This article discusses spiritual formation and God's Word in reformation. The formulation of the problem is the relationship between spiritual formation and God's Word in reformation. The author uses literature studies to collect information about spiritual formation and God's Word in reformation. Spirit for sola scriptura has produced a change in the life of the church at that moment. All teachings, church traditions, and practical actions which is conducted by church member must be tested under the Word of God. In the present context, church who facing various challenges related to moral life, teaching, and practical actions must return to the principles of word of God. To build a spiritual life, we must start from the Bible that is interpreted correctly, which then becomes a theological development, which then influences the concept of believer's thinking and practical actions. Artikel ini membahas tentang formasi rohani dan Firman Tuhan dalam reformasi. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana kaitan antara formasi rohani dan firman Tuhan dalam reformasi? Penulis menggunakan studi pustaka untuk menggali informasi tentang formasi rohani dan Firman Tuhan dalam reformasi. Semangat untuk sola scriptura menghasilkan perubahan dalam kehidupan gereja pada masa itu. Segala pengajaran, tradisi gereja, dan tindakan praktis yang dilakukan oleh setiap anggota gereja harus diuji di bawah Firman Tuhan. Dalam konteks masa kini, menghadapi berbagai tantangan gereja baik yang terkait dengan kehidupan moral maupun pengajaran dan tindakan praktis, gereja harus kembali pada prinsip Firman Tuhan. Untuk membangun kehidupan rohani maka harus dimulai dari Alkitab yang ditafsirkan secara benar yang kemudian menjadi sebuah bangunan teologi yang kemudian mempengaruhi konsep berpikir orang percaya dan tindakan praktis.