Abstrak
Temulawak adalah tanaman yang tumbuh berumpun, yang telah dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat Indonesia, baik sebagai obat tradisional, sebagai pewarna maupun sebagai bahan pangan. Perlu dibuat sediaan tablet hisap agar dapat digunakan dengan nyaman dan praktis. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kombinasi bahan pengisi sorbitol dan laktosa terhadap karakteristik granul ekstrak rimpang temulawak dan terhadap mutu fifik tablet hisap ekstrak temulawak. Tablet hisap esktrak rimpang temulawak dibuat dengan campuran bahan pengisi sorbitol dan laktosa dengan konsentrasi berbeda yaitu F1 (sorbitol 5%: laktosa 95%), F2 (Sorbitol 10% dan laktosa 90%), F3 (Sorbitol 15%: Laktosa 85%), F4 (Sorbitol 20% : laktosa 80%), F5 (Sorbitol 25%: laktosa 75%). Tablet dibuat dengan granulasi basah. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental laboratorium dengan melakukan pengamatan dan pencatatan hasil dari formulasi tablet hisap ekstrak rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) dengan bahan pengisi sorbitol dan laktosa. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan SPSS versi 21 dengan metode ANOVA oneway dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil dari penelitian ini yaitu konsentrasi sorbitol dan laktosa terbaik untuk menghasilkan tablet hisap ekstrak temulawak adalah konsentrasi sorbitol (5%) dan laktosa (95%) dengan kecepatan alir 16,5±0,304 g/detik, persen kompresibilitas 6,57±0,069%, kadar lembab 1,47±0,06%, kekerasan 10,25±0,79 kP. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan konsentrasi sorbitol dapat menurunkan sifat tabletasi dan memperbaiki sifat fisik dari granul, makin tinggi konsentrasi sorbitol kekerasan tablet semakin menurun, dan meningkatkan kerapuhan dan waktu hancur tablet. Sedangkan semakin banyak konsentrasi laktosa meningkatkan sifat alir sudut diam, persen kompresibilitas dan menurunkan kadar lembab.
Kata kunci : Temulawak, Tablet hisap, Sorbitol, Laktosa
Abstrak
Temulawak is a plant that grows in clumps, which has been used by some Indonesian people, both as traditional medicine, as a dye and as a food ingredient. It is necessary to make lozenges so that they can be used comfortably and practically. The purpose of this study was to examine the effect of the combination of sorbitol and lactose as fillers on the granule characteristics of the temulawak rhizome extract and on the physical quality of the lozenges of the temulawak extract. Temulawak rhizome extract lozenges were made with a mixture of sorbitol and lactose as fillers with different concentrations, namely F1 (sorbitol 5%: lactose 95%), F2 (Sorbitol 10% and lactose 90%), F3 (Sorbitol 15%: Lactose 85%), F4 (Sorbitol 20%: lactose 80%), F5 (Sorbitol 25%: lactose 75%). Tablets are prepared by wet granulation. This study used a laboratory experimental design by observing and recording the results of the formulation of lozenges of temulawak rhizome extract (Curcuma xanthorrhiza Roxb) with sorbitol and lactose as fillers. The data obtained were analyzed using SPSS version 21 with the one-way ANOVA method with a 95% confidence level. The results of this study are the best concentrations of sorbitol and lactose to produce lozenges of temulawak extract are concentrations of sorbitol (5%) and lactose (95%) with a flow rate of 16.5±0.304 g/second, percent compressibility 6.57±0.069%, moisture content 1.47±0.06%, hardness 10.25±0.79 kP. From this research, it can be concluded that the addition of sorbitol concentration can decrease the tableting properties and improve the physical properties of the granules, the higher the sorbitol concentration, the lower the tablet hardness, and increase the friability and disintegration time of the tablets. Meanwhile, the more lactose concentration increases the flow angle of repose, the percent compressibility and reduces the moisture content
Keywords : Temulawak, Lozenges, Sorbitol, Lactose Keywords : Temulawak, Lozenges, Sorbitol, Lactose