The effect of classic music therapy (mozart) on blood pressure in elderly with hypertensionBackground: Based on the Health Profile of North Lampung Regency in 2018 the number of people with hypertension in the last three years increased to 600 in 2017 and in 2018 the number of sufferers was 741 sufferers.Purpose: To determine the effect of classical music therapy (Mozart) on blood pressure.Method: Quantitative research uses a quasi-experimental approach. The population was patients with hypertension at the Elderly Post health service (Posyandu) at Kalibalangan Health Center, which amounts to 80 people. A sample of 62 participants divided into 2 groups, 31 participants by music therapy + antihypertensive drug (amlodipine), and 31 other participants only take the antihypertensive drug as amlodipine. Data collection techniques by monitoring of blood pressure. The statistical test used is the Independent Test.Results:The average blood pressure of systole before being given Classical Music (Mozart) + Amlodiphine is 164.2 mmHg, diastole 102.7 mmHg. The average blood pressure of systole before being given Amlodipine is 163.5mmHg, diastole 103.9 mmHg. Average blood pressure of systole after given Classical Music (Mozart) + Amlodipine is 147.1mmHg, diastole 89.03mmHg. The mean systole blood pressure after Amlodipine is 152.3mmHg, diastole 95.2 mmHg. There are differences in systolic blood pressure in patients with moderate hypertension between the intervention groups (classical music therapy (mozart) ) and the control group (p-value = 0,000) There is a difference in diastolic blood pressure in patients with moderate hypertension between the intervention group (classical music therapy (mozart) and the control group (p value = 0.016).Conclusion: There is an influence of classical music therapy (mozart) on blood pressure, it is recommended to use the results of this study as an alternative therapy in the treatment of primary hypertension and so that it can be socialized to the communityKeywords: Classical Music Therapy (Mozart); Blood Pressure; Hypertension; ElderlyPendahuluan: Jumlah penderita hipertensi di Kabupaten Lampung Utara dalam tiga tahun terakhir mengalami peningkatan tahun 2015 sebesar 10.743 penderita tahun 2016 sebesar 13.039 penderita dan tahun 2017 sebesar 11.228 penderita. Sementara di Puskesmas Kalibalangan tahun 2015 sejumlah 604 turun menjadi 458 tahun 2016, kemudian meningkat menjadi 600 tahun 2017 dan tahun 2018 sejumlah 741 pasien, musik klasik merupakan salah satu terapi non farmakalogik yang mampu menurunkan tekanan darah.Tujuan: Diketahui pengaruh terapi music klasik (Mozart) terhadap tekanan darah pada lansia.Metode: Penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan eksperimen semu. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi di Posyandu Puskesmas Kalibalangan yang berjumlah 80 orang. Sampel sebanyak 62 partisipan dibagi menjadi 2 kelompok, 31 partisipan dengan terapi musik + obat anti hipertensi (amlodipine), dan 31 partisipan lainnya hanya mengkonsumsi obat anti hipertensi sebagai amlodipine. Teknik pengumpulan data dengan mengamati tekanan darah. Uji statistik yang digunakan adalah Independent Test.Hasil: Rata-rata tekanan darah systole sebelum diberi Musik Klasik (Mozart) + Amlodiphine adalah 164.2 mmHg, diastole 102,7 mmHg, pada kelompok yang diberi Amlodipine adalah 163.5mmHg, diastole 103.9 mmHg. Rata-rata tekanan darah systole sesudah diberi Musik Klasik (Mozart) + Amlodipine adalah 147.1 mmHg, diastole 89.03 mmHg, pada kelompok yang diberi Amlodipine adalah 152.3 mmHg, diastole 95.2 mmHg. Ada perbedaan tekanan darah sistolik pada penderita hipertensi sedang antara kelompok intervensi (terapi music klasik (mozart) dan kelompok control (p-value = 0,000). Ada perbedaan tekanan darah diastolic pada penderita hipertensi sedang antara kelompok intervensi (terapi music klasik (mozart) dan kelompok control (p value =0,016).Simpulan: Ada pengaruh terapimusik klasik (Mozart) terhadap tekanan darah pada lansia, sehingga disarankan agar menggunakan hasil penelitian ini sebagai salah satu terapi alternative dalam pengobatan hipertensi primer dan agar dapat disosialisasikan kepada masyarakat.