar serta guru di sekolah yang seringkali memberikan label pada remaja tersebut (Herlina, 2007). Pemberian label akan memunculkan stereotip, separation dan diskriminasi sehingga menjadi sebuah stigma. Crocker (2002) menyatakan stigma memiliki peranan terhadap self esteem. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen yang menggunakan desain kuasi eksperimen nonequivalent control group design. Peneliti menyebarkan skala self esteem pre-test dan skala self esteem  post-test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang terdiri dari 44 item, teknik pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh. Responden dalam penelitian ini adalah remaja perempuan yang mengikuti ektrakurikuler tari Bali di SMAN 2 Denpasar, sebanyak 35 orang. Seluruh subjek dibagi menjadi tiga kelompok yang terdiri dari kelompok eksperimen 1, eksperimen 2 dan kelompok kontrol. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan one way anova. Hasil dari penelitian ini menunjukan probabilitas 0,003 (p)<0,05. Hal ini berarti ada pengaruh stigma terhadap self esteem remaja perempuan yang mengikuti ektrakurikuler tari Bali di SMAN 2 Denpasar. Stigma positif maupun stigma negatif berpengaruh negatif terhadap self esteem artinya baik stigma positif maupun stigma negatif membuat self esteem menurun pada remaja perempuan yang mengikuti ektrakurikuler tari Bali di SMAN 2 Denpasar. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa stigma memberikan pengaruh terhadap menurunnya self esteem remaja perempuan yang mengikuti ektrakurikuler tari Bali di SMAN 2 Denpasar.   Kata Kunci : Stigma, Self Esteem, Eksperimen, Remaja Perempuan


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document