solar drier
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

36
(FIVE YEARS 6)

H-INDEX

7
(FIVE YEARS 1)

2021 ◽  
Vol 1132 (1) ◽  
pp. 012046
Author(s):  
Jobin Varghese ◽  
S Rupesh ◽  
Jithu Augustine ◽  
Adithya Nair ◽  
Prajith
Keyword(s):  

Author(s):  
Julius Uchoi ◽  
Prashant H. Nikhumbhe ◽  
Abhishek Kumar ◽  
Anil Patidar ◽  
G. D. Harish

2020 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
Author(s):  
Emsal Yanuar
Keyword(s):  

Desa Batudulang adalah salah satu desa di Kecamatan Batulanteh yang memiliki potensi tanaman kemiri. Sejauh ini, biji kemiri telah digunakan oleh kelompok KUB Sumber Alam untuk memproduksi minyak kemiri, kegiatan ini telah menjadikan desa Batudulang sebagai desa penghasil minyak kemiri pertama di Pulau Sumbawa dan bahkan di NTB. Fokus kegiatan pengabdian masyarakat adalah meningkatkan kemampuan kelompok bisnis untuk mengurangi waktu produksi minyak kemiri. Waktu produksi dikurangi dengan menerapkan teknologi pengeringan matahari untuk mengeringkan biji kemiri, penyaringan cepat untuk memisahkan minyak dari ampas biji kemiri menggunakan corong vakum dan di ikuti dengan proses pengemasan. Penggunaan solar drier dalam proses pengeringan biji kemiri memerlukan waktu sekitar dua hari, yang awalnya tanpa menggunakan solar drier membutuhkan waktu sekitar 8-10 hari. Kemudian kemiri ditekan oleh mesin hidrolik untuk mendapatkan minyak kemiri. Minyak kemiri yang dihasilkan masih memiliki partikel, sehingga harus disaring menggunakan vakum Buchner. Dalam proses ini, waktu produksi berkurang menjadi 1 hari dari sebelumnya perlu dipraktekkan 8 hari. Dengan menerapkan teknologi pengeringan matahari untuk mengeringkan biji hazelnut, penyaringan cepat untuk memisahkan minyak menggunakan saluran vakum diikuti dengan proses pengemasan dapat mengurangi waktu produksi minyak kemiri menjadi 3 hari yang sebelumnya membutuhkan waktu sekitar 16 hari.


Author(s):  
B. Pitchia Krishnan ◽  
P. Gopi ◽  
M. Mathanbabu ◽  
S. Eswaran

2019 ◽  
Author(s):  
Anam Javaid ◽  
Mohana Sundaram Muthuvalu ◽  
Jumat Sulaiman ◽  
Mohd. Tahir Ismail ◽  
Majid Khan Majahar Ali

2019 ◽  
Vol 35 ◽  
pp. 674-680
Author(s):  
M.E. Emetere ◽  
T. Osunlola ◽  
G. Otoko

Author(s):  
Olipriya Biswas ◽  
Annanda Das ◽  
Sontu Pahan ◽  
Swarup Singh ◽  
P. Kandasami

2017 ◽  
Vol 3 (11) ◽  
pp. 1041-1043
Author(s):  
Harrison K. Tarus ◽  
Ahmed M. S
Keyword(s):  

2016 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 87-93
Author(s):  
Sultana Anjuman Ara Khanom ◽  
Md Mashiar Rahman ◽  
M Burhan Uddin

This study was conducted to develop pineapple candy prepared from fresh pineapple using 40, 50 and 60% sugar solution and then dried in solar drier. Acceptability of the product was also assessed. The thickness of pineapple slices were 0.5 and 1.0 cm. The pineapple slices were dipped into 40, 50 & 60% sugar solutions for overnight and then dried in solar drier. It was found that 0.5 cm thick of pineapple slices dried quickly than 1 cm thick slices. Sensory quality attributes of the prepared pineapple candy were analysed on the basis of colour, flvour, texture and overal acceptability using ANOVA test followed by DMRT test for identification of  the best pineapple candy. Samples having  0.5 cm slice, osmosed in 60 % sugar solution and 0.5 cm slice, osmosed in 50% sugar solution were the preferred samples with respect to quality attributes and ranked as “like very much”. The samples having 0.5 cm slice, osmosed in 60 % sugar solution  was the most acceptable among candies prepared under the study.The Agriculturists 2015; 13(1) 87-93


2015 ◽  
Vol 5 ◽  
pp. 01016
Author(s):  
Burçak İs̨çi ◽  
Ahmet Altındişli
Keyword(s):  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document