Pendahuluan: Pasien yang telah melewati masa tumbuh kembang dapat dirawat dengan perawatan ortodonti kamuflase atau bedah ortognati. Perawatan ortodonti kamuflase dengan hasil yang cukup baik dapat dilakukan jika diskrepansi skeletal tidak terlalu berat. Laporan kasus ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penatalaksanaan perawatan maloklusi skeletal kelas III dengan perawatan ortodonti kamuflase. Laporan kasus: Pasien perempuan, berusia 16 tahun 7 bulan, datang ke klinik PPDGS Ortodonti RSGM UNPAD dengan keluhan gigi depan tidak rapi dan gigi bawah terlihat lebih maju dibandingkan gigi rahang atas. Hasil diagnosis menunjukkan maloklusi dentoskeletal kelas III disertai asimetri wajah, palatum tinggi, pergeseran garis median rahang bawah, overjet terbalik, crossbite anterior, geligi berjejal, dan kurva Spee dalam. Pasien dirawat dengan straight wire appliance selama 1 tahun 8 bulan. Breket rahang atas dipasang terlebih dulu sampai overjet terkoreksi. Breket rahang bawah dipasang diikuti reduksi interproksimal. Pasien menggunakan elastik kelas III untuk koreksi relasi kaninus. Reduksi interproksimal menggunakan strip abrasif metal merupakan salah satu cara untuk mendapatkan ruangan pada kasus crowding ringan. Kombinasi reduksi interproksimal gigi anterior rahang bawah dan flaring gigi rahang atas, diikuti penggunaan elastik kelas III efektif mengoreksi overjet terbalik pada kasus maloklusi kelas III. Simpulan: Reduksi interproksimal dan elastik kelas III berhasil mengoreksi kasus maloklusi kelas III disertai crowding ringan dan masalah TSD.Kata kunci: Maloklusi, skeletal kelas III, crowding ringan, tooth size discrepancy (TSD), reduksi interproksimal. ABSTRACTIntroduction: Patient with dentoskeletal class III malocclusion, post-pubertal growth spurt, may be treated with orthodontic camouflage or orthognathic surgery. Camouflage treatment with good prognosis can have acceptable results if there is an only mild skeletal discrepancy. This report was aimed to investigate the effectiveness of camouflage treatment in dentoskeletal class III patient. Case report: A female patient, 16 y.o 7 months, came to Orthodontics Clinic of Universitas Padjadjaran Dental Hospital, complaining her anterior teeth looks crowded and her protrusive mandible. She was diagnosed with dentoskeletal class III malocclusion with asymmetrical face, high palate, midline shifting mandible, reverse overjet, crossbite anterior, crowding, and the deep curve of Spee. The patient was treated with straight wire appliance for one year and eight months. A lower bracket was bonded after anterior crossbite corrected, followed with interproximal reduction. Elastic class III was used to correct canine relationship. Interproximal reduction with metal abrasive is a common practice in orthodontic practice to gain spaces in mild crowding cases. Interproximal reduction in mandibular anterior teeth combined with anterior flaring of maxillary teeth, followed with elastic class III, effectively correct anterior crossbite in class III skeletal patient. Conclusion: Interproximal reduction and elastic class III effective to correct class III malocclusion with mild crowding and tooth size discrepancy problem.Keywords: Maloccusion, dentoskeletal class III, mild crowding, tooth size discrepancy (TSD), interproximal reduction.