Biogas layak sebagai bahan bakar mesin pembakaran dalam (internal combustion engine) karena kandungan metana (CH4) yang dimiliki tinggi. Namun, kandungan H2S dalam biogas yang relatif tinggi dapat menyebabkan korosi pada peralatan proses dan berdampak negatif ke lingkungan. Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk pemisahan H2S dari biogas adalah dengan adsorpsi menggunakan arang aktif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas pemurnian H2S dalam biogas menggunakan arang aktif dari buah mangrove, serta menentukan konstanta isoterm adsorpsi Freundlich dan Langmuir. Aktivasi adsorben menggunakan larutan KOH 0,5M dan ukuran adsorben pada -3+4 mesh dan -6+8 mesh. Rangkaian alat adsorpsi terdiri dari 3 alat utama yaitu kondenser, flow stabilizer, dan kolom adsorber. Laju alir biogas yang digunakan diatur sebesar 4 liter per menit (lpm) pada suhu ruang dengan tinggi tumpukan adsorben divariasikan pada 6 dan 8 cm. Dari hasil penelitian diperoleh daya adsorpsi maksimum sebesar 0,324 mg/gram dengan efisiensi penjerapan H2S mencapai 83,16% pada ukuran adsorben -6+8 mesh dan tinggi tumpukan 8 cm. Konstanta kesetimbangan adsorpsi H2S dengan metode Langmuir diperoleh sebesar -239,981 dan metode Freundlich sebesar 824,89. Berdasarkan nilai koefisien korelasi (R2), model isoterm Langmuir lebih sesuai untuk adsorpsi H2S dalam biogas dengan arang aktif dari ampas magrove.
Kata kunci: Biogas, hidrogen sulfida, buah mangrove, karbon aktif, adsorpsi, adsorben.