Abstract: Religious learning in the pandemic era was carried out through social media, such as Facebook, Whatsapp, Twitter, and Instagram. YouTube is transformed into the premier medium of teaching. For students and the millennial generation, social media provides many conveniences. However, on the other hand, it becomes a problem in itself, especially for parents in presenting education that is full of values, during a struggle for the free flow of information and communication. The paper aims to analyze the transition of learning media in education, from conventional offline models to online via social media, and to prove the impact of using social media on students or the millennial generation. Qualitative methods are used to analyze data. The findings of this paper indicate that education during a pandemic, reading printed literature, is also carried out via the internet. Social media has a significant impact on students or the millennial generation, so efforts to strengthen values are needed. Social media brings together the main actors in education; parents, academics, government, social media, and regulation. Abstrak: Pembelajaran agama di era pendemi dilakukan melalui media sosial, seperti Facebook, Whatsapp, Twitter, dan Instagram. YouTube ditransformasikan menjadi media utama dalam pengajaran. Bagi siswa dan generasi milenial, media sosial menyediakan banyak kemudahan. Namun pada sisi lain, menjadi problem tersediri, terutama orang tua dalam menghadirkan pendidikan yang sarat dengan nilai, di tengah-tengah pertarungan arus informasi dan komunikasi yang bebas. Tujuan dari paper ini adalah: untuk menganalisis peralihan media pembelajaran dalampendidikan, dari model konvensional luring menuju daring online melalui media sosial, dan membuktikan dampak penggunaan media ssosial tersebut bagi siswa atau generasi milenial. Metode kualitatif digunakan guna menganalisis data. Temuan dari paper ini menunjukkan bahwa pendidikan pada masa pandemi, selain dengan cara menbaca literatur cetak, jugadilakukan melalui internet. Media sosial sangat berdampak terhadap siswa atau generasi milenial, sehingga diperlukan upaya penguatan nilai.Media sosial menyatukan aktor-aktor utama dalampendidikan, yaitu; orang tua, akademisi, pemerintah, media sosial, dan regulasi itu sendiri.